Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan (Kabadiklat) Kejaksaan RI, Dr. Rudi Margono dalam kata sambutannya yang dibacakan Kepala Pusat Diklat Manajemen dan Kepemimpinan, Dr. Bambang Gunawan mengatakan Pelatihan ini diselenggarakan dengan tujuan yang sangat penting dan strategis bagi Kejaksaan Republik Indonesia.
“Sebagai salah satu lembaga yang memiliki peran besar dalam menegakkan hukum dan keadilan di negeri ini, Kejaksaan RI dihadapkan pada berbagai tantangan yang kian kompleks. Seiring dengan berkembangnya zaman, lingkungan kerja kita di kejaksaan juga berubah menjadi semakin dinamis, penuh ketidakpastian, dan dihadapkan pada berbagai potensi risiko yang harus dikelola dengan baik,” kata Kapusdiklat Mapim.
Menurutnya, Manajemen risiko menjadi sangat penting dalam konteks ini. Sebuah lembaga hukum seperti kejaksaan tidak hanya dituntut untuk bekerja secara efektif dan efisien, tetapi juga harus mampu mengantisipasi dan mengelola berbagai risiko yang mungkin muncul, baik itu dari faktor internal maupun eksternal.
“Risiko-risiko ini bisa datang dari berbagai aspek, termasuk ketidakpastian hukum, perubahan regulasi, faktor keuangan, risiko reputasi, serta dinamika sosial dan politik yang mempengaruhi lingkungan kerja kita,” ungkapnya.
Bambang Gunawan menjelaskan, dalam dunia kerja di kejaksaan, risiko ini tidak hanya berdampak pada aspek operasional atau teknis, tetapi juga pada aspek moral, etik, dan bahkan integritas kelembagaan. “ Oleh karena itu, kemampuan kita untuk mengenali, menilai, dan mengelola risiko bukanlah sebuah pilihan, melainkan suatu keharusan,” tuturnya.
“Manajemen risiko yang baik tidak hanya membantu kita menjaga profesionalisme dan kualitas kinerja, tetapi juga membangun kepercayaan publik terhadap lembaga kejaksaan sebagai garda terdepan dalam penegakan hukum di indonesia,” imbuhnya.
Lebih lanjut Bambang kembali menegaskan bahwa Pelatihan ini bertujuan untuk membekali para peserta dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengidentifikasi, menilai, serta mengelola risiko secara efektif.
“Dengan bimbingan dari para widyaiswara dan tenaga pengajar yang berpengalaman, saudara akan mempelajari konsep dasar manajemen risiko, pendekatan-pendekatan yang digunakan, serta teknik-teknik yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi,” paparnya.
“Kami harapkan bahwa melalui pelatihan ini, saudara akan lebih mampu mengantisipasi serta memitigasi risiko-risiko yang dihadapi, baik dalam skala individu, tim, maupun organisasi. Tak lupa, kami juga berharap agar saudara-saudara bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk berdiskusi secara aktif, baik dengan para fasilitator maupun sesama peserta. Pelatihan ini adalah momen bagi kita untuk saling berbagi pengalaman, pengetahuan, dan strategi,” jelasnya.
Bambang mengungkapkan setiap pengalaman unik yang dimiliki dalam menghadapi risiko di lapangan, dan pengalaman tersebut adalah aset berharga yang bisa menjadi bahan pembelajaran bersama. Mari jadikan forum ini sebagai tempat untuk saling menginspirasi, menguatkan, dan membangun kapasitas secara kolektif.
Kejaksaan Republik Indonesia memiliki tanggung jawab besar dalam upaya menjaga ketertiban, keadilan, dan penegakan hukum di negeri ini.
“Setiap kita di sini adalah bagian dari sebuah rantai yang saling terhubung, dan setiap rantai ini memiliki peran penting dalam menjaga keberlanjutan dan keberhasilan misi kejaksaan. Melalui pelatihan ini, marilah kita tingkatkan kesiapan diri kita untuk menghadapi tantangan yang ada, khususnya dengan cara mengelola risiko secara lebih profesional dan terstruktur,” bebernya.
Kabadiklat melalui Kapus Mapim menyatakan semua tentu paham bahwa masyarakat memiliki harapan tinggi terhadap Kejaksaan Ri dalam menegakkan hukum yang adil dan berintegritas. Setiap langkah dalam menjalankan tugas tentu memiliki konsekuensi, baik positif maupun negatif.
“Dengan manajemen risiko yang baik, kita dapat lebih siap untuk menghadapi konsekuensi tersebut dan mengambil langkah mitigasi yang tepat. Melalui pelatihan ini, saya berharap saudara-saudara mampu membangun budaya manajemen risiko yang kuat di lingkungan kerja masing-masing,” tandasnya. (hms/ala)