Selasa, November 26, 2024
28.5 C
Palangkaraya

BPBD Batara Gelar Pelatihan Penanggulangan dan Mitigasi Bencana

MUARA TEWEH – Pemerintah Kabupaten Barito Utara melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat menyambut baik pelatihan penanggulangan dan mitigasi bencana tahun 2023 yang merupakan hasil kerja sama dengan PT Pamapersada Nusantara Distrik Suprabari Mamapanindo Mineral Site Sekako (SMMS) yang dilaksanakan di aula BPBD setempat, Sabtu (10/6).

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Barito Utara Simamoraturahman melalui Sekretaris BPBD setempat M Yusuf mengatakan, mitigasi bencana adalah serangkaian upaya mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.

Disampaikannya, bahwa dalam penerapannya, mitigasi bencana memiliki berbagai tujuan. Diantaranya untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan, khususnya bagi penduduk sebagai landasan (pedoman) untuk perencanaan pembangunan.

Selain itu, jelasnya, meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam menghadapi serta mengurangi dampak atau risiko bencana sehingga masyarakat siap dalam menghadapi bencana.

Baca Juga :  PT SMM Bersama BKSDA SKW III Bagikan Bibit Buah

“Risiko kerugian yang diakibatkan terjadinya bencana juga sangat besar, baik dalam jumlah korban maupun kerugian material. Oleh karena itu, penanggulangan bencana harus dilakukan secara terpadu, secara sistematis dan dilaksanakan dengan penuh komitmen dan penuh tanggungjawab,” ucapnya.

Dalam hal kesiapsiagaan dan penanganan bencana, tidak hanya menjadi tanggungjawab pemerintah semata, namun juga harus menjadi tanggungjawab kita bersama, budaya siaga, antisipatif, responsif dan adaptif harus senantiasa kita jaga dan dikembangkan.

“Budaya ini sangat penting karena bencana itu datangnya tidak terduga, datangnya secara tiba-tiba, bahkan muncul bencana yang tidak terbayangkan sebelumnya,” jelasnya lagi.

Sekretaris BPBD menyampaikan orientasi pada pencegahan harus diutamakan. Terjadinya bencana sebagian besar memang tidak bisa dicegah sebelumnya tetapi banyak jenis bencana yang bisa dikurangi risikonya dan ada pula yang bisa dicegah.

Baca Juga :  110 Peserta Ikuti Pembekalan Pemagangan Dalam Negeri

“Latih masyarakat untuk tanggap menghadapi bencana. Lakukan latihan simulasi setiap saat, jangan menunggu sampai datang bencana,” imbuhnya.

Dalam kegiatan pelatihan ini dihadiri Kapolsek Teweh Tengah Kompol Riyanto Puji Raharjo, Tim CSR PT Pamapersada Nusantara Sunarto, mewakili Dandim 1013/Mtw, dan peserta pelatihan dari 5 desa (Lemo II, Lemo I, Bintang Ninggi I, Bintang Ninggi II dan Desa Pendreh).

“Semoga kerjasama ini dapat terus terselenggara nantinya, serta pelaksanaan kegiatan pada hari ini dapat berlangsung dengan aman dan lancar meskipun fasilitas yang mendukung dalam pelaksanaan kegiatan ini masih belum cukup memadai,” pungkasnya. (her)

MUARA TEWEH – Pemerintah Kabupaten Barito Utara melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat menyambut baik pelatihan penanggulangan dan mitigasi bencana tahun 2023 yang merupakan hasil kerja sama dengan PT Pamapersada Nusantara Distrik Suprabari Mamapanindo Mineral Site Sekako (SMMS) yang dilaksanakan di aula BPBD setempat, Sabtu (10/6).

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Barito Utara Simamoraturahman melalui Sekretaris BPBD setempat M Yusuf mengatakan, mitigasi bencana adalah serangkaian upaya mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.

Disampaikannya, bahwa dalam penerapannya, mitigasi bencana memiliki berbagai tujuan. Diantaranya untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan, khususnya bagi penduduk sebagai landasan (pedoman) untuk perencanaan pembangunan.

Selain itu, jelasnya, meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam menghadapi serta mengurangi dampak atau risiko bencana sehingga masyarakat siap dalam menghadapi bencana.

Baca Juga :  PT SMM Bersama BKSDA SKW III Bagikan Bibit Buah

“Risiko kerugian yang diakibatkan terjadinya bencana juga sangat besar, baik dalam jumlah korban maupun kerugian material. Oleh karena itu, penanggulangan bencana harus dilakukan secara terpadu, secara sistematis dan dilaksanakan dengan penuh komitmen dan penuh tanggungjawab,” ucapnya.

Dalam hal kesiapsiagaan dan penanganan bencana, tidak hanya menjadi tanggungjawab pemerintah semata, namun juga harus menjadi tanggungjawab kita bersama, budaya siaga, antisipatif, responsif dan adaptif harus senantiasa kita jaga dan dikembangkan.

“Budaya ini sangat penting karena bencana itu datangnya tidak terduga, datangnya secara tiba-tiba, bahkan muncul bencana yang tidak terbayangkan sebelumnya,” jelasnya lagi.

Sekretaris BPBD menyampaikan orientasi pada pencegahan harus diutamakan. Terjadinya bencana sebagian besar memang tidak bisa dicegah sebelumnya tetapi banyak jenis bencana yang bisa dikurangi risikonya dan ada pula yang bisa dicegah.

Baca Juga :  110 Peserta Ikuti Pembekalan Pemagangan Dalam Negeri

“Latih masyarakat untuk tanggap menghadapi bencana. Lakukan latihan simulasi setiap saat, jangan menunggu sampai datang bencana,” imbuhnya.

Dalam kegiatan pelatihan ini dihadiri Kapolsek Teweh Tengah Kompol Riyanto Puji Raharjo, Tim CSR PT Pamapersada Nusantara Sunarto, mewakili Dandim 1013/Mtw, dan peserta pelatihan dari 5 desa (Lemo II, Lemo I, Bintang Ninggi I, Bintang Ninggi II dan Desa Pendreh).

“Semoga kerjasama ini dapat terus terselenggara nantinya, serta pelaksanaan kegiatan pada hari ini dapat berlangsung dengan aman dan lancar meskipun fasilitas yang mendukung dalam pelaksanaan kegiatan ini masih belum cukup memadai,” pungkasnya. (her)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/