Minggu, September 29, 2024
25.1 C
Palangkaraya

Makan Soto Manggala, Agustiar Kenang Masa Kecil di Pangkalan Bun

 

PANGAKALAN BUN – Calon Gubernur  Kalimantan Tengah Agustiar Sabran seketika ingat masa kecilnya saat tinggal di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat. Ingatan itu semakin kuat ketika Agustiar makan Soto Manggala saat blusukan ke Kampung Sega.

Makanan berbahan dasar singkong itu asli dari Pangkalan Bun. Agustiar sendiri merupakan putera asli daerah tersebut, sehingga tidak asing lagi dengan Soto Manggala.

“Ini adalah makanan kecil saya, dulu ketika beras lagi susah, biasanya dikasih makan seperti ini, soto pakai singkong,” ujar Agustiar, Minggu (29/9/2024).

Makanan yang penuh kenangan tersebut ingatkan Agustiar tentang pahitnya hidup saat kecil. Secara tak langsung, Agustiar bertekad untuk jaga kelestarian makanan khas Pangkalan Bun itu.

Menurut Agustiar, Soto Manggala jangan sampai kalah saing dengan makanan dari daerah lain. Sebabnya, perlu ada tindakan dan perhatian khusus dari pemerintah terkait kelanjutan wisata kuliner.

Bagi Agustiar, Soto Manggala adalah salah satu dari sekian banyak ekonomi kreatif yang ada di Kalteng. Hal itu harus ada perhatian dari pemerintah agar bisa bertahan di zaman yang modern ini.

“Ini harus dilestarikan, jangan sampai makanan khas seperti terlupakan oleh makanan lain,” ucapnya.

Agustiar merasa, Soto Manggala adalah identitas asli masyarakat Pangkalan Bun. Sebab itu, ia bertekad penuh untuk pertahankan tradisi yang sudah ada sejak dulu di Pangkalan Bun.

“Ini juga identitas asli masyarakat Pangkalan Bun, harus ada perhatian dari pemerintah dalam mengembangkan wisata kuliner seperti ini,” pungkasnya. (tim)

 

PANGAKALAN BUN – Calon Gubernur  Kalimantan Tengah Agustiar Sabran seketika ingat masa kecilnya saat tinggal di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat. Ingatan itu semakin kuat ketika Agustiar makan Soto Manggala saat blusukan ke Kampung Sega.

Makanan berbahan dasar singkong itu asli dari Pangkalan Bun. Agustiar sendiri merupakan putera asli daerah tersebut, sehingga tidak asing lagi dengan Soto Manggala.

“Ini adalah makanan kecil saya, dulu ketika beras lagi susah, biasanya dikasih makan seperti ini, soto pakai singkong,” ujar Agustiar, Minggu (29/9/2024).

Makanan yang penuh kenangan tersebut ingatkan Agustiar tentang pahitnya hidup saat kecil. Secara tak langsung, Agustiar bertekad untuk jaga kelestarian makanan khas Pangkalan Bun itu.

Menurut Agustiar, Soto Manggala jangan sampai kalah saing dengan makanan dari daerah lain. Sebabnya, perlu ada tindakan dan perhatian khusus dari pemerintah terkait kelanjutan wisata kuliner.

Bagi Agustiar, Soto Manggala adalah salah satu dari sekian banyak ekonomi kreatif yang ada di Kalteng. Hal itu harus ada perhatian dari pemerintah agar bisa bertahan di zaman yang modern ini.

“Ini harus dilestarikan, jangan sampai makanan khas seperti terlupakan oleh makanan lain,” ucapnya.

Agustiar merasa, Soto Manggala adalah identitas asli masyarakat Pangkalan Bun. Sebab itu, ia bertekad penuh untuk pertahankan tradisi yang sudah ada sejak dulu di Pangkalan Bun.

“Ini juga identitas asli masyarakat Pangkalan Bun, harus ada perhatian dari pemerintah dalam mengembangkan wisata kuliner seperti ini,” pungkasnya. (tim)

Artikel Terkait