Senin, November 25, 2024
24.6 C
Palangkaraya

Wilayah Selatan Kotim Mulai Kesulitan Air Bersih

SAMPIT-Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor mendapat laporan, di wilayah selatan seperti Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Mentaya Hilir Selatan, Teluk Sampit dan Pulau Hanaut mulai dilanda kesulitan air bersih.

“Saya mendapat laporan dari Kepala Pelaksana BPBD bahwa di sana air mulai terasa asin atau payau, sehingga kemarin mereka memasokan air bersih dari PDAM untuk membantu masyarakat di sana,” kata Halikin, Kamis (6/7).

Menurutnya wilayah selatan Kabupaten Kotim merupakan wilayah yang berada di pesisir yang menghadap Laut Jawa, Kesulitan air bersih memang kerap terjadi di wilayah tersebut saat musim kemarau. Selain sumber air bersih seperti sumur dan danau mengering, kondisi diperparah oleh intrusi air laut sehingga air sungai menjadi payau atau asin.

Baca Juga :  Tarif Tes PCR di RSUD dr Murjani Turun

“Kalau sudah terjadi musim kemarau membuat masyarakat mulai kesulitan air bersih, apalagi intensitas hujan berkurang. Maka untuk mengatasinya, pemerintah daerah biasanya memasokan air bersih dari Sampit bekerjasama dengan PDAM untuk membantu masyarakat,” ujar Halikin.

Dirinya juga meminta instansi terkait dapat membantu untuk mengangkut air bersih dari PDAM Kabupaten Kotim untuk membantu masyarakat di wilayah selatan, sehingga kebutuhan air bersih mereka terpenuhi.

Sementara Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotim Multazam mengatakan, pengiriman air bersih berdasarkan laporan dari dua lurah di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan karena masyarakat disana memerlukan air bersih, karena saat ini air terasa asin atau payau.

“Kami mendapat laporan dari lurah Basirih Hulu dan Lurah Samuda Kota bahwa sudah dua minggu tidak ada hujan, air sungai mulai asin, air PDAM beberapa hari tidak produksi, sebagian masyarakat yang tinggal masuk gang tidak ada akses PDAM, sehingga persediaan air untuk 30 kepala keluarga di dua Kelurahan tersebut hampir habis,” sampai  Multazam.

Baca Juga :  Perkokoh Persatuan dan Kesatuan

Dirinya mengatakan mendapat laporan dari lurah tersebut pihak BPBD Kabupaten Kotim mendistribusikan air bersih sebanyak 8000 liter yang diambil dari PDAM Tirta Mentaya Sampit untuk dua kelurahan tersebut. (bah/ans)

SAMPIT-Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor mendapat laporan, di wilayah selatan seperti Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Mentaya Hilir Selatan, Teluk Sampit dan Pulau Hanaut mulai dilanda kesulitan air bersih.

“Saya mendapat laporan dari Kepala Pelaksana BPBD bahwa di sana air mulai terasa asin atau payau, sehingga kemarin mereka memasokan air bersih dari PDAM untuk membantu masyarakat di sana,” kata Halikin, Kamis (6/7).

Menurutnya wilayah selatan Kabupaten Kotim merupakan wilayah yang berada di pesisir yang menghadap Laut Jawa, Kesulitan air bersih memang kerap terjadi di wilayah tersebut saat musim kemarau. Selain sumber air bersih seperti sumur dan danau mengering, kondisi diperparah oleh intrusi air laut sehingga air sungai menjadi payau atau asin.

Baca Juga :  Tarif Tes PCR di RSUD dr Murjani Turun

“Kalau sudah terjadi musim kemarau membuat masyarakat mulai kesulitan air bersih, apalagi intensitas hujan berkurang. Maka untuk mengatasinya, pemerintah daerah biasanya memasokan air bersih dari Sampit bekerjasama dengan PDAM untuk membantu masyarakat,” ujar Halikin.

Dirinya juga meminta instansi terkait dapat membantu untuk mengangkut air bersih dari PDAM Kabupaten Kotim untuk membantu masyarakat di wilayah selatan, sehingga kebutuhan air bersih mereka terpenuhi.

Sementara Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotim Multazam mengatakan, pengiriman air bersih berdasarkan laporan dari dua lurah di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan karena masyarakat disana memerlukan air bersih, karena saat ini air terasa asin atau payau.

“Kami mendapat laporan dari lurah Basirih Hulu dan Lurah Samuda Kota bahwa sudah dua minggu tidak ada hujan, air sungai mulai asin, air PDAM beberapa hari tidak produksi, sebagian masyarakat yang tinggal masuk gang tidak ada akses PDAM, sehingga persediaan air untuk 30 kepala keluarga di dua Kelurahan tersebut hampir habis,” sampai  Multazam.

Baca Juga :  Perkokoh Persatuan dan Kesatuan

Dirinya mengatakan mendapat laporan dari lurah tersebut pihak BPBD Kabupaten Kotim mendistribusikan air bersih sebanyak 8000 liter yang diambil dari PDAM Tirta Mentaya Sampit untuk dua kelurahan tersebut. (bah/ans)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/