DALAM memberikan pelayanan keselamatan dalam hal ini memadamkan kebakaran, DPKP Kota Palangka Raya telah berkerja semaksimal mungkin. Hingga sampai pada titik tidak ada tanggal merah atau libur bagi seorang Damkar, sehingga selalu hadir untuk membantu masyarakat dalam hal penyelamatan dan pemadaman kebakaran.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Palangka Raya, Gloriana Aden, mengungkapkan bahwa sejak Januari hingga 8 Oktober 2024, telah terjadi 69 kasus kebakaran di kota ini. Jumlah terbesar tercatat pada bulan September dengan 19 insiden kebakaran, sedangkan pada Oktober, hingga tanggal 8, terdapat 5 kejadian kebakaran. Selain itu, DPKP juga menangani lebih dari 1.500 kasus non-kebakaran, seperti kucing tersangkut, orang terkunci di dalam rumah, dan berbagai situasi darurat lainnya yang memerlukan bantuan tim pemadam kebakaran.
“Semua memanggil damkar, memang terkesan masyarakat kita seperti manja sekali tapi itulah dimana masyarakat ada kesulitan dan di saat itulah negeri hadir melalui damkar, atau tim 112,” kata Gloriana Aden mengawali perbincangan di Podcast Ruang Redaksi, Kamis (10/10/2024).
Gloriana juga mengungkapkan kekhawatiran atas tingginya jumlah kasus kebakaran yang terus meningkat akhir-akhir ini. Ia menyatakan bahwa semua pihak harus waspada dan berharap kejadian ini tidak berlanjut. Pada bulan September terdapat 19 kejadian kebakaran yang terjadi di rumah yang tidak berpenghuni, pos ronda, dan kos-kosan. Tim damkar dan pihak kepolisian menduga adanya unsur kesengajaan.
“Berdasarkan investigasi, kami menemukan adanya pola yang mengarah pada tindakan disengaja, dan kemarin sudah ada pelaku yang masih berusia 15 tahun. Ketika ditanya alasan membakar, dia mengatakan karena senang melihat petugas damkar berkumpul dan beraksi di lapangan,” ujar Gloriana.
Pelaku saat ini telah diamankan oleh pihak kepolisian, dan pihak berwenang berharap insiden serupa tidak terulang di masa mendatang. DPKP dan kepolisian terus berkolaborasi dalam menyelidiki motif di balik kejadian ini.
Selain insiden kebakaran, Gloriana juga menyebutkan adanya laporan dari warga mengenai aktivitas mencurigakan yang terjadi di beberapa wilayah kota, terutama di sekitar kos-kosan. Aktivitas ini terlihat mencurigakan dan mengindikasikan adanya pengintaian, terutama karena kosan tersebut memiliki empat kamar yang kosong
“Beberapa waktu lalu, seorang ibu pemilik kos melaporkan bahwa ada orang tak dikenal yang sering mondar-mandir di depan kosannya, sedangkan ibu itu sudah mengatakan bahwa ada 4 pintu kosannya yang sedang kosang dan hanya 1 yang terisi, sehingga bisa dibilang kos tersebut sedang di intai,” jelasnya.
Sebagai langkah pencegahan, pemerintah Kota Palangka Raya di bawah pimpinan Pj Wali Kota, Dr. Hera Nugrahayu, telah mengeluarkan seruan agar masyarakat lebih waspada terhadap ancaman kebakaran. Ibu Pj Wali Kota telah menginstruksikan dinas terkait, termasuk Polresta Palangka Raya, untuk berperan aktif dalam menangani masalah ini.
“Selain itu, patroli malam juga dilakukan melibatkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan pemerintah kota. Lokasi patroli ditentukan oleh camat, dan kami mengajak masyarakat untuk turut menjaga keamanan lingkungan mereka masing-masing,” kata Gloriana.
Gloriana menegaskan bahwa kolaborasi antara berbagai pihak sangat penting untuk menjaga keselamatan masyarakat. Pemerintah Kota Palangka Raya berharap kejadian kebakaran ini bisa diminimalisir dengan kerja sama yang baik antara warga dan petugas terkait.
“Kami akan terus melakukan yang terbaik untuk melayani dan melindungi masyarakat. Namun, kami juga memohon kepada warga untuk lebih berhati-hati dan melaporkan setiap aktivitas mencurigakan di lingkungan mereka,” ucapnya.
Dengan tingginya jumlah kasus kebakaran di Kota Palangka Raya, baik masyarakat maupun pemerintah diharapkan dapat saling bahu-membahu dalam menjaga keamanan. Langkah-langkah pencegahan serta peningkatan patroli diharapkan dapat menekan jumlah kejadian kebakaran, terutama yang melibatkan bangunan kosong, dan memberikan rasa aman bagi warga kota. (*/ala)