Rabu, November 20, 2024
29.2 C
Palangkaraya

Perkebunan Sawit Andil Besar Bantu Perekonomian Masyarakat Lokal di Kalteng

PALANGKA RAYA-Perkebunan sawit telah lama menjadi salah satu sektor andalan di Indonesia, khususnya di Kalimantan Tengah, yang memberikan kontribusi signifikan terhadap lapangan pekerjaan di wilayah ini.

Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Tengah pada tahun 2023 mencapai 6,45 persen, di atas pertumbuhan ekonomi nasional yakni 5,0 persen.

Penyumbang terbesar dalam pertumbuhan ekonomi masih dari sektor pertambangan, pertanian di dalamnya ada perkebunan kelapa sawit, industri pengolahan dan perdagangan besar.

Berdasarkan data dari Dinas Perkebunan Kalteng tahun 2023, sektor perkebunan sawit turut andil besar dengan mampu menyerap 355 ribu tenaga kerja lokal atau 12 persen dari penduduk Kalteng sebesar 2.741.000.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Kalimantan Tengah, Farid Wajdi, berdasarkan data terbaru dari Wajib Lapor Ketenagakerjaan Perusahaan (WLKP) online, tenaga kerja sawit terbanyak di Kalimantan Tengah berada di Kotawaringin Timur (Kotim) dengan jumlah mencapai 40.033 orang.

“Hal ini menunjukkan besarnya ketergantungan masyarakat terhadap sektor perkebunan sawit ini dalam memenuhi kebutuhan ekonomi,” katanya pada Kalteng Pos, beberapa waktu lalu.

Baca Juga :  Perluas Cakupan Vaksin, Agustiar Sabran Jemput Bola Bantu Pemerintah

Kehadiran perkebunan sawit tidak hanya menjadi sumber pendapatan utama bagi banyak keluarga, tetapi juga mendorong keterlibatan masyarakat lokal, termasuk masyarakat Dayak, yang menjadi bagian dari tenaga kerja tersebut.

 

Masyarakat Dayak, yang merupakan salah satu suku asli Kalimantan Tengah, juga terserap dalam lapangan pekerjaan ini.

Hal ini memberikan keuntungan ganda, di satu sisi, masyarakat Dayak mendapatkan peluang ekonomi yang lebih baik, sementara di sisi lain, perkebunan sawit mendapatkan tenaga kerja lokal yang sudah memahami alam dan kondisi geografis wilayah tersebut.

 

Untuk melindungi hak-hak para pekerja perkebunan sawit, beberapa organisasi buruh hadir di tingkat provinsi dan nasional.”Di Kalimantan Tengah, tenaga kerja sawit dinaungi oleh beberapa organisasi buruh atau serikat pekerja.

Di antaranya Federasi Serikat Pekerja Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, dan Kelautan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia dan Federasi Serikat Pekerja Pertanian dan Perkebunan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia

Baca Juga :  Penerbangan Luar Jawa-Bali Bisa Antigen

 

Selain itu lanjutnya, terdapat juga serikat lainnya yang menaungi pekerja di tingkat provinsi seperti Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia, Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia, Serikat Buruh Federasi Hukatan – Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia, dan Serikat Buruh Nusantara.

 

“Organisasi ini berperan penting dalam memperjuangkan hak-hak dan kesejahteraan para pekerja perkebunan, baik dalam hal upah, kondisi kerja, maupun jaminan sosial,” terangnya. Dengan adanya peluang kerja di perkebunan sawit, masyarakat lokal di Kalimantan Tengah memiliki kesempatan untuk meningkatkan taraf hidup mereka.

 

Sektor ini secara tidak langsung berperan dalam mengurangi tingkat pengangguran dan memberikan pendapatan stabil bagi banyak keluarga di pedalaman Kalteng.

