PLT Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan (Kabadiklat) Kejaksaan RI Leonard Eben Ezer Simanjuntak menegaskan tahun 2045-2050 diprediksi perkembangan dunia semakin cepat dan kompleks termasuk perubahan peradaban kehidupan manusia, dimana dunia diprediksi menuju pada suatu megatrend global yang meliputi demografi global, geopolitik dan geoekonomi, disrupsi teknologi, urbanisasi dunia, perdagangan dunia, keuangan global, kelas menengah, sumber daya alam, perubahan iklim, dan pemanfaatan ruang angkasa.
Plt Kabadiklat Leo Simanjuntak (kiri) memberikan penghargaan kepada 6 peserta dari masing masing angkatan sebagai peserta terbaik.
“Pertumbuhan tidak dapat dibendung akan terus bergerak, inovasi digital akan berkembang tiada henti, gangguan semakin cepat dan kompleks, ekspektasi tinggi, geopolitik dan geostrategi global sangat dinamis serta ketegangan sosial kecenderungannya akan semakin meningkat,” kata Plt. Kabadiklat Kejaksaan RI Leonard Eben Ezer Simanjuntak, Kamis (25/7/2024).
Leo lebih lanjut menjelaskan, Megatrend dunia merupakan suatu pola perubahan yang muncul yang cenderung akan mempengaruhi cara manusia dalam bekerja dan menjalani kehidupan. Megatren dunia akan berpotensi membentuk suatu perubahan besar bahkan sangat besar dalam banyak aspek, bisa saja dalam masalah sosial, ekonomi, industri, politik, lingkungan, ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi begitu terjadi akan memberikan pengaruh terhadap berbagai aktivitas, proses, dan persepsi, yang mungkin saja akan terjadi selama beberapa dekade.
“Megatren dunia adalah kekuatan mendasar yang mendorong terjadinya perubahan besar pada ekosistem global dan kehidupan. Megatrend dunia ini akan memberikan informasi penting bahwa megatren merupakan rambu-rambu yang sangat berharga, berwawasan, dan memberikan peranan penting untuk masa depan,” ungkapnya.
Menurutnya, fenomena megatrend dunia jangka panjang tersebut telah terjadi. Pemerintah, organisasi dan masyarakat sedang berjuang menghadapi dampak jangka pendek dari megatrend dunia tersebut, dan sedang mencari jawabannya. “ Fenomena tersebut merupakan keniscayaan yang harus dihadapi dan dijalani karena akan memberikan pengaruh dan dampak signifikan terhadap tatanan kehidupan pada peradaban baru di masa depan, sehingga fenomena ini harus menjadi suatu tantangan dan peluang Bangsa Indonesia (kita semua) untuk segera menata ulang kehidupan baru yang lebih baik,” jelasnya. (hms/ala)