Sabtu, November 23, 2024
24.3 C
Palangkaraya

Ayo Galakkan Posyandu

PALANGKARAYA-Posyandu yang aktif di Palangka Raya mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yaitu dari total 152 posyandu, saat ini yang aktif sebanyak 144 posyandu. Hal tersebut merupakan salah satu langkah untuk menurunkan angka stunting di Kota Palangka Raya.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (kesmas) Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, Nur Ainawiyah, SKM, M.Si, menjelaskan, Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya tidak bisa bekerja sendiri dalam menggiatkan posyandu.

“Kita harus bekerja sama dengan yang lain, seperti lintas sektor dan lintas program,” ucapnya saat ditemui Kalteng Pos pada hari Rabu (5/7).
Posyandu merupakan upaya kesehatan berbasis masyarakat, yang artinya dibentuk oleh masyarakat, dari masyarakat dan untuk masyarakat.

Baca Juga :  Wakapolda Hadiri Pembukaan KKDN

Menurut Nur, saat ini pihaknya bukan hanya ingin meningkatkan kembali kunjungan masyarakat ke posyandu, tetapi hal lainnya yang sedang dilakukan untuk mencegah stunting di Kota Palangka Raya adalah intervensi sensitif sanitasi dasar.

Dirinya menjelaskan, masih banyak masyarakat yang bingung tentang keterkaitan antara sanitasi dengan stunting. Kabid Kesmas itu memaparkan bahwa bakteri eschericia coli yang ada didalam air akibat sanitasi yang buruk, apabila diminum secara terus menerus akan mengakibatkan usus bayi menipis dan akhirnya tidak bisa menyerap nutrisi, sehingga mengakibatkan stunting.

“Karena itu tugas kami mengawasi kualitas air agar tidak berpengaruh, karena sanitasi itu penting,” ucapnya. (ovi/ans)

PALANGKARAYA-Posyandu yang aktif di Palangka Raya mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yaitu dari total 152 posyandu, saat ini yang aktif sebanyak 144 posyandu. Hal tersebut merupakan salah satu langkah untuk menurunkan angka stunting di Kota Palangka Raya.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (kesmas) Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, Nur Ainawiyah, SKM, M.Si, menjelaskan, Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya tidak bisa bekerja sendiri dalam menggiatkan posyandu.

“Kita harus bekerja sama dengan yang lain, seperti lintas sektor dan lintas program,” ucapnya saat ditemui Kalteng Pos pada hari Rabu (5/7).
Posyandu merupakan upaya kesehatan berbasis masyarakat, yang artinya dibentuk oleh masyarakat, dari masyarakat dan untuk masyarakat.

Baca Juga :  Wakapolda Hadiri Pembukaan KKDN

Menurut Nur, saat ini pihaknya bukan hanya ingin meningkatkan kembali kunjungan masyarakat ke posyandu, tetapi hal lainnya yang sedang dilakukan untuk mencegah stunting di Kota Palangka Raya adalah intervensi sensitif sanitasi dasar.

Dirinya menjelaskan, masih banyak masyarakat yang bingung tentang keterkaitan antara sanitasi dengan stunting. Kabid Kesmas itu memaparkan bahwa bakteri eschericia coli yang ada didalam air akibat sanitasi yang buruk, apabila diminum secara terus menerus akan mengakibatkan usus bayi menipis dan akhirnya tidak bisa menyerap nutrisi, sehingga mengakibatkan stunting.

“Karena itu tugas kami mengawasi kualitas air agar tidak berpengaruh, karena sanitasi itu penting,” ucapnya. (ovi/ans)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/