Sabtu, November 23, 2024
24.3 C
Palangkaraya

Perhatikan Kehigienisan Jajanan Sekolah

Murid SD Diduga Keracunan Makanan Masih Dirawat Intensif di RSUD

PALANGKA RAYA-Kabar menggemparkan datang dari Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Kereng Bangkirai. Sejumlah murid di sekolah tersebut harus dilarikan ke rumah sakit (RS) setelah menyantap jajanan di sekolah. Mereka diduga mengalami keracunan makanan. Kasus ini perlu menjadi perhatian serius. Para pedagang makanan harus benar-benar memperhatikan aspek higienis dari jajanan yang dijual kepada anak-anak sekolah.

Kepala SDN 1 Kereng Bangkirai Wahyuwono mengakui beberapa murid harus dirawat di dua rumah sakit yang ada di Kota Palangka Raya karena diduga keracunan makanan. Yakni Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Palangka Raya.

Wahyu mengatakan, penyebab kejadian itu masih didalami pihak berwenang. Namun berdasarkan keterangan murid, sebagian besar mereka yang diduga mengalami keracunan itu karena menyantap nasi goreng dan meminum es yang dijual di salah satu kantin.

“Berdasarkan keterangan, mereka mengaku habis makan nasi goreng dan minum es di salah satu kantin yang ada di sekolah ini,” ungkap Wahyu kepada Kalteng Pos, Kamis (1/8/2024).

Wahyu menjelaskan, sebagian besar yang mengalami keracunan merupakan murid kelas VI. Kronologinya, bermula dari salah satu murid yang muntah-muntah di depan pintu gerbang. Setelah itu, murid yang mengalami hal serupa bertambah jumlahnya.

Kemarin atau Kamis (1/8/2024), sebagian murid yang sudah masuk sekolah lagi. Sebagian lagi masih beristirahat di rumah masing-masing. Beberapa masih dirawat di rumah sakit.

Dengan adanya kejadian itu, lanjut Wahyu, pihaknya akan lebih memperhatikan jajanan yang dijual di lingkungan sekolah.

“Awal saya masuk ke sini, saya sudah imbau para pedagang untuk memperhatikan kesehatan makanan dan minuma yang dijual. Setelah ada kejadian seperti ini, kami berencana melakukan pengecekan sekaligus memberikan imbauan kepada para pedagang yang berjualan di lingkungan sekolah ini. Kalau melarang mereka tidak berdagang, saya pikir cukup sulit, karena itu adalah mata pencarian mereka,” tuturnya.

Menangapi kejadian tak terduga itu, Pj Wali Kota Palangka Raya Hera Nugrahayu segera mengunjungi para murid yang dirawat di RSUD Kota Palangka Raya, Kamis (1/8/2024). Dalam kunjungannya, Hera menyatakan bahwa kejadian itu masih dalam penyelidikan dan belum diketahui pasti penyebabnya.

“Hari ini (kemarin) kami mengunjungi anak-anak, karena kemarin siang ada sedikit peristiwa yang tak diinginkan terjadi, sampai sekarang kami belum tahu penyebab pastinya, informasi sementara bahwa anak-anak ini mungkin salah makan, entah jajan atau dari sumber lain, belum tahu pasti karena sedang diselidiki,” jelas Hera Nugrahayu.

Hera memastikan bahwa semua anak yang mengami gejala keracunan tersebut telah mendapat penanganan medis. Meski demikian, ada beberapa yang masih dirawat intensif di RSUD Kota Palangka Raya dan RS Bhayangkara.

“Alhamdulillah, dari enam belas anak yang mengalami gejala itu, semuanya sudah ditangani, saat ini ada dua anak yang masih dirawat di RSUD Kota dan lima anak di RS Bhayangkara, kami akan terus memantau kondisi mereka,” tutur Hera.

Baca Juga :  Inflasi Stabil

Pemko Palangka Raya melalui Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Pendidikan (Disdik), dan BPOM Kota Palangka Raya telah bergerak cepat untuk menyelidiki penyebab kejadian itu. Hera juga menekankan pentingnya memastikan kelayakan makanan yang dijual di sekolah-sekolah tingkat PAUD, TK, SD, maupun SMP yang berada di bawah naungan Pemko Palangka Raya.

