Ini Pesan Prof Ibnu As Pelu untuk 6 Bakal Calon Rektor IAIN Palangka Raya

580
Guru Besar IAIN Palangka Raya,Prof Dr. Ibnu AS Pelu SH, M.H,

PALANGKA RAYA-Proses pemilihan rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya sudah masuk tahap verifikasi administrasi. Hasilnya, enam pendaftar memenuhi syarat sebagai bakal calon (Balon) rektor periode 2023-2027 mendatang. Enam pendaftar itu antara lain, Prof Dr. Ahmad Dakhoir, S.H.I , M.H.I, Prof Dr Hamdanah, M.Ag, Dr Sadiani, M.H, Dr. Desi Erawati, M.Ag, Dr. M Ali Sibram, M.Ag dan Dr H Roudhatul Jennah, M.Pd.

Mantan rektor IAIN Palangka Raya periode 2015-2019, Prof Dr. Ibnu AS Pelu SH, M.H, punya pesan khusus untuk 6 balon tersebut. Sebagai sosok yang pernah memimpin masa perubahan dan perkembangan IAIN Palangka Raya cukup pesat, dia berharap sosok rektor yang akan memimpin IAIN ke depan memiliki kemampuan managing inovation dan creative thinking dalam menyusun dan melaksanakan program pengembangan kampus yang selaras dengan kebijakan Kementerian Agama (Kemenag) RI.

Baca Juga :  Tak Ada Jual Tiket di Pelabuhan

“Dengan 6 orang ASN yang telah menggunakan haknya secara profesional dalam masa penjaringan, agar optimal membaca peta masalah dan membangun konsep cara perbaikan dan pengembangan kampus yang meliputi transformasi kelembagaan,  transformasi akademik, tranformasi SDM dosen, transformasi pelayanan e-akademik dan transformasi sarana prasarana dalam masa 4 tahun ke depan,” tegas Ibnu, Rabu (28/12).

Menurutnya, 6 calon itu punya peluang yang sama yang akan ikut tahapan seleksi di Kemenag Pusat dan akan ditetapkan oleh Menteri Agama sebagai Rektor Masa Bakti 2023-2027. Selain itu, Ibnu juga berharap pimpinan atau rektor yang terpilih mencerminkan sosok yang memiliki aspek rekognisi, cerminan apresiasi kebutuhan zaman, serta memiliki kemampuan sinergisitas.

Baca Juga :  DAD Kalteng Buka Pasar Ramadan

“3 cerminan sosok itu kuncinya,” ucapnya.

Untuk itu pria kelahiran Buntok 9 Januari 1975 berpesan kepada rektor yang terpilih agar membuka diri secara totalitas yakni kuat menerima amanah, kuat menjalankan amanah dan kuat mengakhiri amanah. Dimulai dari menyusun renstra 4 tahunan yang terukur cara kerja dan pencapaiannya.

Ia juga menyampaikan alasannya tidak maju dalam pemilihan kali yakni mempercayai bahwa IAIN memiliki sosok yang potensial.

“Saya tidak mencalon untuk mempercepat re-generasi karena IAIN Palangka Raya banyak memiliki SDM yang potensial sesuai dengan semangat zaman,” tegasnya.(irj/ala)