Jumat, November 22, 2024
25.1 C
Palangkaraya

Sosialisasikan Konversi Minyak Tanah ke LPG 3Kg secara Mandiri

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) menggelar sosialisasi konversi penggunaan minyak tanah menjadi LPG 3KG secara mandiri, Selasa (16/7/2024). Kegiatan itu dilatarbelakangi oleh kelangkaan pasokan LPG 3KG dan ketidaksesuaian harga di pasaran, yang menyebabkan sejumlah kecamatan masih mengandalkan minyak tanah.

“Enam kecamatan di Kotim, yakni Kota Besi, Telawang, Mentaya Hulu, Bukit Santuai, Telaga Antang, dan Antang Kalang, hingga saat ini belum menerima pasokan LPG 3KG. Sementara itu, masyarakat umum telah beralih ke LPG 3KG yang lebih efisien dan praktis,” ujar Asisten II Setda Kotim, Alang Arianto, saat membacakan sambutan Bupati Kotim Halikinnor dalam kegiatan tersebut.

Ia menyampaikan pemerintah daerah tengah berupaya keras agar kecamatan yang belum mendapat pasokan segera bisa menggunakan LPG 3KG dengan memohon langsung kepada Ditjen Migas Kementerian ESDM RI dan BPH Migas RI.

Baca Juga :  Pemkab Siapkan Empat Fasilitas Kesehatan untuk Isolasi

Meskipun program konversi dari pemerintah pusat yang menyediakan paket kompor dan tabung gratis telah berakhir, Ditjen Migas dan BPH Migas memperbolehkan konversi secara mandiri bagi masyarakat yang telah siap.

“Sosialisasi hari ini diharapkan dapat efektif menyampaikan informasi ini kepada masyarakat, sehingga Ditjen Migas dan BPH Migas dapat segera menyetujui pelaksanaan konversi,” jelas Alang.

“Hal ini merupakan langkah penting untuk memastikan ketersediaan bahan bakar minyak dan gas sebagai hak dasar warga negara,” tambahnya. (sli/ans)

 

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) menggelar sosialisasi konversi penggunaan minyak tanah menjadi LPG 3KG secara mandiri, Selasa (16/7/2024). Kegiatan itu dilatarbelakangi oleh kelangkaan pasokan LPG 3KG dan ketidaksesuaian harga di pasaran, yang menyebabkan sejumlah kecamatan masih mengandalkan minyak tanah.

“Enam kecamatan di Kotim, yakni Kota Besi, Telawang, Mentaya Hulu, Bukit Santuai, Telaga Antang, dan Antang Kalang, hingga saat ini belum menerima pasokan LPG 3KG. Sementara itu, masyarakat umum telah beralih ke LPG 3KG yang lebih efisien dan praktis,” ujar Asisten II Setda Kotim, Alang Arianto, saat membacakan sambutan Bupati Kotim Halikinnor dalam kegiatan tersebut.

Ia menyampaikan pemerintah daerah tengah berupaya keras agar kecamatan yang belum mendapat pasokan segera bisa menggunakan LPG 3KG dengan memohon langsung kepada Ditjen Migas Kementerian ESDM RI dan BPH Migas RI.

Baca Juga :  Pemkab Siapkan Empat Fasilitas Kesehatan untuk Isolasi

Meskipun program konversi dari pemerintah pusat yang menyediakan paket kompor dan tabung gratis telah berakhir, Ditjen Migas dan BPH Migas memperbolehkan konversi secara mandiri bagi masyarakat yang telah siap.

“Sosialisasi hari ini diharapkan dapat efektif menyampaikan informasi ini kepada masyarakat, sehingga Ditjen Migas dan BPH Migas dapat segera menyetujui pelaksanaan konversi,” jelas Alang.

“Hal ini merupakan langkah penting untuk memastikan ketersediaan bahan bakar minyak dan gas sebagai hak dasar warga negara,” tambahnya. (sli/ans)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/