TAMIANG LAYANG-Sebanyak 20 menara Base Transceiver Station (BTS) telah dibangun di Kabupaten Barito Timur (Bartim) tahun lalu. Pembangunannya melalui Provinsi Kalteng dari usulan Diskominfosantik setempat kepada BAKTI Kementerian Informatika (Kominfo).
Kepala Diskominfosantik Bartim Dwi Aryanto menyampaikan, pembangunan menara BTS itu tersebar di 20 desa pada sepuluh wilayah kecamatan. Dari usulan 67 desa yang terdiri dari 21 desa kategori blankspot dan 46 desa belum 4G hasil survei jaringan seluler tahun 2022.
“Tidak semua desa mesti dibangun menara BTS, karena satu menara BTS bisa menjangkau tiga desa sekaligus yang berada di sekitarnya,” kata Dwi Aryanto.
Dia menambahkan, beberapa desa yang tidak memperoleh pembangunan menara BTS menerima bantuan akses internet VSAT BAKTI. Menurutnya, bantuan tersebut ditempatkan di kantor desa sebagai penunjang fasilitas internet kantor desa.
Hingga saat ini, persentase cakupan layanan telekomunikasi seluler di Barito Timur telah mencapai 78 persen. Sedangkan cakupan layanan internet masih di angka 58 persen. Menurutnya, pembangunan menara BTS masih terus bergulir seiring target pemerintah pusat dalam pemerataan akses digital. (log/ens)