Minggu, Oktober 6, 2024
26.9 C
Palangkaraya

Suami Cemburu Buta, Istri Siri Dianiaya

PANGKALAN BUN- Dilatarbelakangi cemburu yang tak berdasar, seorang Arip nekat melakukan penganiayaan terhadap istri siri, Lulu Setianingsih. Penganiayaan itu menggunakan senjata tajam jenis parang. Akibatnya, Lulu dilarikan ke rumah sakit akibat luka bacokan di tangan.

Kapolres Kobar AKBP Bayu Wicaksono mengatakan, apa yang dilakukan pelaku dilatarbelakangi cemburu buta. Pelaku tidak mampu menahan emosi dan gelap mata. Kejadian ini sendiri terjadi ketika sang istri sirinya kedapatan berboncengan motor dengan pria lain. Pelaku melihatnya dan meminta keduanya berhenti. Setelah berhenti korban langsung berlari ke rumah Ketua RT. Lantaran korban merasa takut karena kerap kali dianiaya. Sesampainya di sana pelaku terus berteriak dan memaksa korban agar ikut pulang bersamanya.

Baca Juga :  Meski Relatif Kondusif, Kriminalitas di Sukamara Ternyata Naik 72 Persen

“Ajakan pelaku tidak diindahkan dan korban masuk ke dalam rumah tersebut. Karena kesal akhirnya menggedor sambil bawa parang,” katanya, Rabu (11/1/2023).

Akhirnya, pelaku yang emosinya sudah memuncak langsung mengayunkan parang dan mengenai tangan korban. Melihat kondisi istrinya tak berdaya, Arip tiba-tiba iba dan langsung membawanya ke rumah sakit.

“Korban tetap tidak terima dengan apa yang dialaminya dan memilih melaporkan suaminya ke polisi. Usai mendapat laporan, kami langsung melakukan penagkapan,”ujarnya.(son/ram)

PANGKALAN BUN- Dilatarbelakangi cemburu yang tak berdasar, seorang Arip nekat melakukan penganiayaan terhadap istri siri, Lulu Setianingsih. Penganiayaan itu menggunakan senjata tajam jenis parang. Akibatnya, Lulu dilarikan ke rumah sakit akibat luka bacokan di tangan.

Kapolres Kobar AKBP Bayu Wicaksono mengatakan, apa yang dilakukan pelaku dilatarbelakangi cemburu buta. Pelaku tidak mampu menahan emosi dan gelap mata. Kejadian ini sendiri terjadi ketika sang istri sirinya kedapatan berboncengan motor dengan pria lain. Pelaku melihatnya dan meminta keduanya berhenti. Setelah berhenti korban langsung berlari ke rumah Ketua RT. Lantaran korban merasa takut karena kerap kali dianiaya. Sesampainya di sana pelaku terus berteriak dan memaksa korban agar ikut pulang bersamanya.

Baca Juga :  Meski Relatif Kondusif, Kriminalitas di Sukamara Ternyata Naik 72 Persen

“Ajakan pelaku tidak diindahkan dan korban masuk ke dalam rumah tersebut. Karena kesal akhirnya menggedor sambil bawa parang,” katanya, Rabu (11/1/2023).

Akhirnya, pelaku yang emosinya sudah memuncak langsung mengayunkan parang dan mengenai tangan korban. Melihat kondisi istrinya tak berdaya, Arip tiba-tiba iba dan langsung membawanya ke rumah sakit.

“Korban tetap tidak terima dengan apa yang dialaminya dan memilih melaporkan suaminya ke polisi. Usai mendapat laporan, kami langsung melakukan penagkapan,”ujarnya.(son/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/