SAMPIT – Perencanaan pengembangan Bandara Hajin Asan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) hingga saat ini dipersiapkan sematang mungkin. Pengerjaan bandara yang menjadi kebanggaan warga Kotim itu dengan fokus utama pada perpanjangan landasan pacu.
“Kita terus berupaya untuk melakukan perpanjangan runway. Rencana ini mencakup perpanjangan runway dari 2.060 meter menjadi 2.260 meter serta pelebaran dari 30 meter menjadi 45 meter, agar pesawat tipe Airbus 320 dapat mendarat,” ujar Bupati Kotim, Halikinnor, Kamis (22/8/2024).
Bupati mengungkapkan, pembiayaan untuk proyek tersebut diharapkan bisa berasal dari APBN melalui Kementerian Perhubungan pada tahun 2025. Pengembangan bandara ini akan dilakukan secara bertahap hingga 2027 mendatang. Hal itu sudah termasuk pelebaran apron, pembangunan gedung PKP-PK, dan perluasan terminal.
“Kita akan lakukan pengembangannya secara bertahap. Hingga akhirnya direncanakan tuntas tahun 2027 nanti,” bebernya.
Bupati mengaku, pemerintah daerah sendiri telah membebaskan lahan seluas 8 hektare untuk perpanjangan runway dengan biaya Rp11 miliar dan masih dalam proses untuk sisa lahan. Untuk relokasi gedung pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran (PKP-PK) anggaran sebesar Rp4 miliar sudah disiapkan.
”Lahan untuk perpanjangan dan pelebaran runway sudah dibebaskan dan tanahnya juga sudah dihibahkan ke Kemenhub. Kita tinggal menunggu kesiapan anggaran pemerintah pusat saja,” terangnya.
Halikinnor berharap, anggaran dari pemerintah pusat segera tersedia agar rencana pengembangan bandara ini dapat terwujud, yang diharapkan akan meningkatkan kemajuan ekonomi di Kotim dan memperbaiki layanan transportasi udara di wilayah tersebut.
“Kita doakan saja. Yang penting kita sudah berusaha maksimal dengan menganggarkan dana untuk pengembangan ini,” tandasnya.
Diketahui, 10 Juni 2024 lalu, Bupati Kotim juga telah menandatangani nota kesepakatan dengan Dirjen Perhubungan terkait hibah tanah untuk perpanjangan runway dan dalam kesepakatan itu pengembangan bandara akan dilakukan bertahap selama 2024-2027.
“Tentunya kita harapkan pengembangan bandara ini berdampak baik terhadap penyediaan layanan transportasi udara,” pungkas Halikin. (sli/ans)