Jumat, September 20, 2024
22.8 C
Palangkaraya

Harus Bersama-sama dalam Mengatasi Stunting

PALANGKA RAYA–Kasus stunting atau persoalan gagal tumbuh pada anak menjadi persoalan serius untuk dihadapi, terkhususnya di wilayah Kota Palangka Raya. Anggota Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Norhaini berharap momen Hari Keluarga Nasional (Harganas) tahun 2023, dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas ketahanan keluarga, sebagai salah satu pondasi utama dalam memerangi dan menekan angka stunting.

“Penyebab utama stunting akibat kekurangan gizi kronis pada seribu hari pertama kehidupan anak. Yakni sejak janin hingga anak berusia sekitar 24 bulan (golden age). Kemudian, masalah kesehatan ibu dan pola asuh yang kurang baik.  Serta pengetahuan yang minim dari sang ibu akan pentingnya asupan nutrisi sejak bayi juga menjadi faktor,” Kata legislator yang membidangi Kesejahteraan Rakyat (Kesra) ini, Rabu (14/6).

Baca Juga :  BRI Serahkan Bantuan Dana Apresiasi

Wakil rakyat dari partai Golkar ini mengutarakan, dalam mengatasi masalah stunting, diperlukan kerja sama antara pemerintah daerah dan masyarakat. Selain itu, sumber daya manusia (SDM) di Kota Palangka Raya harus diperhatikan secara seksama.

Dirinya juga mengajak masyarakat Kota Palangka Raya, cegah stunting dengan cara aktif memeriksa berat badan dan tinggi badan anak ke Posyandu maupun fasilitas layanan kesehatan terdekat. “Agar kita bisa bersama-sama berpartisipasi dalam mengatasi stunting di Kota Palangka Raya ini,”tutupnya. (pri/rin/kpg/uni)

 

PALANGKA RAYA–Kasus stunting atau persoalan gagal tumbuh pada anak menjadi persoalan serius untuk dihadapi, terkhususnya di wilayah Kota Palangka Raya. Anggota Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Norhaini berharap momen Hari Keluarga Nasional (Harganas) tahun 2023, dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas ketahanan keluarga, sebagai salah satu pondasi utama dalam memerangi dan menekan angka stunting.

“Penyebab utama stunting akibat kekurangan gizi kronis pada seribu hari pertama kehidupan anak. Yakni sejak janin hingga anak berusia sekitar 24 bulan (golden age). Kemudian, masalah kesehatan ibu dan pola asuh yang kurang baik.  Serta pengetahuan yang minim dari sang ibu akan pentingnya asupan nutrisi sejak bayi juga menjadi faktor,” Kata legislator yang membidangi Kesejahteraan Rakyat (Kesra) ini, Rabu (14/6).

Baca Juga :  BRI Serahkan Bantuan Dana Apresiasi

Wakil rakyat dari partai Golkar ini mengutarakan, dalam mengatasi masalah stunting, diperlukan kerja sama antara pemerintah daerah dan masyarakat. Selain itu, sumber daya manusia (SDM) di Kota Palangka Raya harus diperhatikan secara seksama.

Dirinya juga mengajak masyarakat Kota Palangka Raya, cegah stunting dengan cara aktif memeriksa berat badan dan tinggi badan anak ke Posyandu maupun fasilitas layanan kesehatan terdekat. “Agar kita bisa bersama-sama berpartisipasi dalam mengatasi stunting di Kota Palangka Raya ini,”tutupnya. (pri/rin/kpg/uni)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/