“Dukungan dan keberadaan organisasi buruh juga menjamin bahwa para pekerja mendapatkan hak-hak mereka, menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan adil,” jelasnya.(zia/b/ram)

PALANGKA RAYA-Perkebunan sawit telah lama menjadi salah satu sektor andalan di Indonesia, khususnya di Kalimantan Tengah, yang memberikan kontribusi signifikan terhadap lapangan pekerjaan di wilayah ini.

Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Tengah pada tahun 2023 mencapai 6,45 persen, di atas pertumbuhan ekonomi nasional yakni 5,0 persen.

Penyumbang terbesar dalam pertumbuhan ekonomi masih dari sektor pertambangan, pertanian di dalamnya ada perkebunan kelapa sawit, industri pengolahan dan perdagangan besar.

Berdasarkan data dari Dinas Perkebunan Kalteng tahun 2023, sektor perkebunan sawit turut andil besar dengan mampu menyerap 355 ribu tenaga kerja lokal atau 12 persen dari penduduk Kalteng sebesar 2.741.000.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Kalimantan Tengah, Farid Wajdi, berdasarkan data terbaru dari Wajib Lapor Ketenagakerjaan Perusahaan (WLKP) online, tenaga kerja sawit terbanyak di Kalimantan Tengah berada di Kotawaringin Timur (Kotim) dengan jumlah mencapai 40.033 orang.

“Hal ini menunjukkan besarnya ketergantungan masyarakat terhadap sektor perkebunan sawit ini dalam memenuhi kebutuhan ekonomi,” katanya pada Kalteng Pos, beberapa waktu lalu.

Baca Juga :  Perluas Cakupan Vaksin, Agustiar Sabran Jemput Bola Bantu Pemerintah

Kehadiran perkebunan sawit tidak hanya menjadi sumber pendapatan utama bagi banyak keluarga, tetapi juga mendorong keterlibatan masyarakat lokal, termasuk masyarakat Dayak, yang menjadi bagian dari tenaga kerja tersebut.

 

Masyarakat Dayak, yang merupakan salah satu suku asli Kalimantan Tengah, juga terserap dalam lapangan pekerjaan ini.

Hal ini memberikan keuntungan ganda, di satu sisi, masyarakat Dayak mendapatkan peluang ekonomi yang lebih baik, sementara di sisi lain, perkebunan sawit mendapatkan tenaga kerja lokal yang sudah memahami alam dan kondisi geografis wilayah tersebut.

 

Untuk melindungi hak-hak para pekerja perkebunan sawit, beberapa organisasi buruh hadir di tingkat provinsi dan nasional.”Di Kalimantan Tengah, tenaga kerja sawit dinaungi oleh beberapa organisasi buruh atau serikat pekerja.

Di antaranya Federasi Serikat Pekerja Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, dan Kelautan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia dan Federasi Serikat Pekerja Pertanian dan Perkebunan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia

Baca Juga :  Penerbangan Luar Jawa-Bali Bisa Antigen

 

Selain itu lanjutnya, terdapat juga serikat lainnya yang menaungi pekerja di tingkat provinsi seperti Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia, Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia, Serikat Buruh Federasi Hukatan – Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia, dan Serikat Buruh Nusantara.

 

“Organisasi ini berperan penting dalam memperjuangkan hak-hak dan kesejahteraan para pekerja perkebunan, baik dalam hal upah, kondisi kerja, maupun jaminan sosial,” terangnya. Dengan adanya peluang kerja di perkebunan sawit, masyarakat lokal di Kalimantan Tengah memiliki kesempatan untuk meningkatkan taraf hidup mereka.

 

Sektor ini secara tidak langsung berperan dalam mengurangi tingkat pengangguran dan memberikan pendapatan stabil bagi banyak keluarga di pedalaman Kalteng.

“Dukungan dan keberadaan organisasi buruh juga menjamin bahwa para pekerja mendapatkan hak-hak mereka, menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan adil,” jelasnya.(zia/b/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/