KUALA KURUN – Seorang bidan dari Puskesmas Tampang Tumbang Anjir, Kecamatan Kurun, Kabupaten Gunung Mas (Gumas) bernama Dian Magdalena berhasil masuk tiga besar dalam penilaian tenaga kesehatan (nakes) teladan tingkat Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) tahun 2023. Hal ini mendapat apresiasi dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gumas.
“Kami menyambut baik dan mengapresiasi bidan tersebut yang berhasil masuk tiga besar penilaian nakes teladan di tingkat provinsi, karena berinovasi membuat kelas remaja stop stunting,” kata Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Gumas Iceu Purnamasari, Rabu (10/5).
Dia berharap, inovasi yang di-buat oleh bidan Dian Magdalena yakni kelas remaja stop stunting, agar masyarakat dapat melakukan upaya pencegahan stunting sejak dini, khususnya kepada para remaja. Ini harus diterapkan dengan baik, sehingga akan mampu membantu mencegah stunting.
“Dengan inovasi itu, kami ingin agar para remaja bisa menikah di usia yang sudah cukup, baik itu dari segi kesehatan fisik maupun mental,” tutur Politikus Partai Golongan Karya (Golkar) ini.
Bagi para nakes lain yang belum mampu lolos dalam penilaian nakes teladan, lanjut dia, diminta untuk tidak berkecil hati dan teruslah berinovasi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gumas Arnold, melalui Kabid Pengembangan Sumber Daya Kesehatan Gutang mengatakan, pelaksanaan inovasi kelas remaja stop stunting itu berupa puskesmas bekerja sama dengan sekolah membentuk dan membina kader kesehatan sebagai perpanjangan tangan petugas kesehatan, dalam melakukan skrining dan konseling kepada remaja.
“Ada berbagai kegiatan dalam inovasi kelas remaja stop stunting berupa pengukuran berat dan tinggi badan, pengukuran lingkar lengan atas dan lingkar perut, pengukuran tekanan darah, cek hemaglobin (Hb) dan golongan darah, serta pemeriksaan indera dan kejiwaan satu kali dalam setahun,” tuturnya.
Dia menambahkan, program kelas remaja stop stunting bertujuan untuk memberi pemahaman dan bimbingan kepada remaja mengenai bagaimana mencegah stunting dengan mempersiapkan kesehatan sebelum kehamilan, seperti pentingnya pemberian vitamin penambah darah, dan lainnya.
“Dari puskesmas juga membuka konsultasi kesehatan sebelum menikah bagi para calon pengantin, dengan harapan mereka mempersiapkan kesehatan sebelum kehamilan, sehingga dapat melahirkan anak sehat dan bebas stunting,” tukasnya. (okt)
Masuk Tiga Besar Nakes Teladan Tingkat Provinsi Kalteng
Dewan Apresiasi Bidan Dian Magdalena
KUALA KURUN – Seorang bidan dari Puskesmas Tampang Tumbang Anjir, Kecamatan Kurun, Kabupaten Gunung Mas (Gumas) bernama Dian Magdalena berhasil masuk tiga besar dalam penilaian tenaga kesehatan (nakes) teladan tingkat Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) tahun 2023. Hal ini mendapat apresiasi dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gumas.
“Kami menyambut baik dan mengapresiasi bidan tersebut yang berhasil masuk tiga besar penilaian nakes teladan di tingkat provinsi, karena berinovasi membuat kelas remaja stop stunting,” kata Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Gumas Iceu Purnamasari, Rabu (10/5).
Dia berharap, inovasi yang di-buat oleh bidan Dian Magdalena yakni kelas remaja stop stunting, agar masyarakat dapat melakukan upaya pencegahan stunting sejak dini, khususnya kepada para remaja. Ini harus diterapkan dengan baik, sehingga akan mampu membantu mencegah stunting.
“Dengan inovasi itu, kami ingin agar para remaja bisa menikah di usia yang sudah cukup, baik itu dari segi kesehatan fisik maupun mental,” tutur Politikus Partai Golongan Karya (Golkar) ini.
Bagi para nakes lain yang belum mampu lolos dalam penilaian nakes teladan, lanjut dia, diminta untuk tidak berkecil hati dan teruslah berinovasi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gumas Arnold, melalui Kabid Pengembangan Sumber Daya Kesehatan Gutang mengatakan, pelaksanaan inovasi kelas remaja stop stunting itu berupa puskesmas bekerja sama dengan sekolah membentuk dan membina kader kesehatan sebagai perpanjangan tangan petugas kesehatan, dalam melakukan skrining dan konseling kepada remaja.
“Ada berbagai kegiatan dalam inovasi kelas remaja stop stunting berupa pengukuran berat dan tinggi badan, pengukuran lingkar lengan atas dan lingkar perut, pengukuran tekanan darah, cek hemaglobin (Hb) dan golongan darah, serta pemeriksaan indera dan kejiwaan satu kali dalam setahun,” tuturnya.
Dia menambahkan, program kelas remaja stop stunting bertujuan untuk memberi pemahaman dan bimbingan kepada remaja mengenai bagaimana mencegah stunting dengan mempersiapkan kesehatan sebelum kehamilan, seperti pentingnya pemberian vitamin penambah darah, dan lainnya.
“Dari puskesmas juga membuka konsultasi kesehatan sebelum menikah bagi para calon pengantin, dengan harapan mereka mempersiapkan kesehatan sebelum kehamilan, sehingga dapat melahirkan anak sehat dan bebas stunting,” tukasnya. (okt)