Jumat, November 22, 2024
24.6 C
Palangkaraya

Menjelang Ramadan dan Hari Raya Idulfitri

Perkuat Cadangan Pangan Daerah

PALANGKA RAYA-Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng H Edy Pratowo mengikuti rapat koordinasi (Rakor) pengendalian inflasi daerah secara virtual bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dari Aula Jayang Tingang Kantor Gubernur Kalteng, Selasa (24/1).

Saat memimpin rakor, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengataka bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia sudah cukup baik di atas 5 persen di triwulan akhir tahun 2022.

“Kita sangat bagus dibandingkan negara-negara lain yang jauh di bawah 5 persen, tidak banyak negara yang pertumbuhan ekonominya di atas 5 persen,” kata Tito.

Tito juga menyebut, inflasi nasional masih relatif terkendali yaitu 5,51 persen di akhir tahun, sebelumnya inflasi pada bulan September 5,8 persen, bulan Oktober 5,7 persen, November 5,44 persen, dan Desember 5,5 persen.

Baca Juga :  DPRD Kalteng Dampingi Wagub Menyalurkan Hewan Kurban di Kapuas

“Tahun ini BPS akan menambah 60 kabupaten sehingga ada 160 kabupaten/kota yang nantinya jadi sampel untuk inflasi angka nasional,” ungkap Tito.

Tito menegaskan agar pemerintah daerah turun ke lapangan untuk melihat langsung kondisi di lapangan. “Jangan hanya di belakang meja menerima laporan, tetapi harus cek langsung benar atau tidak datanya,” tegas Tito.

Sementara itu Wagub Kalteng H Edy Pratowo mengatakan bahwa inflasi ini akan terus terjadi dan didominasi oleh komoditas beras. Terlebih pada bulan Maret dan April nanti akan menghadapi bulan Ramadan dan Idulfitri.

“Kenaikan harga di bulan Januari ini terjadi karena kita menghadapi Imlek,” katanya.

Untuk itu, sebagai antisipasi tiga bulan ke depan, harus ada langkah-langkah yang ditetapkan, misal saja akan panen di Maret dan April, jadi harus mempersiapkan penguatan cadangan pangan pemerintah daerah untuk stabilitas harga di daerah, termasuk salah satunya menentukan penetapan harga pemerintah daerah.

Baca Juga :  Wujudkan Kalteng sebagai Produsen Pangan

“Harus adanya kerja sama antar daerah untuk memastikan bahwa ketersediaan stok pangan aman ke depannya. Kita juga akan bekerja sama di lapangan baik dengan TNI, POLRI dan satgas pangan, dalam rangka untuk menjaga stabilisasi harga, kita harus tetap melaksanakan gerakan untuk pasar penyeimbang, pasar murah, operasi pasar, terutama menghadapi bulan Ramadan dan Idulfitri,” pungkas wagub. (abw/mmc)

PALANGKA RAYA-Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng H Edy Pratowo mengikuti rapat koordinasi (Rakor) pengendalian inflasi daerah secara virtual bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dari Aula Jayang Tingang Kantor Gubernur Kalteng, Selasa (24/1).

Saat memimpin rakor, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengataka bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia sudah cukup baik di atas 5 persen di triwulan akhir tahun 2022.

“Kita sangat bagus dibandingkan negara-negara lain yang jauh di bawah 5 persen, tidak banyak negara yang pertumbuhan ekonominya di atas 5 persen,” kata Tito.

Tito juga menyebut, inflasi nasional masih relatif terkendali yaitu 5,51 persen di akhir tahun, sebelumnya inflasi pada bulan September 5,8 persen, bulan Oktober 5,7 persen, November 5,44 persen, dan Desember 5,5 persen.

Baca Juga :  DPRD Kalteng Dampingi Wagub Menyalurkan Hewan Kurban di Kapuas

“Tahun ini BPS akan menambah 60 kabupaten sehingga ada 160 kabupaten/kota yang nantinya jadi sampel untuk inflasi angka nasional,” ungkap Tito.

Tito menegaskan agar pemerintah daerah turun ke lapangan untuk melihat langsung kondisi di lapangan. “Jangan hanya di belakang meja menerima laporan, tetapi harus cek langsung benar atau tidak datanya,” tegas Tito.

Sementara itu Wagub Kalteng H Edy Pratowo mengatakan bahwa inflasi ini akan terus terjadi dan didominasi oleh komoditas beras. Terlebih pada bulan Maret dan April nanti akan menghadapi bulan Ramadan dan Idulfitri.

“Kenaikan harga di bulan Januari ini terjadi karena kita menghadapi Imlek,” katanya.

Untuk itu, sebagai antisipasi tiga bulan ke depan, harus ada langkah-langkah yang ditetapkan, misal saja akan panen di Maret dan April, jadi harus mempersiapkan penguatan cadangan pangan pemerintah daerah untuk stabilitas harga di daerah, termasuk salah satunya menentukan penetapan harga pemerintah daerah.

Baca Juga :  Wujudkan Kalteng sebagai Produsen Pangan

“Harus adanya kerja sama antar daerah untuk memastikan bahwa ketersediaan stok pangan aman ke depannya. Kita juga akan bekerja sama di lapangan baik dengan TNI, POLRI dan satgas pangan, dalam rangka untuk menjaga stabilisasi harga, kita harus tetap melaksanakan gerakan untuk pasar penyeimbang, pasar murah, operasi pasar, terutama menghadapi bulan Ramadan dan Idulfitri,” pungkas wagub. (abw/mmc)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/