“Saat ini pemko melalui dinas terkait sudah bergerak bersama BPOM untuk melakukan pengecekan, dalam upaya memastikan jajanan anak-anak di seluruh satuan sekolah aman dan layak dikonsumsi, baik dari sisi kesehatan dan gizinya, itu sedang dan akan terus kami sosialisasikan,” kata Hera.

Pada sisi lain, Hera juga mengakui bahwa pengawasan terhadap pedagang yang berjualan di lingkungan sekolah masih menjadi pekerjaan rumah. Ia menekankan bahwa langkah-langkah pencegahan akan terus dilakukan, termasuk memberikan sosialisasi kepada pengelola kantin sekolah, perihal standar makanan sehat dan aman bagi anak-anak. Selain mengawasi kantin sekolah, Hera juga menekankan pengawasan terhadap kandungan dalam minuman instan yang kerap dijual di sekitar sekolah.

“Kita patut mencari jalan keluarnya, agar anak-anak kita tidak sembarangan beli jajan dari pedagang yang tidak terpantau, yang terpenting saat ini adalah anak-anak bisa segera sembuh, sembari menentukan langkah-langkah untuk mendalami penyebab kasus ini, pihak sekolah harus terus didorong untuk melakukan pengawasan, pengurus kantin sekolah juga harus diberi pelatihan,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinkes Palangka Raya Andjar Hari Purnomo menyebut telah mengambil langkah cepat terkait dugaan keracunan makanan yang terjadi di SDN 1 Kereng Bangkirai. Andjar mengungkapkan bahwa tim kesehatan, terutama dari puskesmas, sudah memberikan penanganan awal kepada anak-anak yang terdampak sebelum dibawa ke rumah sakit.

“Tim kami langsung turun untuk menangani kondisi anak-anak, beberapa di antaranya dirujuk ke RS Bhayangkara dan RSUD Kota Palangka Raya untuk perawatan lebih lanjut, alhamdulillah kondisi mereka saat ini sudah membaik,” katanya.

Andjar juga menjelaskan, dinas kesehatan telah mengambil sampel makanan dan minuman yang diduga menjadi penyebab keracunan, untuk dianalisis di laboratorium. Sebagai upaya mencegah kejadian serupa, Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya kini lebih intensif dalam pengawasan kehigienisan makanan dan minuman yang dijual dan memberikan pembinaan kepada pengelola kantin di sekolah-sekolah.

“Kami melakukan pemeriksaan untuk memastikan penyebab dugaan keracunan ini, kami juga akan meningkatkan pembinaan terhadap pengelola kantin sekolah untuk memastikan makanan yang disajikan sehat dan aman dikonsumsi anak-anak,” ujar Andjar.

Sementara itu, Direktur RSUD Kota Palangka Raya dr Abram Sidi Waras menambahkan, peristiwa diduga keracunan makanan itu terjadi di SDN 1 Kereng Bangkirai. Ada enam siswa yang dilarikan ke rumah sakit RSUD Kota Palangka Raya. Dua di antaranya masih mendapat perawatan dan belum diizinkan untuk pulang, karena dikhawatirkan kondisi mereka dapat memburuk kembali jika tidak diawasi dengan baik.

Baca Juga :  Gebyar Pelayanan Publik, Ramaikan Hut Kota Palangka Raya

“Enam anak dilarikan ke sini, empat sudah dipulangkan karena kondisi sudah membaik, sementara duanya masih dirawat dalam pengawasan ketat dokter spesialis, kami menangani mereka dengan ketat untuk memastikan mereka tidak mengalami penurunan kondisi,” kata dr Abram.

Menurutnya, gejala awal keracunan makanan sangat khas. Biasanya akan segera muncul setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi. Gejala yang biasanya timbul seperti mual, muntah, diare, pusing, dan lemas. Itu merupakan respons tubuh untuk mengeluarkan bakteri atau racun dari sistem pencernaan.

Untuk penanganan awalnya, disarankan untuk segera berhenti mengonsumsi makanan yang diduga, lalu perbanyak minum dan segera mencari pertolongan medis jika gejala tidak berangsur membaik.

“Muntah adalah salah satu cara tubuh mengeluarkan bakteri, dan ini biasanya disertai dengan gejala lain seperti mual dan diare, penting untuk menggantikan cairan yang hilang agar tidak terjadi dehidrasi,” jelasnya.

Secara umum, kondisi anak-anak yang sempat dirawat, kini telah menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Pihak RSUD Palangka Raya akan terus memantau perkembangan kondisi mereka.

