BANJARBARU – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (PLN UID Kalselteng) terus memperkuat sinergi untuk mendorong pemerataan energi kelistrikan di Kalimantan Selatan. Melalui audiensi bersama Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Kalimantan Selatan, PLN dan ESDM membahas langkah strategis untuk mendukung keandalan sistem kelistrikan dan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) di wilayah tersebut. Kegiatan ini berlangsung di Kantor ESDM Kalsel, Loktabat Utara, Banjarbaru, Rabu (30/10).
Rombongan PLN yang dipimpin General Manager PLN UID Kalselteng Ahmad Syauki ini turut dihadiri Senior Manager Perencanaan Diah Puspita, Manager PLN UP3 Banjarmasin Vicky Reandry Faradian, Manager PLN UP3 Barabai Muhamad Musa, Manager PLN UP2D Kalselteng Faiz Alfiyan Niam, dan Manager Unit Pelaksana Proyek Kelistrikan Kalsel Winardi.
Kedatangan mereka disambut hangat oleh Kepala Dinas ESDM Provinsi Kalimantan Selatan H. Isharwanto, ST. MS. dan Kepala Seksi Pengusahaan Ketenagalistrikan Eko Pramono.
Dalam pertemuan tersebut, PLN UID Kalselteng dan Dinas ESDM membahas kemajuan sistem kelistrikan di Kalimantan Selatan yang semakin andal dengan dukungan pasokan daya pembangkit yang kini surplus.
General Manager PLN UID Kalselteng, Ahmad Syauki, menyampaikan apresiasi atas sinergi yang terjalin dengan Dinas ESDM Kalsel.
“PLN berkomitmen untuk terus memberikan akses listrik kepada seluruh masyarakat di Kalimantan Selatan, bahkan hingga ke daerah-daerah terpencil. Kerja sama yang kami bangun bersama Dinas ESDM merupakan langkah strategis untuk menghadirkan energi yang andal serta mendukung pengembangan potensi energi baru terbarukan di wilayah ini,” ujar Syauki.
Rasio elektrifikasi di Kalimantan Selatan telah mencapai 99,22 persen, mencerminkan keberhasilan PLN dalam melistriki masyarakat, termasuk di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal). Meski angka ini sudah tinggi, PLN berkomitmen melistriki desa-desa yang tersisa hingga mencapai rasio elektrifikasi 100 persen.
“Hingga kini, dari 2.016 desa yang ada di Kalimantan Selatan, 2.001 desa sudah menikmati listrik PLN. Kami optimis pada 2027 nanti tak hanya di Kalsel, namun seluruh desa di Kalselteng akan tersambung listrik dari PLN,” tambah Syauki.
Selain keandalan sistem kelistrikan, potensi besar Kalimantan Selatan dalam pengembangan energi baru terbarukan (EBT) turut menjadi pembahasan. Beberapa sumber daya EBT seperti energi surya, hidro, dan biomassa dinilai memiliki prospek kuat untuk dikembangkan sebagai pembangkit ramah lingkungan.
Kepala Dinas ESDM Kalimantan Selatan, Isharwanto, menyambut baik kolaborasi ini.
“Kami sangat mengapresiasi upaya PLN dalam mendorong elektrifikasi di Kalimantan Selatan, terutama di daerah-daerah yang sulit dijangkau. Dengan sinergi yang kuat ini, kami optimis dapat mewujudkan pemerataan energi dan eksplorasi sumber energi terbarukan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di wilayah Kalimantan Selatan,” ujar Isharwanto.
Melalui kolaborasi ini, PLN UID Kalselteng berharap dapat menjadikan Kalimantan Selatan sebagai contoh sukses pemerataan energi listrik, sekaligus berperan aktif dalam inisiatif nasional mengurangi emisi karbon melalui pemanfaatan energi terbarukan.
Diakhir kegiatan, manajemen PLN foto bersama Kepala ESDM Provinsi Kalimantan Selatan, sekaligus memberikan cendera mata berupa plakat PLN Mobile. PLN Mobile hadir sebagai solusi praktis untuk memudahkan berbagai kebutuhan kelistrikan pelanggan.
Aplikasi ini memungkinkan pelanggan memantau tagihan listrik, membeli token prabayar, dan mengakses fitur Catat Meter Mandiri bagi pengguna pascabayar untuk mengontrol konsumsi energi secara mandiri dan akurat. Melalui layanan pengaduan 24/7, PLN Mobile juga menyediakan dukungan cepat dalam menangani keluhan atau gangguan listrik, menjadikan layanan kelistrikan lebih mudah dijangkau dan transparan kapan saja, dimana saja. (kls/uyi/b17/aza)