Jumat, September 20, 2024
22.8 C
Palangkaraya

Bapilu Golkar: Razak Gandeng Perdie di Pilgub Kalteng

PALANGKA RAYA–Bakal calon gubernur Abdul Razak dikabarkan menggandeng Perdi M Yoseph sebagai bakal calon wakil gubernur pada pemilihan kepala daerah (pilkada) Kalimantan Tengah (Kalteng) 2024. Perihal itu diakui Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPD Partai Golkar Kalteng, Yurikus Dimang.

“Ya, memang begitu, akan berpasangan, selain dari Golkar, pasti ada dukungan dari beberapa parpol lagi, yang pastinya jumlah kursi cukup untuk memenuhi syarat pencalonan nanti,” kata Yurikus Dimang, Kamis (25/7/2024).

Kabar duet Abdul Razak dan Perdie M Yoseph sudah kencang diisukan sebelumnya. Sosok Perdie M Yoseph dinilai sesuai dengan kriteria yang disebut-sebut pimpinan Partai Golkar Kalteng, yakni berpengalaman di bidang politik dan birokrasi, serta mampu berkontribusi dalam perolehan dukungan.

Tak hanya dari sisi kriteria yang sesuai, baliho ataupun spanduk keduanya yang tersebar sama-sama menggunakan tagline “Amanah”, yang merupakan singkatan dari aman, maju, adil, nasionalis, agamis, harmonis.

Perdie M Yoseph

“Kita tahu sendiri kan, dari pimpinan partai ada syaratnya mengenia figur bakal calon wakil, salah satu yang memenuhi yakni Pak Perdie. Tentu terpenuhinya kriteria itu akan menjadi kolaborasi yang sempurna,” ucapnya.

Meski tidak menyebutkan secara langsung partai politik pengusung selain Golkar, tetapi dipastikan jumlah kursi sudah cukup, bahkan lebih. Hal itu mengisyarakatkan bahwa langkah bakal pasangan calon ini untuk maju dalam perhelatan pilkada nanti akan mulus.

Baca Juga :  Abdul Razak Sosok Berpengalaman dan Mampu Memimpin Kalteng

“Yang pasti kan Golkar jadi pengusung utama karena ada Pak Razak, sementara parpol lain yang ikut nanti akan kami sampaikan, yang pasti soal syarat pencalonan itu sudah lebih dari cukup,” ucapnya.

Sebelumnya, pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Palangka Raya, Farid Zaky menyebut bahwa saat ini Partai Golkar menjadi penentu akan ada dua atau tiga pasang calon. Sebab, partai berlambangkan pohon beringin itu punya delapan kursi.

Karena itu, menurutnya Partai Golkar harus segera mengumumkan sosok yang diusung. Apabila Abdul Razak berhasil mengamankan rekomendasi DPP Partai Golkar, maka pilkada dengan tiga pasang calon akan terjadi.

“Betul, babe (panggilan akrab Abdul Razak) perlu segera mengamankan perahu kalau tidak ingin kehilangan momentum. Sebab, Edy Pratowo yang juga kader Partai Golkar telah diusung partai lain,” tegasnya.

Meski begitu, menurutnya kalkulasi politik pusat jauh berbeda. Apalagi tahun ini pilkada digelar serentak. Transaksi parpol akan sangat ruwet. Bakal ada banyak dinamika menuju waktu pendaftaran ke KPU nanti. Bahkan tidak tertutup kemungkinan ada upaya pembentukan replika koalisi Indonesia Maju, yang akan membahayakan posisi Abdul Razak.

Baca Juga :  Putra-Putri Kebudayaan Nusantara: Membawa Filosofi Huma Betang sebagai Perekat Persaudaraan

Maka dari itu, Farid berharap partai politik bisa segera mengambil momentuk untuk mengumumkan bakal calon yang akan diusung.

Menurutnya, partai politik pengusung Abdul Razak perlu untuk menetukan pasangan calon, untuk memberikan daya jual yang tinggi kepada masyarakat.

“Kalau diusung, harus bersama pasangan, itu akan jadi daya jual yang tinggi di masyarakat. Maka dengan diusungnya Abdul Razak dan pasangan, dapat dipastikan akan ada tiga pasang calon yang bertarung nanti pada pilkada,” tegasnya.

Jika ada dinamika ke depan, lanjutnya, karena kans Edy Pratowo cukup besar dan juga didukung DPP Partai Golkar, maka ada potensi muncul dua pasang calon. Menurut Farid, di situlah letak Partai Golkar menjadi penentu. Di mana sebelumnya, rekomendasi DPP Partai Gerindra jatuh kepada pasangan Agustiar Sabran-Edy Pratowo. Tentunya kabar itu cukup mengejutkan berbagai pihak.

