Jumat, November 22, 2024
25.1 C
Palangkaraya

Pemilik Warung Bakso Mas Bejo Disumpah oleh MUI Kota

PALANGKA RAYA-Pemilik Warung Bakso Bejo, tempat usaha pengolahan makanan yang sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu, akhirnya dihadirkan di Sekretariat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Palangka Raya, Jalan W. Sudirohusodo, Rabu (23/10/2024).

Dalam pertemuan itu, pemilik Warung Bakso Bejo, Joko dan istri, bersumpah menggunakan Al-Qur’an untuk menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah mencampurkan daging tikus ke dalam makanan olahan atau melakukan praktik pesugihan dalam usaha.

Ketua MUI Palangka Raya Zainal Arifin menyampaikan, pemilik Warung Bakso Bejo telah secara terbuka menyatakan tidak melakukan perbuatan yang dituduhkan. Kepada Zainal Arifin, pemilik Warung Bakso Mas Bejo mengaku telah berhati-hati selama menjalankan usaha dan tidak ada niat untuk mencampurkan daging tikus dalam makanan yang didagangnya.

“Beliau berani bersumpah di bawah Al-Qur’an bahwa beliau tidak pernah membuat bakso yang dicampur dengan tikus, karena beliau seorang muslim,” kata Zainal.

Menurut Zainal, sumpah ini merupakan langkah terakhir yang dilakukan pemilik Warung Bakso Mas Bejo sebagai bukti keseriusan untuk meyakinkan pelanggan. Pihaknya tidak tahu siapa yang benar dan siapa yang salah dalam kasus ini. Namun apabila ada kebohongan di dalamnya, tentu ada konsekuensi yang harus ditanggung.

Baca Juga :  Sugianto-Edy, Pimpinan Sarat Pengalaman Politik

“Kalau beliau berbohong, tentu ada konsekuensi berat di hadapan Allah Swt. Namun kami percaya pada sumpahnya, karena ia merupakan seorang muslim yang bertanggung jawab atas keluarga dan pekerja yang menggantungkan penghidupan dari tempat usahanya itu,” tuturnya.

MUI Palangka Raya berharap dengan adanya sumpah ini, polemik yang beredar luas di masyarakat bisa segera selesai dan masyarakat kembali memberikan dukungan untuk tempat usahanya.

“Dengan sumpah ini, diharapkan Warung Bakso Mas Bejo kembali ramai dan masyarakat dapat menikmati hidangan bakso tanpa ada kecemasan,” harapnya.

Turut hadir saat itu pihak Pemko Palangka Raya yang diwakilkan oleh Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian (DPKUKMP). Pj Wali Kota Palangka Raya Dr Hera Nugrahayu yang diwakilkan Kepala DPKUKMP Kota Palangka Raya Samsul Rizal berharap masalah ini segera selesai.

Baca Juga :  MUI Kecamatan Pulau Petak dan Kapuas Kuala Laksanakan Musda

Berkaitan orang yang menemukan dan mengviralkan kepala tikus itu, Samsul mengatakan bahwa hal itu menjadi tanggung jawab kedua belah pihak.

“Kami bertugas untuk membantu UMKM agar tetap hidup, tumbuh, dan berkembang. Soal masyarakat mau beli atau tidak ke depannya, tergantung selera saja, mau makan di mana, itu hak tiap orang,” tegasnya.

Lebih lanjut ia menambahkan, beberapa tahun lalu sempat terjadi kasus serupa. Namun seiring berjalannya waktu, pemilik tempat usaha itu bisa membuktikan komitmen mereka.

“Saat ini warung itu sudah ramai lagi didatangi pengunjung,” tuturnya.

Dari sisi kemanusiaan, lanjut Samsul, ada banyak keluarga yang menggantungkan hidup dari Warung Bakso Mas Bejo. Baik itu pemilik maupun para karyawan.

