Jumat, November 22, 2024
31.2 C
Palangkaraya

Rudini-Paisal Siap Tingkatkan Taraf Hidup Masyarakat  Kotim

SAMPIT-Untuk memajukan daerah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), diperlukan sosok pemimpin muda dan visioner.

Pemimpin seperti itu dinilai bisa membangun daerah untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat yang adil dan merata.

Juru Bicara (Jubir) Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kotim Rudini-Paisal, Dadang Siswanto, dengan tegas mengatakan bahwa untuk memajukan Bumi Habaring Hurung (bumi gotong royong) saat ini Rudini-Paisal yang calon pemimpin muda akan memulai dari meningkatkan kesejahteraan masyarakat di tingkat pedesaan.

“Mensejahterakan masyarakat Kotim itu harus dimulai dari tingkat yang paling bawah serta yang paling urgen adalah masalah ekonomi,” kata Dadang, Kamis (3/10/2024).

Menurut dia, cabup dan wawabup Rudini-Paisal sudah sering turun ke bawah, untuk melihat secara langsung, mendengar, serta menyerap aspirasi dari semua kalangan di tingkat bawah.

Terutama dari pemerintahan tingkat desa. Bahkan sampai tokoh-tokoh masyarakat dan kaum milenial yang sulit berkembang dan memajukan desanya dari sektor ekonomi.

“Dalam hal ini sudah mempunyai program khusus, dan insya Allah akan kita paparkan nantinya agar masyarakat memahami apa yang seharusnya pemimpin daerah ini lakukan untuk kesejahteraan masyarakat secara ekonomi,” ungkapnya.

Dadang juga memiliki keyakinan bahwa terobosan yang ditawarkan pasangan muda Rudini-Paisal itu nantinya akan mampu memaksimalkan sedikitnya satu potensi di setiap desa dari 185 desa dan kelurahan di Kotim saat ini. Sehingga bisa membantu ekonomi masyarakat.

Baca Juga :  Taty-Joni Siap Bekerja demi Kemajuan Kabupaten Pulang Pisau

“Pemerintah desa melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) ditopang dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), maka semua potensi yang ada di setiap desa bisa menjadi sebuah program nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dari tingkat paling bawah,” ungkapnya

Dadang juga mengatakan, semuanya dimulai secara bertahap. Satu desa satu potensi yang dihidupkan menjadi sebuah ladang usaha melalui BUMDes dan ini harus benar-benar difasilitasi pemerintah daerah melalui BUMD.

“Kami yakin bisa saja. Secara logika saja, Kotim ini ladangnya sumber daya alam (SDA), dan sumber daya manusia (SDM) juga tidak kalah. Kenapa tidak kita maksimalkan potensi itu. Artinya dalam hal ini Rudini-Paisal tidak muluk-muluk kalau diberi amanah, akan dikerjakan apa yang ada di depan mata,” ujar  Dadang.

Dijelaskannya, bahwa Rudini-Paisal membuka peluang potensi setiap desa melalui sektor BUMDes. Karena hal itu dinilai yang paling kongkret dan dapat menciptakan kesejahteraan masyarakat secara langsung.

Bahkan mengurangi angka pengangguran serta mempercepat proses pengembangan SDM di daerah dalam rangka mewujudkan Kotim yang berkualitas dan mandiri.

“Bukan hanya menghasilkan bagi desa dan masyarakat, dipastikan juga setiap usaha yang ada di tingkat desa ini nantinya bisa terkelola secara profesional, sehingga dapat mengurangi angka pengangguran. Kita juga bisa menggandeng investor dari luar. Termasuk pihak-pihak terkait seperti PBS, guna terciptanya sinergitas antara pemerintah dan pemerintah desa,” kata Dadang.

Baca Juga :  Nurhidayah-Suyanto Berjanji Membawa Kobar Lebih Baik

Dia menilai, selama ini kesulitan nyata yang dialami masyarakat di Kotim pada umumnya adalah ekonomi.

Melihat hal itu, sehingga mendorong pasangan Rudini-Paisal untuk mencari solusi agar ke depan pemerintah kabupaten tidak selalu menemui jalan buntu untuk mengatasi persoalan-persoalan, termasuk konflik yang saat ini masih terjadi di daerah.

Lebih dari 50 persen persoalan daerah ini jatuh pada persoalan ekonomi. Itu terjadi di kalangan masyarakat, baik di tingkat bawah sampai menengah.

Dengan berbagai persoalan dan kebutuhan hidupnya masing- masing. Itu jugalah yang menjadi penyebab konflik di masyarakat, baik dengan PBS dan lainnya.

Hal seperti inilah yang mendorong Rudini-Paisal untuk hadir memberikan solusi yang efektif, agar investasi tidak merugi dan terganggu.