Di tempat yang sama, salah satu orang tua murid yang diduga keracunan, Evi mengatakan, saat ini kondisi anaknya sudah berangsur membaik, meski masih harus dirawat di rumah sakit. Dijadwalkan sudah bisa pulang hari ini jika kondisinya makin baik. Ia mengetahui kabar perihal putranya dilarikan ke rumah sakit dari teman sang anak. Tanpa pikir panjang, ia segera menuju ke rumah sakit untuk menemui buah hatinya.

“Awalnya tahu dari teman anak saya, katanya Valen (nama sang anak) dibawa ke rumah sakit umum, tanpa pikir panjang saya langsung ke RS Doris, ternyata enggak ada, lalu saya ke rumah sakit terdekat RS Bhayangkara, di sana saya dapat info kalau ada sebagian anak dirawat di RSUD Kota Palangka Raya, setelah saya sampai di sana, anak saya sudah mendapat perawatan medis, walaupun belum pulih, tapi kondisinya sudah membaik,” jelas Evi.

Ia mengakui bahwa pada hari kejadian itu, sang buah hati tidak sempat sarapan pagi di rumah. Apalagi anaknya sering membeli makanan di kantin sekolah. Pagi itu anaknya hanya membeli nasi goreng, cimol dan es teh bungkusan. Kemudian, saat sedang mengikuti proses belajar mengajar, tiba-tiba anaknya merasa pusing dan mual.

“Memang kalau pagi dia makannya di kantin sekolah, sudah sering beli di situ, anak saya emang suka makan nasi goreng, harganya pun murah, cuman Rp4 ribu per mika, sama jajan cimol dan es teh sisri, itu aja, gak ada yang lain, makanya kami bingung apa penyebabnya, masih menunggu hasil laboratorium,” tambahnya.

Sebagai orang tua, Evi mengucapkan terima kasih kepada pihak sekolah, rumah sakit, dan pemerintah yang telah merespon cepat peristiwa itu. Sejauh ini kondisi anaknya (Valen) sudah berangsur membaik dan telah dipindahan ke ruang rawat. Ia berharap kejadian ini tidak terulang ke depannya. (irj/mut/ce/ala)

Murid SD Diduga Keracunan Makanan Masih Dirawat Intensif di RSUD

PALANGKA RAYA-Kabar menggemparkan datang dari Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Kereng Bangkirai. Sejumlah murid di sekolah tersebut harus dilarikan ke rumah sakit (RS) setelah menyantap jajanan di sekolah. Mereka diduga mengalami keracunan makanan. Kasus ini perlu menjadi perhatian serius. Para pedagang makanan harus benar-benar memperhatikan aspek higienis dari jajanan yang dijual kepada anak-anak sekolah.

Kepala SDN 1 Kereng Bangkirai Wahyuwono mengakui beberapa murid harus dirawat di dua rumah sakit yang ada di Kota Palangka Raya karena diduga keracunan makanan. Yakni Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Palangka Raya.

Wahyu mengatakan, penyebab kejadian itu masih didalami pihak berwenang. Namun berdasarkan keterangan murid, sebagian besar mereka yang diduga mengalami keracunan itu karena menyantap nasi goreng dan meminum es yang dijual di salah satu kantin.

“Berdasarkan keterangan, mereka mengaku habis makan nasi goreng dan minum es di salah satu kantin yang ada di sekolah ini,” ungkap Wahyu kepada Kalteng Pos, Kamis (1/8/2024).

Wahyu menjelaskan, sebagian besar yang mengalami keracunan merupakan murid kelas VI. Kronologinya, bermula dari salah satu murid yang muntah-muntah di depan pintu gerbang. Setelah itu, murid yang mengalami hal serupa bertambah jumlahnya.

Kemarin atau Kamis (1/8/2024), sebagian murid yang sudah masuk sekolah lagi. Sebagian lagi masih beristirahat di rumah masing-masing. Beberapa masih dirawat di rumah sakit.

Dengan adanya kejadian itu, lanjut Wahyu, pihaknya akan lebih memperhatikan jajanan yang dijual di lingkungan sekolah.

