Jumat, November 22, 2024
24.6 C
Palangkaraya

3.500 Hektare Sawah Petani Terendam Banjir

SAMPIT– Hujan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir ini membuat 3.500 hektare sawah milik petani Desa Lempuyang, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terendam banjir. Kondisi itu membuat para petani gagal panen.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kotim H.Rudianur turun langsung melihat kondisi sawah warga tersebut. Dia sangat prihatin atas terjadinya banjir yang melanda sawah milik warga tersebut, dan meminta pemerintah daerah untuk membantu para petani di desa tersebut.
“Kami meminta pemerintah Kabupaten Kotim untuk membantu para petani disana, karena selama ini kalau terjadi hujan dengan senitasi tinggi maka sawah warga akan kebanjiran,” ujarnya, Kamis (20/5).
Rudianur juga mengatakan Desa Lampuyang merupakan lumbung padi atau dikenal sebagai sentra produksi pertanian di Bumi Habaring Hurung, maka dari itu pemerintah daerah harus membantu bagaimana mencari sulosi agar lahan pertanian warga tidak terendam banjir apabila terjadi hujan lebat.
“Saya melihat pengairan atau irigasi pertanian di kawasan tersebut terbilang buruk akibat saluran air tertimbun sedimen lumpur, ketika musim penghujan atau air Sungai Mentaya dan anak Sungai Mentaya di Desa Bejarau tak mampu menampung air, akhirnya air pun meluber,” sampainya.

Baca Juga :  Tetap Semangat Bekerja

Politikus Partai Golkar ini juga mengatakan ribuan hektare lahan pertanian milik warga termasuk program cetak sawah yang diprogramkan pemerintah setempat sejak tahun 2017 sulit memaksimalkan produksi pertaniannya, karena lahan tersebut sering terendam banjir sehingga membuat para petani gagal panen.
“Kami berharap pemerintah dapat memikirkan masalah ini, agar lahan persawahan para patani di desa tersebut tidak kebanjiran lagi, kalau ini terus terjadi setiap tahunnya para petani sangat dirugikan,” tutupnya.(bah/uni/ko)

SAMPIT– Hujan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir ini membuat 3.500 hektare sawah milik petani Desa Lempuyang, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terendam banjir. Kondisi itu membuat para petani gagal panen.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kotim H.Rudianur turun langsung melihat kondisi sawah warga tersebut. Dia sangat prihatin atas terjadinya banjir yang melanda sawah milik warga tersebut, dan meminta pemerintah daerah untuk membantu para petani di desa tersebut.
“Kami meminta pemerintah Kabupaten Kotim untuk membantu para petani disana, karena selama ini kalau terjadi hujan dengan senitasi tinggi maka sawah warga akan kebanjiran,” ujarnya, Kamis (20/5).
Rudianur juga mengatakan Desa Lampuyang merupakan lumbung padi atau dikenal sebagai sentra produksi pertanian di Bumi Habaring Hurung, maka dari itu pemerintah daerah harus membantu bagaimana mencari sulosi agar lahan pertanian warga tidak terendam banjir apabila terjadi hujan lebat.
“Saya melihat pengairan atau irigasi pertanian di kawasan tersebut terbilang buruk akibat saluran air tertimbun sedimen lumpur, ketika musim penghujan atau air Sungai Mentaya dan anak Sungai Mentaya di Desa Bejarau tak mampu menampung air, akhirnya air pun meluber,” sampainya.

Baca Juga :  Tetap Semangat Bekerja

Politikus Partai Golkar ini juga mengatakan ribuan hektare lahan pertanian milik warga termasuk program cetak sawah yang diprogramkan pemerintah setempat sejak tahun 2017 sulit memaksimalkan produksi pertaniannya, karena lahan tersebut sering terendam banjir sehingga membuat para petani gagal panen.
“Kami berharap pemerintah dapat memikirkan masalah ini, agar lahan persawahan para patani di desa tersebut tidak kebanjiran lagi, kalau ini terus terjadi setiap tahunnya para petani sangat dirugikan,” tutupnya.(bah/uni/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/