Jumat, November 22, 2024
31.2 C
Palangkaraya

Jamkrida Kalteng Literasi Calon Wirausaha Milenial

PALANGKA RAYA-Jamkrida Kalteng berinisiatif menjadi fasilitator dalam memberikan pembekalan kepada para mahasiswa dengan mengusung tema UMKM berperan penting menopang pertumbuhan ekonomi.

Hal tersebut sejalan dengan arahan Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran SIP, agar UMKM bisa naik kelas dan koperasi berkembang lebih modern, diantaranya adalah dengan terus memberikan sosialisasi dan literasi usaha UMKM kepada masyarakat luas dan calon wirausaha muda. Acara literasi dan inklusi keuangan bagi mahasiswa kali itu diikuti 35 mahasiswa dari Universitas Palangka Raya, Universitas Muhammadiyah Palangkaraya dan Universitas Terbuka.

Dibuka Direktur Pemasaran Jamkrida Kalteng Obaid M Fahmy sekaligus pembicara dan pembicara Utama Fungsional Pengawas Koperasi Provinsi Kalteng, Dominikus Sianipar SE, di Aula Pertemuan Jamkrida Kalteng, Kamis (10/8).

Baca Juga :  Yasonna Laoly: Pemerintah Komitmen Dukung Produk Dalam Negeri

Dalam kesempatan tersebut Direktur Pemasaran Jamkrida Kalteng Obaid M Fahmy menyampaikan alasan acara pembekalan ini dilaksanakan, mengingat mereka merupakan mahasiswa semeter akhir dan merupakan calon-cakon wirausaha milenial yang bakal menjadi penerus.

“Pendidikan dan pengenalan kewirausahaan sebetulnya harus dilakukan sejak usia dini, diharapkan ke depan makin banyak masyarakat Indonesia atau pelaku UMKM yang memiliki kualitas kewirausahaan,” ujarnya.

Menurut dia, rasio jumlah wirausaha di Indonesia masih kecil jika dibandingkan dengan sejumlah negara lain di Asia Tenggara. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), rasio jumlah wirausaha di Indonesia masih sebesar 3,47 persen atau hanya sekitar 9 juta orang dari total jumlah penduduk.

“Sesuai data itu masih kalah jauh dari negara tetangga di kawasan Asean, di Singapura sudah 8,76%, sementara Malaysia dan Thailand juga sudah di atas 4%. Untuk itu tahun 2024, Kementerian Koperasi dan UKM menargetkan rasio wira usaha kita mencapai 4% karena merupakan salah satu syarat disebut sebagai negara maju,” pungkas Obaid. (kom/uut/sir/aza)

Baca Juga :  Peduli Bencana, Korindo Salurkan Bantuan

PALANGKA RAYA-Jamkrida Kalteng berinisiatif menjadi fasilitator dalam memberikan pembekalan kepada para mahasiswa dengan mengusung tema UMKM berperan penting menopang pertumbuhan ekonomi.

Hal tersebut sejalan dengan arahan Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran SIP, agar UMKM bisa naik kelas dan koperasi berkembang lebih modern, diantaranya adalah dengan terus memberikan sosialisasi dan literasi usaha UMKM kepada masyarakat luas dan calon wirausaha muda. Acara literasi dan inklusi keuangan bagi mahasiswa kali itu diikuti 35 mahasiswa dari Universitas Palangka Raya, Universitas Muhammadiyah Palangkaraya dan Universitas Terbuka.

Dibuka Direktur Pemasaran Jamkrida Kalteng Obaid M Fahmy sekaligus pembicara dan pembicara Utama Fungsional Pengawas Koperasi Provinsi Kalteng, Dominikus Sianipar SE, di Aula Pertemuan Jamkrida Kalteng, Kamis (10/8).

Baca Juga :  Yasonna Laoly: Pemerintah Komitmen Dukung Produk Dalam Negeri

Dalam kesempatan tersebut Direktur Pemasaran Jamkrida Kalteng Obaid M Fahmy menyampaikan alasan acara pembekalan ini dilaksanakan, mengingat mereka merupakan mahasiswa semeter akhir dan merupakan calon-cakon wirausaha milenial yang bakal menjadi penerus.

“Pendidikan dan pengenalan kewirausahaan sebetulnya harus dilakukan sejak usia dini, diharapkan ke depan makin banyak masyarakat Indonesia atau pelaku UMKM yang memiliki kualitas kewirausahaan,” ujarnya.

Menurut dia, rasio jumlah wirausaha di Indonesia masih kecil jika dibandingkan dengan sejumlah negara lain di Asia Tenggara. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), rasio jumlah wirausaha di Indonesia masih sebesar 3,47 persen atau hanya sekitar 9 juta orang dari total jumlah penduduk.

“Sesuai data itu masih kalah jauh dari negara tetangga di kawasan Asean, di Singapura sudah 8,76%, sementara Malaysia dan Thailand juga sudah di atas 4%. Untuk itu tahun 2024, Kementerian Koperasi dan UKM menargetkan rasio wira usaha kita mencapai 4% karena merupakan salah satu syarat disebut sebagai negara maju,” pungkas Obaid. (kom/uut/sir/aza)

Baca Juga :  Peduli Bencana, Korindo Salurkan Bantuan

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/