21 Tahun Eksistensi Humaira Voice di di Jalur Musik Religi
PALANGKA RAYA – Selama 21 tahun berkiprah di jalur religi islami, Humaira Voice telah tampil di berbagai ajang dan event. Berawal di tahun 2003 di acara besar MTQ Nasional XX, hingga sampai tahun 2024 di MTQ VII Korpri Nasional tidak hanya penonton saja yang terpukau namun Humaira Voice juga mendapatkan apresiasi paspampres terhadap performancenya saat mengisi acara pembukaan di event besar itu. Keduanya dilaksanakan di Palangka Raya.
Pada tahun 2003, Ida Mustika yang berlatar belakang seorang pengusaha jasa konsultan dan seorang musisi melahirkan sebuah ide besar di tengah keterbatasan sumber daya manusia. Di era kejayaan musik pop dan rock, Ida memilih jalur berbeda dengan membentuk grup musik bernama Humaira Voice. Grup ini membawa genre islami sebagai nafas utamanya, menghadirkan harmoni yang tak hanya menghibur tetapi juga sarat pesan spiritual.
Ida Mustika mendirikan Humaira Voice dengan tujuan mulia menciptakan musisi islami inspiratif, mengasah bakat, memperbaiki diri melalui musik, dan membangun generasi muda Kalimantan Tengah.
Menariknya, personel grup ini berasal dari latar belakang yang beragam. Meski begitu, mereka bersatu dalam visi untuk menciptakan karya bermakna, menyentuh hati masyarakat, dan mempersembahkan hiburan bagi para qori, qoriah, dan masyarakat saat itu.
“Grup ini bukan sekadar hanya untuk hiburan, tetapi juga untuk berikhtiar dakwah utk diri kami sendiri ,” ujar Ida.
Ia mengungkapkan bahwa banyak anggota yang awalnya tak memiliki dasar agama yang kuat, namun melalui lantunan syair-syair religi, mereka mulai berubah. “Yang awalnya tidak bisa sholat, jadi bisa sholat,” tuturnya.
Selama 21 tahun, Humaira Voice terus berkembang dan berinovasi. Meski mengalami regenerasi personel karena beberapa anggota harus mundur dari dunia musik dikarenakan anggota biasanya pindah ke luar kota, namun semangat dan tujuan grup ini tetap terjaga. Saat ini Humaira Voice tidak hanya tampil membawahkan genre islami saja namun ada genre-genre lainnya seperti pop barat gambus, dangdut, rock dan masih banyak lagi.
Dalam perjalanan panjangnya, grup ini bukan hanya tentang musik, tetapi juga nilai-nilai kehidupan. “Kami adalah satu keluarga, sakit bersama, bahagia bersama,” tegas Ida, menanamkan rasa kebersamaan yang kuat di antara para anggota.
Uniknya, Humaira Voice juga mencerminkan inklusivitas. Tak hanya kaum pria, banyak anggota wanita pilihan yang bergabung, membuktikan bahwa perempuan juga bisa berkarya dalam dunia musik religi. Bahkan, dalam semangat toleransi, grup ini sering melibatkan additional player dari non-muslim.
Humaira Voice adalah kisah tentang keteguhan hati, inovasi, dan harmoni. Dalam alunan melodi religi, mereka tak hanya menyentuh hati pendengar tetapi juga menjadi simbol kebersamaan, toleransi, dan keberanian bermimpi. Dengan segala keterbatasan di awal, Humaira Voice terus tumbuh sebagai inspirasi bagi generasi muda dan dunia musik Kalteng.(chi/sos)