Sabtu, November 23, 2024
24.3 C
Palangkaraya

Dorong Nam Air untuk Kembali Mengudara

SAMPIT – Redupnya aktifitas penerbangan di Bandara Udara Haji Asan Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) membuat Pemerintah setempat mengupayakan untuk menghidupkan kembali penerbangan reguler antara Sampit menuju Surabaya dengan maskapai Nam Air. Langkah ini diambil untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan konektivitas udara yang efisien dan terjangkau.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kotim, Rody Kamislam, mengungkapkan audiensi yang dilakukan dengan pihak Nam Air dan otoritas Bandara H Asan Sampit telah menghasilkan kesepakatan awal.

“Kami tadi audiensi dengan maskapai dan pihak bandara terkait keinginan kita agar maskapai Nam Air menerbangi rute Sampit menuju Surabaya pulang pergi (PP),” ujarnya, Rabu (24/7/2024).

Audiensi ini juga dihadiri oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kotim, Alang Arianto, Direktur Niaga Nam Air, Achmad Yani, dan Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara H Asan Sampit, Darinto. Rencana penerbangan ini direncanakan menggunakan pesawat Nam Air jenis Boeing 737-500 dengan kapasitas penumpang yang lebih besar dibandingkan dengan layanan sebelumnya oleh Wings Air.

Baca Juga :  UMKM Kotim Tetap Tumbuh di Tengah Pandemi

Rody Kamislam menyatakan harapannya dengan menggunakan pesawat Boeing 737-500, harga tiket penerbangan dapat lebih kompetitif, mendekati harga penerbangan di Palangka Raya dan Pangkalan Bun.

“Kami tahu sendiri dengan jarak tempuh yang sama pesawat tersebut akan menghabiskan avtur sama. Namun pesawat Boeing 737-500 bisa mengangkut lebih banyak penumpang, harapan kami harga lebih bersaing Rp1,5 juta seperti penerbangan di Palangka Raya dan Pangkalan Bun. Kalau kita tahu selama ini pesawat Wings Air ATR72 harga tiketnya menyentuh Rp2,5 juta,” ungkapnya.

Meskipun demikian, penetapan harga tiket tetap bergantung pada kebijakan pasar dan pertimbangan ekonomi dari pihak maskapai. Proses pengajuan perijinan dan slot waktu penerbangan di Bandara Haji Asan Sampit juga menjadi tahapan penting yang harus diselesaikan sebelum penerbangan dapat diluncurkan.

Baca Juga :  Waspadai Ancaman Karhutla

Sementara itu, Branch Manager Nam Air Sampit, Anggi Pratama Putra, menambahkan ini adalah pertemuan awal dalam perencanaan kembalinya rute Sampit-Surabaya. “Kami membahas penerbangan rute Sampit-Surabaya yang direncanakan Oktober. Untuk perijinan akan dituntaskan oleh tim pusat. Kami operasional saja,” kata Anggi. (sli/ans)

SAMPIT – Redupnya aktifitas penerbangan di Bandara Udara Haji Asan Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) membuat Pemerintah setempat mengupayakan untuk menghidupkan kembali penerbangan reguler antara Sampit menuju Surabaya dengan maskapai Nam Air. Langkah ini diambil untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan konektivitas udara yang efisien dan terjangkau.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kotim, Rody Kamislam, mengungkapkan audiensi yang dilakukan dengan pihak Nam Air dan otoritas Bandara H Asan Sampit telah menghasilkan kesepakatan awal.

“Kami tadi audiensi dengan maskapai dan pihak bandara terkait keinginan kita agar maskapai Nam Air menerbangi rute Sampit menuju Surabaya pulang pergi (PP),” ujarnya, Rabu (24/7/2024).

Audiensi ini juga dihadiri oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kotim, Alang Arianto, Direktur Niaga Nam Air, Achmad Yani, dan Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara H Asan Sampit, Darinto. Rencana penerbangan ini direncanakan menggunakan pesawat Nam Air jenis Boeing 737-500 dengan kapasitas penumpang yang lebih besar dibandingkan dengan layanan sebelumnya oleh Wings Air.

Baca Juga :  UMKM Kotim Tetap Tumbuh di Tengah Pandemi

Rody Kamislam menyatakan harapannya dengan menggunakan pesawat Boeing 737-500, harga tiket penerbangan dapat lebih kompetitif, mendekati harga penerbangan di Palangka Raya dan Pangkalan Bun.

“Kami tahu sendiri dengan jarak tempuh yang sama pesawat tersebut akan menghabiskan avtur sama. Namun pesawat Boeing 737-500 bisa mengangkut lebih banyak penumpang, harapan kami harga lebih bersaing Rp1,5 juta seperti penerbangan di Palangka Raya dan Pangkalan Bun. Kalau kita tahu selama ini pesawat Wings Air ATR72 harga tiketnya menyentuh Rp2,5 juta,” ungkapnya.

Meskipun demikian, penetapan harga tiket tetap bergantung pada kebijakan pasar dan pertimbangan ekonomi dari pihak maskapai. Proses pengajuan perijinan dan slot waktu penerbangan di Bandara Haji Asan Sampit juga menjadi tahapan penting yang harus diselesaikan sebelum penerbangan dapat diluncurkan.

Baca Juga :  Waspadai Ancaman Karhutla

Sementara itu, Branch Manager Nam Air Sampit, Anggi Pratama Putra, menambahkan ini adalah pertemuan awal dalam perencanaan kembalinya rute Sampit-Surabaya. “Kami membahas penerbangan rute Sampit-Surabaya yang direncanakan Oktober. Untuk perijinan akan dituntaskan oleh tim pusat. Kami operasional saja,” kata Anggi. (sli/ans)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/