Senin, November 25, 2024
24.2 C
Palangkaraya

Pemko Gencarkan Gerakan Menanam Komoditas Pangan

Fairid: Tak Hanya Tanam tapi Harus Ada Gerakan Panen Bersama

Pemko Palangka Raya langsung tancap gas mengantisipasi terjadinya inflasi. Awal tahun 2023, pemko di bawah komando Wali Kota Fairid Naparin terus memperkuat ketahanan pangan. Salah satu dengan melakukan gerakan menanam berbagai komoditas pangan.

 RIDANI, Palangka Raya

 

JUMAT (27/1), Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin beserta forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda) melakukan penanaman komoditas pangan berupa cabai, bawang merah, dan sayuran. Kegiatan tersebut dilaksanakan di halaman kantor wali kota.

Fairid mengatakan, berkat kerja keras seluruh jajaran instansi di lingkup pemko, pada akhir Desember 2022 angka inflasi di Kota Palangka Raya bisa dikendalikan, yang dilakukan melalui berbagai kegiatan operasi pasar hingga gerakan memperkuat sektor pangan.

“Jangan berbesar hati, salah satunya tanggung jawab kita untuk bersama-sama mendukung, mencegah, atau menanggulangi inflasi yang terjadi di Kota Palangka Raya,” ucap Fairid dalam sambutannya, kemarin.

Salah satu upaya pengendalian inflasi, lanjut Fairid, yakni melalui gerakan menanam berbagai komoditas pangan, yang bisa dimulai dari pekarangan rumah warga maupun di lingkungan kerja masing-masing. Fairid mengharapkan gerakan menanam komoditas pangan ini bisa memperkuat sektor pangan.

Baca Juga :  Cantik dan Indahnya Objek Wisata Murung Raya

“Saya tidak mau nanti jangan-jangan setelah menanam tidak diapa-apain atau tidak dirawat, saya tidak inginkan itu terjadi, pokoknya dari hulu sampai hilir beres, ada gerakan menanam bersama-sama, nanti ada panen bersama, harus dilengkapi dokumentasi,” ungkapnya.

Fairid mengatakan, harga komoditas pangan di Kota Palangka Raya harus di-update tiap hari. “Paling tidak kita harus tahu apa sih penyebab tingginya angka inflasi hari ini, kalau memulai yang kecil saja susah, bagaimana dengan hal-hal besar yang akan dilakukan,” terangnya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Palangka Ray Renson menuturkan, sepanjang tahun 2022 terjadi inflasi sebesar 6,51 persen di Kota Palangka Raya. Penyumbang inflasi adalah golongan makanan, minuman, dan tembakau dengan persentase sebesar 7,75 persen. Yang memiliki andil dalam inflasi adalah beras, cabe rawit, dan bawang merah.

Baca Juga :  Tak Lelah Ajak Masyarakat Kalteng Lebih Gemar Membaca

“Dalam upaya pengendalian inflasi, salah satu yang dilakukan adalah dengan menanam komoditas-komoditas yang memiliki andil terhadap inflasi, terutama yang memungkinkan untuk ditanam di Palangka Raya ini,” katanya.

Berdasarkan informasi dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada Januari ini terjadi kenaikan harga jual bawang merah, bawang putih, dan beras di Palangka Raya, meski kenaikannya tidak signifikan. Renson berharap kenaikan itu tidak sampai mengakibatkan terjadinya inflasi di Palangka Raya. Pemko, kata Renson, melakukan kegiatan yang mendorong penanaman dan melakukan pembagian bibit tanaman kepada petani serta masyarakat, guna meningkatkan luasan tanam dan meningkatkan fungsi yang selanjutnya akan meningkatkan pasokan komoditas.

