SAMPIT – Pendidikan adalah pilar utama dalam membangun masa depan sebuah daerah. Hal itulah yang menjadi komitmen pasangan petahana calon Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Halikinnor dan Irawati.
Pasangan berjuluk Harati itu akan meluncurkan program Gerakan Bersama Membangun Generasi Unggul (Gerbang). Program tersebut dirancang untuk memastikan setiap anak di Kotim memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses pendidikan yang berkualitas, sehingga mereka dapat berkembang menjadi generasi yang siap bersaing di masa depan.
Sebagai bagian dari visi Harati untuk membawa Kotim menuju masa depan yang lebih cerah, program Gerbang hadir untuk menjawab tantangan besar di sektor pendidikan, terutama dalam hal pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan. Gerbang bukan hanya sekadar janji politik, tetapi sebuah inisiatif konkret yang melibatkan kolaborasi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan lembaga pendidikan untuk menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan.
“Generasi unggul yang kita impikan adalah mereka yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki kemampuan untuk berinovasi dan bersaing di tingkat global. Untuk itu, kita perlu memastikan pendidikan di Kotim tidak hanya merata, tetapi juga berkualitas tinggi,” ujar Halikinnor, Selasa (19/11/2024).
Salah satu pilar utama dari Program Gerbang adalah peningkatan Beasiswa Gerbang Mentaya, yang dirancang untuk memberikan kesempatan kepada lebih banyak siswa dan mahasiswa Kotim untuk melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang yang lebih tinggi. Halikinnor berkomitmen untuk meningkatkan anggaran dan jumlah penerima beasiswa, serta memperluas cakupan beasiswa ini agar dapat mencakup lebih banyak bidang pendidikan.
Program beasiswa Gerbang Mentaya ini meliputi beberapa kategori pertama, beasiswa penelitian tugas akhir mahasiswa. Kategori ini akan mendorong para mahasiswa untuk menghasilkan penelitian yang dapat memberikan solusi bagi pembangunan daerah.
“Beasiswa ini akan memberikan dukungan finansial bagi mahasiswa yang tengah menyelesaikan tugas akhir mereka, khususnya di bidang-bidang yang relevan dengan kebutuhan Kotim,” katanya.
Kedua, beasiswa dokter spesialis yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Kotim. Harati akan mengalokasikan beasiswa untuk pendidikan dokter spesialis karena dianggap penting untuk menunjang pelayanan medis di bumi habaring Hurung.
“Kesehatan adalah salah satu sektor yang sangat penting. Kami ingin memastikan bahwa Kotim memiliki tenaga medis yang handal dan siap melayani masyarakat, tanpa harus bergantung pada dokter dari luar daerah,” jelasnya.
Ketiga, beasiswa santri ke luar negeri. Selain beasiswa di bidang akademik, program Gerbang juga memperkenalkan beasiswa untuk santri ke luar negeri. hal itu karena pendidikan agama harus sejalan dengan pendidikan dibidang umum.
“Pendidikan agama dan pendidikan umum harus berjalan seiring. Kami ingin memberikan kesempatan kepada santri untuk mengembangkan wawasan mereka di luar negeri dan kembali membawa pengetahuan yang bermanfaat bagi masyarakat Kotim,” tambahnya.
Selain memberikan kesempatan beasiswa, program Gerbang juga memfokuskan perhatian pada perbaikan dan penambahan ruang kelas bagi sekolah-sekolah di Kotim. Banyak sekolah yang masih kekurangan fasilitas yang memadai untuk proses belajar mengajar. Untuk itu, pasangan nomor urut satu itu berencana untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ruang kelas di seluruh sekolah, terutama di daerah-daerah yang masih terisolasi.
“Tidak hanya ruang kelas yang cukup, tetapi ruang kelas yang nyaman dan kondusif untuk belajar. Ini adalah investasi kita untuk masa depan anak-anak Kotim,” terangnya.
Selain itu, program Gerbang juga mencakup pembangunan rumah dinas untuk guru yang tinggal di daerah-daerah terpencil. Halikinnor percaya bahwa kesejahteraan guru sangat penting untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang berkualitas. Dengan adanya rumah dinas, guru-guru akan lebih fokus pada pengajaran, dan diharapkan akan lebih banyak tenaga pendidik yang tertarik untuk mengajar di Kotim.
Salah satu program yang paling mendapat perhatian dalam Gerbang adalah pengadaan SMP satu atap untuk desa-desa yang jauh dari pusat kota. Program ini bertujuan untuk memberikan akses pendidikan tingkat menengah kepada anak-anak di desa-desa terpencil yang sulit menjangkau sekolah formal.
“Anak-anak di daerah terpencil juga berhak mendapatkan pendidikan yang baik. Dengan SMP satu atap, kami berharap bisa mengurangi ketimpangan pendidikan antara kota dan desa, serta memberikan kesempatan yang setara bagi semua anak untuk belajar dan berkembang,” katanya.
Halikinnor juga menegaskan bahwa program Gerbang akan melibatkan berbagai pihak, baik itu pemerintah, lembaga pendidikan, maupun masyarakat, untuk bersama-sama membangun sistem pendidikan yang lebih baik di Kotim. Program ini bertujuan untuk menciptakan sinergi antara semua elemen dalam upaya mencetak generasi muda yang siap bersaing, berinovasi, dan berkontribusi dalam pembangunan daerah.
“Pendidikan adalah investasi terbesar untuk masa depan. Jika kita ingin Kotim maju, kita harus mulai dari pendidikan yang berkualitas. Dengan Gerbang, kami yakin bahwa kita dapat mencetak generasi yang unggul, yang akan membawa Kotim ke tingkat yang lebih tinggi,” terangnya.
Masyarakat Kotim diharapkan dapat mendukung program ini, karena program Gerbang merupakan bagian dari upaya bersama untuk menciptakan daerah yang lebih maju, dengan pendidikan yang merata dan berkualitas untuk semua. Dengan Gerbang, Kotim tidak hanya akan memiliki generasi yang unggul secara akademis, tetapi juga siap untuk berkontribusi dalam pembangunan sosial, ekonomi, dan budaya.
“Mari bersama-sama kita wujudkan Kotim yang lebih maju dan berpendidikan, karena masa depan kita ada di tangan generasi muda yang cerdas dan siap berinovasi,” tutupnya. (mif)