“Kami ingin mencari solusi terbaik. Langkah ini semata-mata bentuk upaya pemerintah mencegah bertambahnya jumlah pengangguran hingga kemiskinan karena hilangnya tempat mencari nafkah,” pungkasnya. (mut/ce/ram)

PALANGKA RAYA-Pemilik Warung Bakso Bejo, tempat usaha pengolahan makanan yang sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu, akhirnya dihadirkan di Sekretariat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Palangka Raya, Jalan W. Sudirohusodo, Rabu (23/10/2024).

Dalam pertemuan itu, pemilik Warung Bakso Bejo, Joko dan istri, bersumpah menggunakan Al-Qur’an untuk menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah mencampurkan daging tikus ke dalam makanan olahan atau melakukan praktik pesugihan dalam usaha.

Ketua MUI Palangka Raya Zainal Arifin menyampaikan, pemilik Warung Bakso Bejo telah secara terbuka menyatakan tidak melakukan perbuatan yang dituduhkan. Kepada Zainal Arifin, pemilik Warung Bakso Mas Bejo mengaku telah berhati-hati selama menjalankan usaha dan tidak ada niat untuk mencampurkan daging tikus dalam makanan yang didagangnya.

“Beliau berani bersumpah di bawah Al-Qur’an bahwa beliau tidak pernah membuat bakso yang dicampur dengan tikus, karena beliau seorang muslim,” kata Zainal.

Menurut Zainal, sumpah ini merupakan langkah terakhir yang dilakukan pemilik Warung Bakso Mas Bejo sebagai bukti keseriusan untuk meyakinkan pelanggan. Pihaknya tidak tahu siapa yang benar dan siapa yang salah dalam kasus ini. Namun apabila ada kebohongan di dalamnya, tentu ada konsekuensi yang harus ditanggung.

Baca Juga :  Sugianto-Edy, Pimpinan Sarat Pengalaman Politik

“Kalau beliau berbohong, tentu ada konsekuensi berat di hadapan Allah Swt. Namun kami percaya pada sumpahnya, karena ia merupakan seorang muslim yang bertanggung jawab atas keluarga dan pekerja yang menggantungkan penghidupan dari tempat usahanya itu,” tuturnya.

MUI Palangka Raya berharap dengan adanya sumpah ini, polemik yang beredar luas di masyarakat bisa segera selesai dan masyarakat kembali memberikan dukungan untuk tempat usahanya.

“Dengan sumpah ini, diharapkan Warung Bakso Mas Bejo kembali ramai dan masyarakat dapat menikmati hidangan bakso tanpa ada kecemasan,” harapnya.

Turut hadir saat itu pihak Pemko Palangka Raya yang diwakilkan oleh Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian (DPKUKMP). Pj Wali Kota Palangka Raya Dr Hera Nugrahayu yang diwakilkan Kepala DPKUKMP Kota Palangka Raya Samsul Rizal berharap masalah ini segera selesai.

Baca Juga :  MUI Kecamatan Pulau Petak dan Kapuas Kuala Laksanakan Musda

Berkaitan orang yang menemukan dan mengviralkan kepala tikus itu, Samsul mengatakan bahwa hal itu menjadi tanggung jawab kedua belah pihak.

“Kami bertugas untuk membantu UMKM agar tetap hidup, tumbuh, dan berkembang. Soal masyarakat mau beli atau tidak ke depannya, tergantung selera saja, mau makan di mana, itu hak tiap orang,” tegasnya.

Lebih lanjut ia menambahkan, beberapa tahun lalu sempat terjadi kasus serupa. Namun seiring berjalannya waktu, pemilik tempat usaha itu bisa membuktikan komitmen mereka.

“Saat ini warung itu sudah ramai lagi didatangi pengunjung,” tuturnya.

Dari sisi kemanusiaan, lanjut Samsul, ada banyak keluarga yang menggantungkan hidup dari Warung Bakso Mas Bejo. Baik itu pemilik maupun para karyawan.

“Kami ingin mencari solusi terbaik. Langkah ini semata-mata bentuk upaya pemerintah mencegah bertambahnya jumlah pengangguran hingga kemiskinan karena hilangnya tempat mencari nafkah,” pungkasnya. (mut/ce/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/