KUALA KURUN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Mas (Gumas) bersama Bapperida setempat mengadakan kegiatan penilaian lomba inovasi daerah. Pasalnya, daerah tanpa inovasi, tentunya segala dinamika masih berkutat di dalam peradaban terbelakang dan tradisional.
Pj Bupati Gumas Herson B Aden mengatakan, dengan lomba inovasi ini tentunya ada perubahan ide dan praktik yang membuat peradaban ikut berubah dengan bentuk yang lebih cepat dan efektif.
“Dalam konteks Pemda Gumas, inovasi berdampak bagi kemajuan suatu daerah. Karena daerah yang tidak berinovasi akan tertinggal jauh dibanding daerah lain, sehingga saya dengan resmi membuka kegiatan penilaian lomba inovasi ini,” ucap Herson B Aden, Kamis (18/7/2024).
Menurut Herson, lomba Inovasi daerah merupakan sarana pemerintah untuk mendorong terciptanya penyelenggaraan Pemda dan pembangunan masyarakat yang lebih produktif, efisien dan efektif, maka inovasi harusnya menjadi budaya yang terus dipupuk demi kemajuan daerah.
“Kita semua tahu Gumas ada pada urutan ke-345 dari 415 Kabupaten Kota dengan predikat tidak inovatif. Pada tahun 2022 peringkat kita naik menjadi 159 dengan kategori inovatif, dan pada tahun 2023 peringkat kita turun atau kurang inovatif, jadi harapan kami ini menjadi acuan kita,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bapperida Yantrio Aulia melaporkan, pada 16 Oktober 2023 sebanyak 39 Perangkat Daerah telah menandatangani komitmen bersama Satu Perangkat Daerah Satu Inovasi setiap tahunnya.
“Sedangkan untuk lomba inovasi ini dilaksanakan untuk dua kategori, pertama Inovasi yang diterapkan tahun 2022-2023 dengan jumlah peserta 15 Inovator, lalu Inovasi yang masih tahap inisiatif tahun 2024-2025 dengan jumlah peserta 18 Innovator,” tandas dia.
Dia menambahkan, lomba inovasi ini merupakan salah satu bagian untuk menunjang penginputan data dalam aplikasi IGA 2024 yang akan berakhir tanggal 2 agustus 2024. Sementara data dari Perangkat Daerah yang disampaikan kepada Bapperida harus diserahkan sebelum tanggal 26 juli 2024 yang kemudian akan diverifikasi. (nya/ans)