Kamis, November 21, 2024
24.5 C
Palangkaraya

Kadis Kesehatan Kalteng: Varian Baru Covid-19 Lebih Cepat Menular

PALANGKA RAYA-Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng dr Suyuti Syamsul mengatakan bahwa varian baru virus corona (SARS COV-2) B 1617 (varian India) merupakan varian baru virus Corona yang mengalami mutasi ganda.

“Varian ini lebih cepat menular dari varian lain. Gejalanya ringan tetapi pemburukan kondisi pasien bisa berlangsung sangat cepat,” katanya kepada Kalteng Pos, Senin (10/5).

BACA JUGA: Masyarakat Diminta Tak Panik pada Varian Baru Covid-19

Ditambahkannya, tidak ada bukti sampai saat ini virus ini resisten sama vaksin yang ada. Dari tiga sampel pasien yang dinyatakan positif di Kalteng, ketiganya tidak memiliki riwayat perjalanan keluar negeri atau daerah.

“Artinya pasien tertular di Kalteng (transmisi lokal). Meskipun pada akhirnya ada satu pasien yang jujur mengakui pernah ketemu orang asing di Jakarta,” tambahnya.

Baca Juga :  Sambut Baik Sistem OSS Berbasis Risiko

Dari sisi manajemen terapi dan pencegahan penularan, tidak ada perbedaan dengan varian sebelumnya. Sehingga solusinya adalah hanya perlu menjalankan protokol kesehatan secara ketat, baik dan benar untuk mencegah penularannya. “Satu pesan dari saya, jangan pernah menyentuh muka kalau tidak yakin tangan Anda bersih. Sekalipun hidung sudah sedemikian gatalnya,” harapnya. (nue/ala)

PALANGKA RAYA-Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng dr Suyuti Syamsul mengatakan bahwa varian baru virus corona (SARS COV-2) B 1617 (varian India) merupakan varian baru virus Corona yang mengalami mutasi ganda.

“Varian ini lebih cepat menular dari varian lain. Gejalanya ringan tetapi pemburukan kondisi pasien bisa berlangsung sangat cepat,” katanya kepada Kalteng Pos, Senin (10/5).

BACA JUGA: Masyarakat Diminta Tak Panik pada Varian Baru Covid-19

Ditambahkannya, tidak ada bukti sampai saat ini virus ini resisten sama vaksin yang ada. Dari tiga sampel pasien yang dinyatakan positif di Kalteng, ketiganya tidak memiliki riwayat perjalanan keluar negeri atau daerah.

“Artinya pasien tertular di Kalteng (transmisi lokal). Meskipun pada akhirnya ada satu pasien yang jujur mengakui pernah ketemu orang asing di Jakarta,” tambahnya.

Baca Juga :  Sambut Baik Sistem OSS Berbasis Risiko

Dari sisi manajemen terapi dan pencegahan penularan, tidak ada perbedaan dengan varian sebelumnya. Sehingga solusinya adalah hanya perlu menjalankan protokol kesehatan secara ketat, baik dan benar untuk mencegah penularannya. “Satu pesan dari saya, jangan pernah menyentuh muka kalau tidak yakin tangan Anda bersih. Sekalipun hidung sudah sedemikian gatalnya,” harapnya. (nue/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/