“Awal saya masuk ke sini, saya sudah imbau para pedagang untuk memperhatikan kesehatan makanan dan minuma yang dijual. Setelah ada kejadian seperti ini, kami berencana melakukan pengecekan sekaligus memberikan imbauan kepada para pedagang yang berjualan di lingkungan sekolah ini. Kalau melarang mereka tidak berdagang, saya pikir cukup sulit, karena itu adalah mata pencarian mereka,” tuturnya.

Menangapi kejadian tak terduga itu, Pj Wali Kota Palangka Raya Hera Nugrahayu segera mengunjungi para murid yang dirawat di RSUD Kota Palangka Raya, Kamis (1/8/2024). Dalam kunjungannya, Hera menyatakan bahwa kejadian itu masih dalam penyelidikan dan belum diketahui pasti penyebabnya.

“Hari ini (kemarin) kami mengunjungi anak-anak, karena kemarin siang ada sedikit peristiwa yang tak diinginkan terjadi, sampai sekarang kami belum tahu penyebab pastinya, informasi sementara bahwa anak-anak ini mungkin salah makan, entah jajan atau dari sumber lain, belum tahu pasti karena sedang diselidiki,” jelas Hera Nugrahayu.

Hera memastikan bahwa semua anak yang mengami gejala keracunan tersebut telah mendapat penanganan medis. Meski demikian, ada beberapa yang masih dirawat intensif di RSUD Kota Palangka Raya dan RS Bhayangkara.

“Alhamdulillah, dari enam belas anak yang mengalami gejala itu, semuanya sudah ditangani, saat ini ada dua anak yang masih dirawat di RSUD Kota dan lima anak di RS Bhayangkara, kami akan terus memantau kondisi mereka,” tutur Hera.

Baca Juga :  Inflasi Stabil

Pemko Palangka Raya melalui Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Pendidikan (Disdik), dan BPOM Kota Palangka Raya telah bergerak cepat untuk menyelidiki penyebab kejadian itu. Hera juga menekankan pentingnya memastikan kelayakan makanan yang dijual di sekolah-sekolah tingkat PAUD, TK, SD, maupun SMP yang berada di bawah naungan Pemko Palangka Raya.

“Saat ini pemko melalui dinas terkait sudah bergerak bersama BPOM untuk melakukan pengecekan, dalam upaya memastikan jajanan anak-anak di seluruh satuan sekolah aman dan layak dikonsumsi, baik dari sisi kesehatan dan gizinya, itu sedang dan akan terus kami sosialisasikan,” kata Hera.

Pada sisi lain, Hera juga mengakui bahwa pengawasan terhadap pedagang yang berjualan di lingkungan sekolah masih menjadi pekerjaan rumah. Ia menekankan bahwa langkah-langkah pencegahan akan terus dilakukan, termasuk memberikan sosialisasi kepada pengelola kantin sekolah, perihal standar makanan sehat dan aman bagi anak-anak. Selain mengawasi kantin sekolah, Hera juga menekankan pengawasan terhadap kandungan dalam minuman instan yang kerap dijual di sekitar sekolah.

“Kita patut mencari jalan keluarnya, agar anak-anak kita tidak sembarangan beli jajan dari pedagang yang tidak terpantau, yang terpenting saat ini adalah anak-anak bisa segera sembuh, sembari menentukan langkah-langkah untuk mendalami penyebab kasus ini, pihak sekolah harus terus didorong untuk melakukan pengawasan, pengurus kantin sekolah juga harus diberi pelatihan,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinkes Palangka Raya Andjar Hari Purnomo menyebut telah mengambil langkah cepat terkait dugaan keracunan makanan yang terjadi di SDN 1 Kereng Bangkirai. Andjar mengungkapkan bahwa tim kesehatan, terutama dari puskesmas, sudah memberikan penanganan awal kepada anak-anak yang terdampak sebelum dibawa ke rumah sakit.

“Tim kami langsung turun untuk menangani kondisi anak-anak, beberapa di antaranya dirujuk ke RS Bhayangkara dan RSUD Kota Palangka Raya untuk perawatan lebih lanjut, alhamdulillah kondisi mereka saat ini sudah membaik,” katanya.

Andjar juga menjelaskan, dinas kesehatan telah mengambil sampel makanan dan minuman yang diduga menjadi penyebab keracunan, untuk dianalisis di laboratorium. Sebagai upaya mencegah kejadian serupa, Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya kini lebih intensif dalam pengawasan kehigienisan makanan dan minuman yang dijual dan memberikan pembinaan kepada pengelola kantin di sekolah-sekolah.