“Tujuan akhirnya adalah meminimalkan ketergantungan terhadap pasokan komoditas-komoditas penyumbang inflasi dari luar daerah sehingga bisa menekan inflasi,” tuturnya sembari menyebut pada gerakan menanam bersama kali ini ditanam 1.000 bibit cabai dan 1.000 bawang merah. (*/ce/ala)

Pemko Palangka Raya langsung tancap gas mengantisipasi terjadinya inflasi. Awal tahun 2023, pemko di bawah komando Wali Kota Fairid Naparin terus memperkuat ketahanan pangan. Salah satu dengan melakukan gerakan menanam berbagai komoditas pangan.

 RIDANI, Palangka Raya

 

JUMAT (27/1), Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin beserta forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda) melakukan penanaman komoditas pangan berupa cabai, bawang merah, dan sayuran. Kegiatan tersebut dilaksanakan di halaman kantor wali kota.

Fairid mengatakan, berkat kerja keras seluruh jajaran instansi di lingkup pemko, pada akhir Desember 2022 angka inflasi di Kota Palangka Raya bisa dikendalikan, yang dilakukan melalui berbagai kegiatan operasi pasar hingga gerakan memperkuat sektor pangan.

“Jangan berbesar hati, salah satunya tanggung jawab kita untuk bersama-sama mendukung, mencegah, atau menanggulangi inflasi yang terjadi di Kota Palangka Raya,” ucap Fairid dalam sambutannya, kemarin.

Salah satu upaya pengendalian inflasi, lanjut Fairid, yakni melalui gerakan menanam berbagai komoditas pangan, yang bisa dimulai dari pekarangan rumah warga maupun di lingkungan kerja masing-masing. Fairid mengharapkan gerakan menanam komoditas pangan ini bisa memperkuat sektor pangan.

Baca Juga :  Cantik dan Indahnya Objek Wisata Murung Raya

“Saya tidak mau nanti jangan-jangan setelah menanam tidak diapa-apain atau tidak dirawat, saya tidak inginkan itu terjadi, pokoknya dari hulu sampai hilir beres, ada gerakan menanam bersama-sama, nanti ada panen bersama, harus dilengkapi dokumentasi,” ungkapnya.

Fairid mengatakan, harga komoditas pangan di Kota Palangka Raya harus di-update tiap hari. “Paling tidak kita harus tahu apa sih penyebab tingginya angka inflasi hari ini, kalau memulai yang kecil saja susah, bagaimana dengan hal-hal besar yang akan dilakukan,” terangnya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Palangka Ray Renson menuturkan, sepanjang tahun 2022 terjadi inflasi sebesar 6,51 persen di Kota Palangka Raya. Penyumbang inflasi adalah golongan makanan, minuman, dan tembakau dengan persentase sebesar 7,75 persen. Yang memiliki andil dalam inflasi adalah beras, cabe rawit, dan bawang merah.

Baca Juga :  Tak Lelah Ajak Masyarakat Kalteng Lebih Gemar Membaca

“Dalam upaya pengendalian inflasi, salah satu yang dilakukan adalah dengan menanam komoditas-komoditas yang memiliki andil terhadap inflasi, terutama yang memungkinkan untuk ditanam di Palangka Raya ini,” katanya.

Berdasarkan informasi dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada Januari ini terjadi kenaikan harga jual bawang merah, bawang putih, dan beras di Palangka Raya, meski kenaikannya tidak signifikan. Renson berharap kenaikan itu tidak sampai mengakibatkan terjadinya inflasi di Palangka Raya. Pemko, kata Renson, melakukan kegiatan yang mendorong penanaman dan melakukan pembagian bibit tanaman kepada petani serta masyarakat, guna meningkatkan luasan tanam dan meningkatkan fungsi yang selanjutnya akan meningkatkan pasokan komoditas.

“Tujuan akhirnya adalah meminimalkan ketergantungan terhadap pasokan komoditas-komoditas penyumbang inflasi dari luar daerah sehingga bisa menekan inflasi,” tuturnya sembari menyebut pada gerakan menanam bersama kali ini ditanam 1.000 bibit cabai dan 1.000 bawang merah. (*/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/