PALANGKA RAYA– Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangka Raya, Wahid Yusuf, menegaskan bahwa anggaran untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) harus digunakan dengan semestinya. Jangan sampai ada penyelewengan.
” Untuk anggaran harus dirancang sebenar-benarnya dan harus dipakai secara tepat sasaran,” ujarnya saat dihubungi Kalteng Pos, Kamis (22/6).
Politikus dari Golkar ini memberikan apresiasi kepada tim siaga karhutla, karena telah terus menerus siaga dan sigap terhadap karhutla di wilayah Kalteng, khususnya Kota Palangka Raya.
“Untuk penanganan karhutla di beberapa tahun ini ya sudah lumayan bagus, karena kita tidak mengalami kabut asap yang parah seperti tahun 2015,” ujarnya.
Namun meski begitu, dia tetap mengimbau kepada masyarakat apabila membersihkan lahan dengan cara membakar, maka sebelum pulang ke rumah harus memastikan bahwa api tersebut telah benar-benar padam.
“Tapi alangkah baiknya, apabila membersihkan lahan jangan sampai membakar. Apalagi ini sedang memasuki musim kemarau,” ungkapnya (*ham/uni)
PALANGKA RAYA– Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangka Raya, Wahid Yusuf, menegaskan bahwa anggaran untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) harus digunakan dengan semestinya. Jangan sampai ada penyelewengan.
” Untuk anggaran harus dirancang sebenar-benarnya dan harus dipakai secara tepat sasaran,” ujarnya saat dihubungi Kalteng Pos, Kamis (22/6).
Politikus dari Golkar ini memberikan apresiasi kepada tim siaga karhutla, karena telah terus menerus siaga dan sigap terhadap karhutla di wilayah Kalteng, khususnya Kota Palangka Raya.
“Untuk penanganan karhutla di beberapa tahun ini ya sudah lumayan bagus, karena kita tidak mengalami kabut asap yang parah seperti tahun 2015,” ujarnya.
Namun meski begitu, dia tetap mengimbau kepada masyarakat apabila membersihkan lahan dengan cara membakar, maka sebelum pulang ke rumah harus memastikan bahwa api tersebut telah benar-benar padam.
“Tapi alangkah baiknya, apabila membersihkan lahan jangan sampai membakar. Apalagi ini sedang memasuki musim kemarau,” ungkapnya (*ham/uni)