“Kami melakukan pemeriksaan untuk memastikan penyebab dugaan keracunan ini, kami juga akan meningkatkan pembinaan terhadap pengelola kantin sekolah untuk memastikan makanan yang disajikan sehat dan aman dikonsumsi anak-anak,” ujar Andjar.

Sementara itu, Direktur RSUD Kota Palangka Raya dr Abram Sidi Waras menambahkan, peristiwa diduga keracunan makanan itu terjadi di SDN 1 Kereng Bangkirai. Ada enam siswa yang dilarikan ke rumah sakit RSUD Kota Palangka Raya. Dua di antaranya masih mendapat perawatan dan belum diizinkan untuk pulang, karena dikhawatirkan kondisi mereka dapat memburuk kembali jika tidak diawasi dengan baik.

Baca Juga :  Gebyar Pelayanan Publik, Ramaikan Hut Kota Palangka Raya

“Enam anak dilarikan ke sini, empat sudah dipulangkan karena kondisi sudah membaik, sementara duanya masih dirawat dalam pengawasan ketat dokter spesialis, kami menangani mereka dengan ketat untuk memastikan mereka tidak mengalami penurunan kondisi,” kata dr Abram.

Menurutnya, gejala awal keracunan makanan sangat khas. Biasanya akan segera muncul setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi. Gejala yang biasanya timbul seperti mual, muntah, diare, pusing, dan lemas. Itu merupakan respons tubuh untuk mengeluarkan bakteri atau racun dari sistem pencernaan.

Untuk penanganan awalnya, disarankan untuk segera berhenti mengonsumsi makanan yang diduga, lalu perbanyak minum dan segera mencari pertolongan medis jika gejala tidak berangsur membaik.

“Muntah adalah salah satu cara tubuh mengeluarkan bakteri, dan ini biasanya disertai dengan gejala lain seperti mual dan diare, penting untuk menggantikan cairan yang hilang agar tidak terjadi dehidrasi,” jelasnya.

Secara umum, kondisi anak-anak yang sempat dirawat, kini telah menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Pihak RSUD Palangka Raya akan terus memantau perkembangan kondisi mereka.

Di tempat yang sama, salah satu orang tua murid yang diduga keracunan, Evi mengatakan, saat ini kondisi anaknya sudah berangsur membaik, meski masih harus dirawat di rumah sakit. Dijadwalkan sudah bisa pulang hari ini jika kondisinya makin baik. Ia mengetahui kabar perihal putranya dilarikan ke rumah sakit dari teman sang anak. Tanpa pikir panjang, ia segera menuju ke rumah sakit untuk menemui buah hatinya.

“Awalnya tahu dari teman anak saya, katanya Valen (nama sang anak) dibawa ke rumah sakit umum, tanpa pikir panjang saya langsung ke RS Doris, ternyata enggak ada, lalu saya ke rumah sakit terdekat RS Bhayangkara, di sana saya dapat info kalau ada sebagian anak dirawat di RSUD Kota Palangka Raya, setelah saya sampai di sana, anak saya sudah mendapat perawatan medis, walaupun belum pulih, tapi kondisinya sudah membaik,” jelas Evi.

Ia mengakui bahwa pada hari kejadian itu, sang buah hati tidak sempat sarapan pagi di rumah. Apalagi anaknya sering membeli makanan di kantin sekolah. Pagi itu anaknya hanya membeli nasi goreng, cimol dan es teh bungkusan. Kemudian, saat sedang mengikuti proses belajar mengajar, tiba-tiba anaknya merasa pusing dan mual.

“Memang kalau pagi dia makannya di kantin sekolah, sudah sering beli di situ, anak saya emang suka makan nasi goreng, harganya pun murah, cuman Rp4 ribu per mika, sama jajan cimol dan es teh sisri, itu aja, gak ada yang lain, makanya kami bingung apa penyebabnya, masih menunggu hasil laboratorium,” tambahnya.

Sebagai orang tua, Evi mengucapkan terima kasih kepada pihak sekolah, rumah sakit, dan pemerintah yang telah merespon cepat peristiwa itu. Sejauh ini kondisi anaknya (Valen) sudah berangsur membaik dan telah dipindahan ke ruang rawat. Ia berharap kejadian ini tidak terulang ke depannya. (irj/mut/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/