Jumat, November 22, 2024
30.8 C
Palangkaraya

Cegah Penyalahgunaan Tanaman Kecubung

PALANGKA RAYA — Kasus penyalahgunaan tanaman kecubung kembali mencuat dan menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Tengah (Kalteng), Natalia, menyampaikan keprihatinannya atas maraknya kasus tersebut.

Dirinya mengatakan jika peran orangtua sangat penting dalam mengawasi aktivitas anak-anak, terutama saat berada di luar rumah. Ia mengimbau agar orangtua lebih waspada dan memberikan pemahaman kepada anak-anak mengenai bahaya yang dapat ditimbulkan oleh penyalahgunaan tanaman ini.

Selain itu, Natalia juga menyoroti perlunya peningkatan kesadaran masyarakat mengenai bahaya tanaman kecubung. Ia menyarankan agar dilakukan kampanye edukatif untuk memperingatkan masyarakat tentang efek berbahaya yang bisa timbul dari mengonsumsi tanaman ini.

Baca Juga :  Pemerataan Pembangunan Perlu Terus Didorong

“Kesadaran akan bahayanya kecubung perlu ditingkatkan, baik melalui kampanye edukasi di sekolah-sekolah maupun komunitas. Pemerintah dan pihak berwenang di Kalteng diharapkan dapat mengambil langkah-langkah preventif guna menekan penyalahgunaan tanaman ini” katanya, Kamis (25/7/2024).

Untuk diketahui, kecubung dikenal memiliki kandungan zat alkaloid yang berpotensi membahayakan kesehatan jika dikonsumsi secara tidak benar. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi termasuk halusinasi, delirium, hingga keracunan serius yang dapat berujung pada kematian. Lanjut Natalia, dengan meningkatnya kesadaran dan pengawasan, diharapkan kasus-kasus penyalahgunaan tanaman kecubung dapat diminimalisir, sehingga keselamatan masyarakat, terutama generasi muda, dapat terjaga. (ovi/ans)

PALANGKA RAYA — Kasus penyalahgunaan tanaman kecubung kembali mencuat dan menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Tengah (Kalteng), Natalia, menyampaikan keprihatinannya atas maraknya kasus tersebut.

Dirinya mengatakan jika peran orangtua sangat penting dalam mengawasi aktivitas anak-anak, terutama saat berada di luar rumah. Ia mengimbau agar orangtua lebih waspada dan memberikan pemahaman kepada anak-anak mengenai bahaya yang dapat ditimbulkan oleh penyalahgunaan tanaman ini.

Selain itu, Natalia juga menyoroti perlunya peningkatan kesadaran masyarakat mengenai bahaya tanaman kecubung. Ia menyarankan agar dilakukan kampanye edukatif untuk memperingatkan masyarakat tentang efek berbahaya yang bisa timbul dari mengonsumsi tanaman ini.

Baca Juga :  Pemerataan Pembangunan Perlu Terus Didorong

“Kesadaran akan bahayanya kecubung perlu ditingkatkan, baik melalui kampanye edukasi di sekolah-sekolah maupun komunitas. Pemerintah dan pihak berwenang di Kalteng diharapkan dapat mengambil langkah-langkah preventif guna menekan penyalahgunaan tanaman ini” katanya, Kamis (25/7/2024).

Untuk diketahui, kecubung dikenal memiliki kandungan zat alkaloid yang berpotensi membahayakan kesehatan jika dikonsumsi secara tidak benar. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi termasuk halusinasi, delirium, hingga keracunan serius yang dapat berujung pada kematian. Lanjut Natalia, dengan meningkatnya kesadaran dan pengawasan, diharapkan kasus-kasus penyalahgunaan tanaman kecubung dapat diminimalisir, sehingga keselamatan masyarakat, terutama generasi muda, dapat terjaga. (ovi/ans)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/