“Saya kira partai politik sudah seharusnya menentukan sikap dan menentukan strategi. Apalagi masa kampanye tidak banyak. Kan koalisi sudah terbentuk dan bakal calon sudah bisa mulai memyosialisasikan diri,” pungkasnya. (irj/ce/ala)

PALANGKA RAYA–Bakal calon gubernur Abdul Razak dikabarkan menggandeng Perdi M Yoseph sebagai bakal calon wakil gubernur pada pemilihan kepala daerah (pilkada) Kalimantan Tengah (Kalteng) 2024. Perihal itu diakui Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPD Partai Golkar Kalteng, Yurikus Dimang.

“Ya, memang begitu, akan berpasangan, selain dari Golkar, pasti ada dukungan dari beberapa parpol lagi, yang pastinya jumlah kursi cukup untuk memenuhi syarat pencalonan nanti,” kata Yurikus Dimang, Kamis (25/7/2024).

Kabar duet Abdul Razak dan Perdie M Yoseph sudah kencang diisukan sebelumnya. Sosok Perdie M Yoseph dinilai sesuai dengan kriteria yang disebut-sebut pimpinan Partai Golkar Kalteng, yakni berpengalaman di bidang politik dan birokrasi, serta mampu berkontribusi dalam perolehan dukungan.

Tak hanya dari sisi kriteria yang sesuai, baliho ataupun spanduk keduanya yang tersebar sama-sama menggunakan tagline “Amanah”, yang merupakan singkatan dari aman, maju, adil, nasionalis, agamis, harmonis.

Perdie M Yoseph

“Kita tahu sendiri kan, dari pimpinan partai ada syaratnya mengenia figur bakal calon wakil, salah satu yang memenuhi yakni Pak Perdie. Tentu terpenuhinya kriteria itu akan menjadi kolaborasi yang sempurna,” ucapnya.

Meski tidak menyebutkan secara langsung partai politik pengusung selain Golkar, tetapi dipastikan jumlah kursi sudah cukup, bahkan lebih. Hal itu mengisyarakatkan bahwa langkah bakal pasangan calon ini untuk maju dalam perhelatan pilkada nanti akan mulus.

Baca Juga :  Abdul Razak Sosok Berpengalaman dan Mampu Memimpin Kalteng

“Yang pasti kan Golkar jadi pengusung utama karena ada Pak Razak, sementara parpol lain yang ikut nanti akan kami sampaikan, yang pasti soal syarat pencalonan itu sudah lebih dari cukup,” ucapnya.

Sebelumnya, pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Palangka Raya, Farid Zaky menyebut bahwa saat ini Partai Golkar menjadi penentu akan ada dua atau tiga pasang calon. Sebab, partai berlambangkan pohon beringin itu punya delapan kursi.

Karena itu, menurutnya Partai Golkar harus segera mengumumkan sosok yang diusung. Apabila Abdul Razak berhasil mengamankan rekomendasi DPP Partai Golkar, maka pilkada dengan tiga pasang calon akan terjadi.

“Betul, babe (panggilan akrab Abdul Razak) perlu segera mengamankan perahu kalau tidak ingin kehilangan momentum. Sebab, Edy Pratowo yang juga kader Partai Golkar telah diusung partai lain,” tegasnya.

Meski begitu, menurutnya kalkulasi politik pusat jauh berbeda. Apalagi tahun ini pilkada digelar serentak. Transaksi parpol akan sangat ruwet. Bakal ada banyak dinamika menuju waktu pendaftaran ke KPU nanti. Bahkan tidak tertutup kemungkinan ada upaya pembentukan replika koalisi Indonesia Maju, yang akan membahayakan posisi Abdul Razak.

Baca Juga :  Putra-Putri Kebudayaan Nusantara: Membawa Filosofi Huma Betang sebagai Perekat Persaudaraan

Maka dari itu, Farid berharap partai politik bisa segera mengambil momentuk untuk mengumumkan bakal calon yang akan diusung.

Menurutnya, partai politik pengusung Abdul Razak perlu untuk menetukan pasangan calon, untuk memberikan daya jual yang tinggi kepada masyarakat.

“Kalau diusung, harus bersama pasangan, itu akan jadi daya jual yang tinggi di masyarakat. Maka dengan diusungnya Abdul Razak dan pasangan, dapat dipastikan akan ada tiga pasang calon yang bertarung nanti pada pilkada,” tegasnya.

Jika ada dinamika ke depan, lanjutnya, karena kans Edy Pratowo cukup besar dan juga didukung DPP Partai Golkar, maka ada potensi muncul dua pasang calon. Menurut Farid, di situlah letak Partai Golkar menjadi penentu. Di mana sebelumnya, rekomendasi DPP Partai Gerindra jatuh kepada pasangan Agustiar Sabran-Edy Pratowo. Tentunya kabar itu cukup mengejutkan berbagai pihak.

“Saya kira partai politik sudah seharusnya menentukan sikap dan menentukan strategi. Apalagi masa kampanye tidak banyak. Kan koalisi sudah terbentuk dan bakal calon sudah bisa mulai memyosialisasikan diri,” pungkasnya. (irj/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/