Jumat, November 22, 2024
31.2 C
Palangkaraya

Tangis Haru Keluarga Lepas Prajurit ke Papua

PALANGKA RAYA-Ratusan prajurit dari Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 631/Antang diberangkatkan ke Timika, Papua Tengah untuk misi pengamanan objek vital nasional (obvitnas) PT Freeport Indonesia. Upacara pelepasan pasukan dilaksanakan di Bandar Udara Tjilik Riwut, Selasa pagi (4/4/2023). Isak tangis dari keluarga dan kerabat mengiringi keberangkatan para prajurit yang akan bertugas di Papua selama lima bulan.

Seorang anggota persit bernama Maria, tak kuasa menahan tangis ketika melepas keberangkatan suaminya untuk tugas negara di Papua. Maria berharap suaminya bisa menjalankan tugas ini dengan sebaik-baiknya. Meski diselimuti rasa sedih, ia tetap berusaha kuat melepas kepergian sang suami.

“Sebagai istri, tentu saya harus kuat dalam melepaskan kepergian suami, berharap suami saya bisa menjaga kesehatan selama di sana, bisa melaksanakan tugas dengan lancara, dan pulang dengan selamat untuk berkumpul kembali dengan keluarga,” ucap Maria, kemarin.

Selain Maria, terlihat pula seorang ibu bersama keluarga yang juga melepas kepergiaan putranya untuk bertugas. Perempuan yang diketahui bernama Tuti itu datang bersama keluarga untuk melepas kepergian anak sekaligus menantunya. Mertua dari salah satu prajurit itu mengharapkan kelancaran untuk tugas yang akan dilaksanakan menantunya itu.

Baca Juga :  Wujud Kuatnya Sinergi TNI-Polri

“Kami antar anak sekaligus menantu yang akan bertugas, kami berharap anak kami bisa melaksanakan tugasnya dengan lancar dan selamat hingga pulang nanti,” tuturnya.

Sementara itu, Komandan Korem (Danrem) 102/Pjg Brigjen TNI Bayu Permana mengatakan, tugas yang diemban para prajurit ini merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan.

“Saya selaku Komandan Korem dan keluarga besar Korem 102/Pjg dengan penuh rasa bangga mengucapkan selamat bertugas kepada segenap prajurit Yonif Raider 631/Antang yang mendapat kepercayaan dari pimpinan TNI,” ucap Brigjen TNI Bayu Permana, Selasa (4/4).

Jenderal bintang satu itu menyebut, pengamanan obvitnas yang bersifat strategis merupakan tugas TNI, sebagaimana tercantum dalam UUD RI Nomor 34 Tahun 2004.

“Agar tugas itu dapat berjalan sukses dan aman, maka perlu dilaksanakan kesiapan satuan, khususnya personel dan materiel, sehingga apabila ada kelemahan dan kekurangan, bisa diperbaiki,” ujarnya.

Bayu menambahkan, selama kurang lebih sembilan bulan lamanya para prajurit Yonif Raider 631/Antang akan menunjang tugas pengamanan obvitnas PT Freeport Indonesia. Danrem berpesan kepada para prajurit agar menjalankan tugas secara profesional serta menghindari pelanggaran sekecil apapun.

Baca Juga :  Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19

“Saya tekankan agar para prajurit selalu mendekatkan diri kepada Tuhan YME, laksanakan tugas sesuai dengan protap yang sudah dilatih, jaga kesehatan, pahami dan kuasai wilayah operasi karena kemungkinan akan ada ancaman, jaga hubungan baik dengan masyarakat setempat, serta hindari pelanggaran sekecil apapun,” tuturnya.

Ia mengatakan, pemberangkatan pasukan Yonif 631/Antang kemarin merupakan gelombang kedua. Total jumlah pasukan yang diberangkatkan adalah 555 prajurit, yang dibagi dalam enam gelombang pemberangkatan.

“Ini gelombang kedua, jumlahnya 139 orang, tidak semua kami berangkatkan, ada juga yang ditinggal di satuan masing-masing, sehingga tidak mengganggu kondusivitas daerah,” tandasnya.

