JAKARTA – Pasangan Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Kalimantan Tengah nomor urut 3, Agustiar Sabran-Edy Pratowo terus perjuangkan birokrasi yang lebih efisien dan efektif untuk masyarakat. Ini selaras dengan harapan Presiden Indonesia ke-8 Prabowo Subianto.
Pengamat Politik Citra Institute Efriza menilai tekad Agustiar-Edy sangat senada dengan perjuangan Prabowo dalam memimpin Indonesia. Pasangan Calon (Paslon) 03 ini sangat konkret ciptakan birokrasi yang lebih manusiawi untuk masyarakat Bumi Tambun Bungai.
Menurutnya, Agustiar dan Edy sadar bahwa permasalahan utama di Indonesia adalah soal birokrasi yang ribet dan cenderung lama. Sebab itu, Efriza melihat Agustiar-Edy berupaya untuk jadikan Kalteng sebagai provinsi dengan birokrasi yang lebih efektif.
“Jika melihat adanya keselarasan antara Presiden Prabowo dengan apa yang dipaparkan oleh Agustiar-Edy ini, saya rasa itu adalah bentuk kesadaran dan bentuk pemahaman yang utuh bahwa pemerintahan di Indonesia yang paling menyebalkan itu adalah pelayanan publik,” ucap Efriza, Kamis (7/11/2024).
Lanjut Efriza, buruknya pelayanan publik di Indonesia sudah menjadi momok bagi masyarakat. Kebiasaan negatif tersebut sudah menyebar ke seluruh wilayah di Indonesia.
Sebab itu, kehadiran Agustiar-Edy di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kalteng 2024 cukup membantu masyarakat. Karena keduanya punya tekad yang jelas untuk ciptakan pelayanan publik efektif dan efisien.
“Bahkan pelayanan publik di Indonesia itu tidak menjangkau seluruh masyarakat karena sulit dan ribet.” tutur Efriza.
Agustiar-Edy bertekad untuk tingkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) agar penyelenggara pelayanan publik bisa semakin baik. Selain itu, keduanya juga konkret optimalkan sarana dan prasarana pelayanan publik.
Kemudian, Agustiar dan Edy juga bertekad untuk pantau langsung kinerja para penyelenggara publik di Pemprov Kalteng. Sehingga, birokrasi pemerintahan bisa terpantau secara langsung oleh kepala daerah.
Dengan besarnya tekad tersebut, Efriza menilai Agustiar dan Edy sudah sangat paham dengan kondisi di lapangan. Keduanya mampu menjawab berbagai permasalahan yang ada di rakyat.
“Jadi dengan cara memudahkan dan membuat pelayanan publik itu lebih efisien dan efektif itu artinya pasangan ini adalah pasangan yang mengerti apa yang dibutuhkan masyarakat,” pungkasnya. (tim)