Jumat, November 22, 2024
31.2 C
Palangkaraya

FBIM 2024, Walau Hujan Mengguyur Semangat Pemain Sepak Sawut Tak Luntur

PALANGKA RAYA- Pertandingan sepak sawut atau sepak bola api merupakan permainan tradisional khas suku Dayak. Permainan tradisional tersebut sudah dimainkan secara turun menurun dari berbagai generasi.

Pada pergelaran FBIM tahun 2024, sepak sawut merupakan cabang lomba yang paling dinanti oleh penikmat. Saat pergelaran sepak sawut Minggu malam, cuaca tidak mendukung. Hujan lebat membasahi lapangan GOR serba Guna Palangka Raya.

Walau diguyur hujan, pertandingan sepak sawut tetap berjalan sesuai jadwal. Tak jarang, bola padam akibat tetesan air. Dalam parti final, Kontingen Kabupaten Barito Utara berhasil keluar sebagai juara. Mereka berhasil mengalahkan Kabupaten Sukamara melalui babak adu penalti.

Ratusan penonton turut menyaksikan pertandingan bola api tersebut. Salah satu penonton yakni Rahmat menjelaskan bahwa sepak sawut merupakan perlombaan yang tidak biasa. Maka dari itu, menjadi daya tarik tersendiri bagi yang menyaksikan.

Baca Juga :  Ajak Masyarakat Beli Produk Lokal

“Bisa kita lihat bersama, itu kan bola api ya. Apa ga panas mereka itu? Saya penasaran, efek menggunakan apa supaya kakinya bisa menahan bola api,”herannya.

Rahmad mengatakan, bahwa tradisi nenek moyang ini harus terus dilestarikan. Jadi tidak hanya sampai saat ini saja, namun harus tetap ada dan dikenal hingga anak cucu nanti. (ham)

 

 

PALANGKA RAYA- Pertandingan sepak sawut atau sepak bola api merupakan permainan tradisional khas suku Dayak. Permainan tradisional tersebut sudah dimainkan secara turun menurun dari berbagai generasi.

Pada pergelaran FBIM tahun 2024, sepak sawut merupakan cabang lomba yang paling dinanti oleh penikmat. Saat pergelaran sepak sawut Minggu malam, cuaca tidak mendukung. Hujan lebat membasahi lapangan GOR serba Guna Palangka Raya.

Walau diguyur hujan, pertandingan sepak sawut tetap berjalan sesuai jadwal. Tak jarang, bola padam akibat tetesan air. Dalam parti final, Kontingen Kabupaten Barito Utara berhasil keluar sebagai juara. Mereka berhasil mengalahkan Kabupaten Sukamara melalui babak adu penalti.

Ratusan penonton turut menyaksikan pertandingan bola api tersebut. Salah satu penonton yakni Rahmat menjelaskan bahwa sepak sawut merupakan perlombaan yang tidak biasa. Maka dari itu, menjadi daya tarik tersendiri bagi yang menyaksikan.

Baca Juga :  Ajak Masyarakat Beli Produk Lokal

“Bisa kita lihat bersama, itu kan bola api ya. Apa ga panas mereka itu? Saya penasaran, efek menggunakan apa supaya kakinya bisa menahan bola api,”herannya.

Rahmad mengatakan, bahwa tradisi nenek moyang ini harus terus dilestarikan. Jadi tidak hanya sampai saat ini saja, namun harus tetap ada dan dikenal hingga anak cucu nanti. (ham)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/