“Selaku Danrem 102/Pjg dan Keluarga Besar Korem 102/Pjg, dengan penuh rasa bangga saya mengucapkan selamat bertugas kepada segenap prajurit Yonif R 631/Antang yang telah mendapat kepercayaan dari pimpinan TNI, bangsa, dan negara untuk melaksanakan operasi ini,” ungkapnya. (*mut/dan/ce/ala)

PALANGKA RAYA-Ratusan prajurit dari Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 631/Antang diberangkatkan ke Timika, Papua Tengah untuk misi pengamanan objek vital nasional (obvitnas) PT Freeport Indonesia. Upacara pelepasan pasukan dilaksanakan di Bandar Udara Tjilik Riwut, Selasa pagi (4/4/2023). Isak tangis dari keluarga dan kerabat mengiringi keberangkatan para prajurit yang akan bertugas di Papua selama lima bulan.

Seorang anggota persit bernama Maria, tak kuasa menahan tangis ketika melepas keberangkatan suaminya untuk tugas negara di Papua. Maria berharap suaminya bisa menjalankan tugas ini dengan sebaik-baiknya. Meski diselimuti rasa sedih, ia tetap berusaha kuat melepas kepergian sang suami.

“Sebagai istri, tentu saya harus kuat dalam melepaskan kepergian suami, berharap suami saya bisa menjaga kesehatan selama di sana, bisa melaksanakan tugas dengan lancara, dan pulang dengan selamat untuk berkumpul kembali dengan keluarga,” ucap Maria, kemarin.

Selain Maria, terlihat pula seorang ibu bersama keluarga yang juga melepas kepergiaan putranya untuk bertugas. Perempuan yang diketahui bernama Tuti itu datang bersama keluarga untuk melepas kepergian anak sekaligus menantunya. Mertua dari salah satu prajurit itu mengharapkan kelancaran untuk tugas yang akan dilaksanakan menantunya itu.

Baca Juga :  Wujud Kuatnya Sinergi TNI-Polri

“Kami antar anak sekaligus menantu yang akan bertugas, kami berharap anak kami bisa melaksanakan tugasnya dengan lancar dan selamat hingga pulang nanti,” tuturnya.

Sementara itu, Komandan Korem (Danrem) 102/Pjg Brigjen TNI Bayu Permana mengatakan, tugas yang diemban para prajurit ini merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan.

“Saya selaku Komandan Korem dan keluarga besar Korem 102/Pjg dengan penuh rasa bangga mengucapkan selamat bertugas kepada segenap prajurit Yonif Raider 631/Antang yang mendapat kepercayaan dari pimpinan TNI,” ucap Brigjen TNI Bayu Permana, Selasa (4/4).

Jenderal bintang satu itu menyebut, pengamanan obvitnas yang bersifat strategis merupakan tugas TNI, sebagaimana tercantum dalam UUD RI Nomor 34 Tahun 2004.

“Agar tugas itu dapat berjalan sukses dan aman, maka perlu dilaksanakan kesiapan satuan, khususnya personel dan materiel, sehingga apabila ada kelemahan dan kekurangan, bisa diperbaiki,” ujarnya.

Bayu menambahkan, selama kurang lebih sembilan bulan lamanya para prajurit Yonif Raider 631/Antang akan menunjang tugas pengamanan obvitnas PT Freeport Indonesia. Danrem berpesan kepada para prajurit agar menjalankan tugas secara profesional serta menghindari pelanggaran sekecil apapun.

Baca Juga :  Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19

“Saya tekankan agar para prajurit selalu mendekatkan diri kepada Tuhan YME, laksanakan tugas sesuai dengan protap yang sudah dilatih, jaga kesehatan, pahami dan kuasai wilayah operasi karena kemungkinan akan ada ancaman, jaga hubungan baik dengan masyarakat setempat, serta hindari pelanggaran sekecil apapun,” tuturnya.

Ia mengatakan, pemberangkatan pasukan Yonif 631/Antang kemarin merupakan gelombang kedua. Total jumlah pasukan yang diberangkatkan adalah 555 prajurit, yang dibagi dalam enam gelombang pemberangkatan.

“Ini gelombang kedua, jumlahnya 139 orang, tidak semua kami berangkatkan, ada juga yang ditinggal di satuan masing-masing, sehingga tidak mengganggu kondusivitas daerah,” tandasnya.

“Selaku Danrem 102/Pjg dan Keluarga Besar Korem 102/Pjg, dengan penuh rasa bangga saya mengucapkan selamat bertugas kepada segenap prajurit Yonif R 631/Antang yang telah mendapat kepercayaan dari pimpinan TNI, bangsa, dan negara untuk melaksanakan operasi ini,” ungkapnya. (*mut/dan/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/