“Begitu juga sebaliknya, masyarakat kita bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan. Artinya di sini masyarakat kita tidak menuntut banyak. Hanya kesejahteraan melalui ekonomi dan infrastruktur lainnya,” pungkasnya. (bah/ens)

SAMPIT-Untuk memajukan daerah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), diperlukan sosok pemimpin muda dan visioner.

Pemimpin seperti itu dinilai bisa membangun daerah untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat yang adil dan merata.

Juru Bicara (Jubir) Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kotim Rudini-Paisal, Dadang Siswanto, dengan tegas mengatakan bahwa untuk memajukan Bumi Habaring Hurung (bumi gotong royong) saat ini Rudini-Paisal yang calon pemimpin muda akan memulai dari meningkatkan kesejahteraan masyarakat di tingkat pedesaan.

“Mensejahterakan masyarakat Kotim itu harus dimulai dari tingkat yang paling bawah serta yang paling urgen adalah masalah ekonomi,” kata Dadang, Kamis (3/10/2024).

Menurut dia, cabup dan wawabup Rudini-Paisal sudah sering turun ke bawah, untuk melihat secara langsung, mendengar, serta menyerap aspirasi dari semua kalangan di tingkat bawah.

Terutama dari pemerintahan tingkat desa. Bahkan sampai tokoh-tokoh masyarakat dan kaum milenial yang sulit berkembang dan memajukan desanya dari sektor ekonomi.

“Dalam hal ini sudah mempunyai program khusus, dan insya Allah akan kita paparkan nantinya agar masyarakat memahami apa yang seharusnya pemimpin daerah ini lakukan untuk kesejahteraan masyarakat secara ekonomi,” ungkapnya.

Dadang juga memiliki keyakinan bahwa terobosan yang ditawarkan pasangan muda Rudini-Paisal itu nantinya akan mampu memaksimalkan sedikitnya satu potensi di setiap desa dari 185 desa dan kelurahan di Kotim saat ini. Sehingga bisa membantu ekonomi masyarakat.

Baca Juga :  Taty-Joni Siap Bekerja demi Kemajuan Kabupaten Pulang Pisau

“Pemerintah desa melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) ditopang dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), maka semua potensi yang ada di setiap desa bisa menjadi sebuah program nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dari tingkat paling bawah,” ungkapnya

Dadang juga mengatakan, semuanya dimulai secara bertahap. Satu desa satu potensi yang dihidupkan menjadi sebuah ladang usaha melalui BUMDes dan ini harus benar-benar difasilitasi pemerintah daerah melalui BUMD.

“Kami yakin bisa saja. Secara logika saja, Kotim ini ladangnya sumber daya alam (SDA), dan sumber daya manusia (SDM) juga tidak kalah. Kenapa tidak kita maksimalkan potensi itu. Artinya dalam hal ini Rudini-Paisal tidak muluk-muluk kalau diberi amanah, akan dikerjakan apa yang ada di depan mata,” ujar  Dadang.

Dijelaskannya, bahwa Rudini-Paisal membuka peluang potensi setiap desa melalui sektor BUMDes. Karena hal itu dinilai yang paling kongkret dan dapat menciptakan kesejahteraan masyarakat secara langsung.

Bahkan mengurangi angka pengangguran serta mempercepat proses pengembangan SDM di daerah dalam rangka mewujudkan Kotim yang berkualitas dan mandiri.

“Bukan hanya menghasilkan bagi desa dan masyarakat, dipastikan juga setiap usaha yang ada di tingkat desa ini nantinya bisa terkelola secara profesional, sehingga dapat mengurangi angka pengangguran. Kita juga bisa menggandeng investor dari luar. Termasuk pihak-pihak terkait seperti PBS, guna terciptanya sinergitas antara pemerintah dan pemerintah desa,” kata Dadang.

Baca Juga :  Nurhidayah-Suyanto Berjanji Membawa Kobar Lebih Baik

Dia menilai, selama ini kesulitan nyata yang dialami masyarakat di Kotim pada umumnya adalah ekonomi.

Melihat hal itu, sehingga mendorong pasangan Rudini-Paisal untuk mencari solusi agar ke depan pemerintah kabupaten tidak selalu menemui jalan buntu untuk mengatasi persoalan-persoalan, termasuk konflik yang saat ini masih terjadi di daerah.

Lebih dari 50 persen persoalan daerah ini jatuh pada persoalan ekonomi. Itu terjadi di kalangan masyarakat, baik di tingkat bawah sampai menengah.

Dengan berbagai persoalan dan kebutuhan hidupnya masing- masing. Itu jugalah yang menjadi penyebab konflik di masyarakat, baik dengan PBS dan lainnya.

Hal seperti inilah yang mendorong Rudini-Paisal untuk hadir memberikan solusi yang efektif, agar investasi tidak merugi dan terganggu.

“Begitu juga sebaliknya, masyarakat kita bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan. Artinya di sini masyarakat kita tidak menuntut banyak. Hanya kesejahteraan melalui ekonomi dan infrastruktur lainnya,” pungkasnya. (bah/ens)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/