Jumat, Oktober 18, 2024
25.4 C
Palangkaraya

Dosen UPR Transfer Ilmu Diversifikasi Olahan Ikan Haruan

PALANGKA RAYA-Melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM),  Tim Dosen Universitas Palangka Raya (UPR) bersama mahasiswanya melakukan pemberdayaan masyarakat, dengan melaksanakan pelatihan transfer ilmu pengetahuan diversifikasi pangan dengan konsep zero waste menuju zero stunting.

Pelatihan yang dilaksanakan mulai September hingga Oktober ini diikuti 20 orang Pengurus PKK Kecamatan Pahandut. Dengan kegiatan pembuatan olahan ikan haruan menggunakan konsep zerowaste yaitu menjadi daging ikan diolah menjadi abon, kulit ikan diolah menjadi kerupuk kulit dari kulit ikan, tulang diolah menjadi tepung tulang dan digunakan sebagai bahan substitusi pembuatan snak stik dan jeroan ikan diolah menjadi pakan ikan.

Tim Dosen UPR yang melaksanakan kegiatan tersebut terdiri dari Ketua Pelaksana Utari Yolla Sundari, S.TP., M.Si dan beranggotakan Dr. Maryani, S.Pi., M.Si., drh. Ardi Sandriya, M,Si, Norhayani, S.Pi.,M.Si., Ir. Nursiah, MP., drh. Nabil Fariz Noorrahman, S.K.H., M.Vet dan beberapa mahasiswa.

Baca Juga :  Sastra dan Bahasa Daerah, Kearifan Lokal yang Perlu Dijaga

“Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM)  yang telah memberi dana untuk pelaksanaan kegiatan melaui BIMA 2024 skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat, serta kepada LPPM Universitas Palangka Raya yang turut menyukseskan kegiatan ini,” kata Utari Yolla Sundari.

Ia pun menjelaskan, bahwa Kecamatan Pahandut memiliki potensi perikanan air tawar. Namun belum adanya diversifikasi produk olahan ikan sebagai upaya meningkatkan nilai tambah komoditas. Padahal dengan melakukan sedikit proses pengolahan ataupun penganekaragaman produk olahan, maka akan mampu meningkatkan nilai jual ikan.

 

“Diversifikasi jenis produk olahan hasil ikan dari bahan baku yang belum ataupun sudah dimanfaatkan tetap dengan memperhatikan faktor mutu dan gizi, sebagai usaha penting bagi peningkatan konsumsi produk hasil perikanan baik kualitas maupun kuantitas dan nilai jual bahan,” terangnya.

Baca Juga :  Memahami Moderasi dalam Kristen, Katolik dan Buddha

Ikan haruan merupakan ikan air tawar yang memiliki keutaaman yaitu tinggi albumin, bahkan jika dibandingkan dengan ikan air laut. Kadar gizi ikan gabus sangat baik digunakan sebagai bahan olahan dasar yaitu kadar protein 65%, kadar lemak 13,81% dan kadar serat 21,83%.

Albumin sebagai sumber protein dalam ikan haruan diharapkan dapat menjadi alternatif penyediaan nutrisi untuk peningkatan kualitas gizi masyarakat dan mendukung upaya pemerintah Kalteng menuju zero stunting. Konsep zero waste pada pengolahan ikan haruan yang dilaksanakan sejalan dengan upaya Pemerintah Provinsi Kalteng zero stunting yang diterapkan pada Program Pemberdayaan Masyarakat ini.

Pelatihan ini didukung Camat Pahandut, Syarifah Raisanisa. Diakhiri dengan pemberian beberapa alat seperti spinner, oven, vacum sealer dan alat pencetak adonan. (soc/aza/b5)

PALANGKA RAYA-Melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM),  Tim Dosen Universitas Palangka Raya (UPR) bersama mahasiswanya melakukan pemberdayaan masyarakat, dengan melaksanakan pelatihan transfer ilmu pengetahuan diversifikasi pangan dengan konsep zero waste menuju zero stunting.

Pelatihan yang dilaksanakan mulai September hingga Oktober ini diikuti 20 orang Pengurus PKK Kecamatan Pahandut. Dengan kegiatan pembuatan olahan ikan haruan menggunakan konsep zerowaste yaitu menjadi daging ikan diolah menjadi abon, kulit ikan diolah menjadi kerupuk kulit dari kulit ikan, tulang diolah menjadi tepung tulang dan digunakan sebagai bahan substitusi pembuatan snak stik dan jeroan ikan diolah menjadi pakan ikan.

Tim Dosen UPR yang melaksanakan kegiatan tersebut terdiri dari Ketua Pelaksana Utari Yolla Sundari, S.TP., M.Si dan beranggotakan Dr. Maryani, S.Pi., M.Si., drh. Ardi Sandriya, M,Si, Norhayani, S.Pi.,M.Si., Ir. Nursiah, MP., drh. Nabil Fariz Noorrahman, S.K.H., M.Vet dan beberapa mahasiswa.

Baca Juga :  Sastra dan Bahasa Daerah, Kearifan Lokal yang Perlu Dijaga

“Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM)  yang telah memberi dana untuk pelaksanaan kegiatan melaui BIMA 2024 skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat, serta kepada LPPM Universitas Palangka Raya yang turut menyukseskan kegiatan ini,” kata Utari Yolla Sundari.

Ia pun menjelaskan, bahwa Kecamatan Pahandut memiliki potensi perikanan air tawar. Namun belum adanya diversifikasi produk olahan ikan sebagai upaya meningkatkan nilai tambah komoditas. Padahal dengan melakukan sedikit proses pengolahan ataupun penganekaragaman produk olahan, maka akan mampu meningkatkan nilai jual ikan.

 

“Diversifikasi jenis produk olahan hasil ikan dari bahan baku yang belum ataupun sudah dimanfaatkan tetap dengan memperhatikan faktor mutu dan gizi, sebagai usaha penting bagi peningkatan konsumsi produk hasil perikanan baik kualitas maupun kuantitas dan nilai jual bahan,” terangnya.

Baca Juga :  Memahami Moderasi dalam Kristen, Katolik dan Buddha

Ikan haruan merupakan ikan air tawar yang memiliki keutaaman yaitu tinggi albumin, bahkan jika dibandingkan dengan ikan air laut. Kadar gizi ikan gabus sangat baik digunakan sebagai bahan olahan dasar yaitu kadar protein 65%, kadar lemak 13,81% dan kadar serat 21,83%.

Albumin sebagai sumber protein dalam ikan haruan diharapkan dapat menjadi alternatif penyediaan nutrisi untuk peningkatan kualitas gizi masyarakat dan mendukung upaya pemerintah Kalteng menuju zero stunting. Konsep zero waste pada pengolahan ikan haruan yang dilaksanakan sejalan dengan upaya Pemerintah Provinsi Kalteng zero stunting yang diterapkan pada Program Pemberdayaan Masyarakat ini.

Pelatihan ini didukung Camat Pahandut, Syarifah Raisanisa. Diakhiri dengan pemberian beberapa alat seperti spinner, oven, vacum sealer dan alat pencetak adonan. (soc/aza/b5)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/