Jumat, November 22, 2024
25.1 C
Palangkaraya

FLTI Gandeng Posyandu Mewujudkan Warga Sehat dan Sejahtera

NANGA BULIK-PT First Lamandau Timber International, perusahaan perkebunan sawit berkelanjutan secara konsisten terus mendukung upaya peningkatan kualitas masyarakat di wilayah sekitar perusahaan. Komitmen tersebut turut diwujudkan perusahaan dengan penyelenggaraan kerja sama posyandu di puskesmas pada desa-desa sekitar perusahaan.

General Manager FLTI Japatar Banjarnahor menjelaskan, kerja sama penyelenggaraan posyandu dilakukan antara tim medis poliklinik kebun (Polibun) FLTI, dengan posyandu desa-desa sekitar. Tujuannya untuk memberikan dampak positif terhadap peningkatan kesehatan masyarakat, terutama bagi kesehatan ibu dan anak di desa-desa sekitar seluruh perusahaan anak TAP Group, sekaligus mendukung pemerintah dalam menekan prevalensi stunting.

”Kerja sama posyandu yang dilakukan dengan desa-desa sekitar merupakan wujud komitmen terhadap sosial masyarakat dari FLTI sebagai perusahaan perkebunan berkelanjutan. Melalui kerja sama posyandu ini, FLTI berharap dapat meningkatkan kesehatan masyarakat, mencegah risiko stunting sehingga dapat tercipta sumber daya manusia yang unggul,” kata Japatar.

Baca Juga :  POJK AP KAP Perkuat Integritas Laporan Keuangan IJK

Melansir data Kementerian Kesehatan pada periode 2022, Kalimantan Tengah merupakan memiliki angka prevalensi stunting yang cukup tinggi, yakni 26,9 persen. Sehingga butuh upaya ekstra untuk menyesuaikan target prevalensi stunting 14 persen pada tahun depan.

ktivitas-aktivitas di posyandu meliputi pemberian nutrisi tambahan bagi ibu hamil, ibu menyusui, serta bayi, dan balita. Mereka juga turut mendapatkan pemeriksaan kesehatan gratis dari dokter, dan tim medis Polibun, serta diberikan pula vaksin yang membutuhkan.
Kerja sama posyandu ini, jelas Japatar, dilakukan sejak awal 2023 dan diselenggarakan setiap bulannya pada lima desa di sekitar perusahaan. Kelima desa tersebut adalah Desa Sekoban, Desa Tangga Batu, Desa Sungai Buluh, Desa Bayat, dan Desa Belibi.

Baca Juga :  Apkasindo Kalteng Berkomitmen Dorong Pemulihan Ekonomi

“Nutrisi yang cukup dan seimbang bagi ibu hamil, menyusui, bayi, dan balita adalah faktor penting dalam upaya mencegah risiko stunting. Kami berharap dengan kerja sama posyandu ini, risiko stunting di sekitar perusahaan dapat ditekan. Sehingga dapat mendukung penurunan prevalensi di Kalimantan Tengah, serta membantu pemerintah pusat menunaikan targetnya,” sambung Japatar.

Mengoptimalkan aksi pencegahan risiko, dalam penyelenggaraan kerja sama posyandu juga dilakukan penyuluhan, terutama terkait perilaku hidup bersih, dan sehat. Sebab, sanitasi, dan kebiasaan hidup sehat masyarakat juga dapat menekan risiko stunting. Digelar juga beberapa layanan kerja sama posyandu ini juga turut menggelar pemeriksaan kesehatan, dan pengobatan gratis untuk umum.(hms/ram)

NANGA BULIK-PT First Lamandau Timber International, perusahaan perkebunan sawit berkelanjutan secara konsisten terus mendukung upaya peningkatan kualitas masyarakat di wilayah sekitar perusahaan. Komitmen tersebut turut diwujudkan perusahaan dengan penyelenggaraan kerja sama posyandu di puskesmas pada desa-desa sekitar perusahaan.

General Manager FLTI Japatar Banjarnahor menjelaskan, kerja sama penyelenggaraan posyandu dilakukan antara tim medis poliklinik kebun (Polibun) FLTI, dengan posyandu desa-desa sekitar. Tujuannya untuk memberikan dampak positif terhadap peningkatan kesehatan masyarakat, terutama bagi kesehatan ibu dan anak di desa-desa sekitar seluruh perusahaan anak TAP Group, sekaligus mendukung pemerintah dalam menekan prevalensi stunting.

”Kerja sama posyandu yang dilakukan dengan desa-desa sekitar merupakan wujud komitmen terhadap sosial masyarakat dari FLTI sebagai perusahaan perkebunan berkelanjutan. Melalui kerja sama posyandu ini, FLTI berharap dapat meningkatkan kesehatan masyarakat, mencegah risiko stunting sehingga dapat tercipta sumber daya manusia yang unggul,” kata Japatar.

Baca Juga :  POJK AP KAP Perkuat Integritas Laporan Keuangan IJK

Melansir data Kementerian Kesehatan pada periode 2022, Kalimantan Tengah merupakan memiliki angka prevalensi stunting yang cukup tinggi, yakni 26,9 persen. Sehingga butuh upaya ekstra untuk menyesuaikan target prevalensi stunting 14 persen pada tahun depan.

ktivitas-aktivitas di posyandu meliputi pemberian nutrisi tambahan bagi ibu hamil, ibu menyusui, serta bayi, dan balita. Mereka juga turut mendapatkan pemeriksaan kesehatan gratis dari dokter, dan tim medis Polibun, serta diberikan pula vaksin yang membutuhkan.
Kerja sama posyandu ini, jelas Japatar, dilakukan sejak awal 2023 dan diselenggarakan setiap bulannya pada lima desa di sekitar perusahaan. Kelima desa tersebut adalah Desa Sekoban, Desa Tangga Batu, Desa Sungai Buluh, Desa Bayat, dan Desa Belibi.

Baca Juga :  Apkasindo Kalteng Berkomitmen Dorong Pemulihan Ekonomi

“Nutrisi yang cukup dan seimbang bagi ibu hamil, menyusui, bayi, dan balita adalah faktor penting dalam upaya mencegah risiko stunting. Kami berharap dengan kerja sama posyandu ini, risiko stunting di sekitar perusahaan dapat ditekan. Sehingga dapat mendukung penurunan prevalensi di Kalimantan Tengah, serta membantu pemerintah pusat menunaikan targetnya,” sambung Japatar.

Mengoptimalkan aksi pencegahan risiko, dalam penyelenggaraan kerja sama posyandu juga dilakukan penyuluhan, terutama terkait perilaku hidup bersih, dan sehat. Sebab, sanitasi, dan kebiasaan hidup sehat masyarakat juga dapat menekan risiko stunting. Digelar juga beberapa layanan kerja sama posyandu ini juga turut menggelar pemeriksaan kesehatan, dan pengobatan gratis untuk umum.(hms/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/