Senin, Januari 13, 2025
24.5 C
Palangkaraya

Sejumlah Nama Bermunculan Jelang Musda Golkar Kalteng, Siapa Jagoan Anda?

PALANGKA RAYA-Kepengurusan sejumlah partai politik, termasuk Partai Golongan Karya (Golkar), akan berakhir tahun ini. Diperkirakan partai berlambang pohon beringin ini akan melaksanakan Musyawarah Daerah (Musda) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Kalteng XI pada Maret nanti.

Persaingan memperebutkan kursi ketua partai diperkirakan bakal sengit dan ketat.

Ketua dewan Pertimbangan DPD Partai Golkar Kalteng Abdul Razak mengatakan musda partai dijadwalkan akan digelar bulan Maret. Namun dalam penentuan jadwal musda itu, dewan pimpinan pusat (DPP) sangat berperan.

“Kalau jadwalkan pada Maret nanti, maka sama seperti pelaksanaan periode lalu. Namun kali ini DPP turut berperan dalam menentukan jadwal,” ungkap Abdul Razak, Minggu (12/1/2025).

Selain untuk menentukan pimpinan yang akan menjabat pada periode selanjutnya, musda ini juga sebagai agenda evaluasi, penyusunan strategi, dan arah partai ke depannya.

Pengamat politik Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR), Farid Zaky menilai musda partai menjadi momentum untuk memutuskan suatu strategi, menentukan arah politik selama lima tahun ke depan. Bagaimana pun politik daerah atau lokal memiliki warna tersendiri, terumata untuk gubernur, bupati, dan wali kota terpilih.

“Musda merupakan ajang menentukan kepemimpinan selanjutnya, serta merumuskan hal-hal genting dalam lima tahun ke depan,” kata Farid, Minggu (12/1/2025).

Nama-nama seperti Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin, Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng Edy Pratowo, Anggota DPR RI Mukhtarudin, dan Ketua DPD Partai Golkar Kalteng HM Ruslan yang sudah dua periode menjabat sebagai ketua partai, punya peluang untuk memimpin kembali Partai Golkar lima tahun ke depan.

Baca Juga :  Kepengurusan DPD Golkar Kobar 2020-2025 Resmi Dikukuhkan

Farid menjelaskan, siapa pun sosok yang dekat dengan elite Golkar Kalteng berpeluang besar menjadi pemimpin Golkar. Menurutnya, nama-nama yang beredar sama-sama memiliki potensi besar. Ia melihat masing-masing memiliki faksi tersendiri. Namun organisasi tidak bisa dipisahkan dengan kepala-kepala yang berbeda.

Misalnya, HM Ruslan telah menjadi nahkoda dua periode berturut-turut. Bahkan apabila menyebut nama Partai Golkar, maka identik dengan nama HM Ruslan. Kini ia masih menjabat Ketua DPD Partai Golkar Kalteng. HM Ruslan merupakan seorang pengusaha yang juga politikus berpengalaman yang dimiliki Golkar.

“Ya, nanti bagaimana mekanismenya, tergantung pada pusda tersebut. Sebab Pak Ruslan sendiri telah menjabat dua periode,” sebutnya.

Sedangkan mengenai Fairid Naparin, ia melihat sosok tersebut punya power politik yang besar. Selain sebagai Wali Kota Palangka Raya terpilih, Fairid juga memiliki sosok besar di belakangnya, yakni Abdul Razak yang merupakan sosok sentral dalam perjalan Partai Golkar di Kalteng.

“Sosok Fairid tidak bisa dilepas dari ayahandanya sendiri yang merupakan sesepuh Partai Golkar, yang punya peran penting dalam keberlangsungan Partai Golkar di Kalteng selama ini,” ungkapnya.

Yang tak kalah menarik adalah H Edy Pratowo, yang memang memiliki rekam jejak mendalam dengan partai berlogokan pohon beringin itu. Dalam perjalanan politik, dimulai sebagai anggota DPRD, Bupati Pulang Pisau, bahkan Wakil Gubernur Kalteng periode 2021-2025, Edy selalu bersama Golkar.

Baca Juga :  Sahabat Gus Edy Dukung Agustiar Maslahatkan Rakyat Tuntaskan Masalah Kalteng

Namun ia melihat sosok Edy Pratowo memiliki reside pada pemilihan gubernur tahun 2024. Sebab ia maju sebagai wakil gubernur untuk mendampingi Agustiar Sabran, tetapi bukan sebagai kader Golkar.

“Sehingga pada musda nanti, Edy Pratowo menjadi refresentasi istana. Pada momentum itu akan dilihat bagaimana dukungan terhadapnya, terutama dari akar rumput Partai Golkar,” tuturnya.

Sedangkan sosok Mukhtarudin, menurut Farid memiliki basis massa tersendiri. Sebagai Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar dan pengurus DPP Partai Golkar, Mukhtarudin memiliki kekuatan tersendiri.

Menurut Farid, jabatan ketua DPD Golkar Kalteng sangat strategis. Sebagai partai dengan suara terbanyak kedua di Indonesia dan Kalteng, Golkar diprediksi akan banyak mengambil peran dalam perjalanan pemerintahan selama lima tahun ke depan.

“Yang pertama ini soal Partai Golkar gitu loh. Jadi bagaimana pun partai ini memiliki daya tarik tersendiri, karena Golkar terkenal sebagai partai pendukung kekuasaan, sehingga kursi pimpinan sangat seksi,” kata Farid.

Selain itu, kursi pimpinan ini nantinya akan menentukan bagaimana respons terhadap pemimpin yang baru. Dan itu harus diputuskan. Karena itulah, menurutnya musda kali ini diyakini akan berlangsung panas dan menarik untuk diikuti. (irj/ce/ala)

PALANGKA RAYA-Kepengurusan sejumlah partai politik, termasuk Partai Golongan Karya (Golkar), akan berakhir tahun ini. Diperkirakan partai berlambang pohon beringin ini akan melaksanakan Musyawarah Daerah (Musda) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Kalteng XI pada Maret nanti.

Persaingan memperebutkan kursi ketua partai diperkirakan bakal sengit dan ketat.

Ketua dewan Pertimbangan DPD Partai Golkar Kalteng Abdul Razak mengatakan musda partai dijadwalkan akan digelar bulan Maret. Namun dalam penentuan jadwal musda itu, dewan pimpinan pusat (DPP) sangat berperan.

“Kalau jadwalkan pada Maret nanti, maka sama seperti pelaksanaan periode lalu. Namun kali ini DPP turut berperan dalam menentukan jadwal,” ungkap Abdul Razak, Minggu (12/1/2025).

Selain untuk menentukan pimpinan yang akan menjabat pada periode selanjutnya, musda ini juga sebagai agenda evaluasi, penyusunan strategi, dan arah partai ke depannya.

Pengamat politik Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR), Farid Zaky menilai musda partai menjadi momentum untuk memutuskan suatu strategi, menentukan arah politik selama lima tahun ke depan. Bagaimana pun politik daerah atau lokal memiliki warna tersendiri, terumata untuk gubernur, bupati, dan wali kota terpilih.

“Musda merupakan ajang menentukan kepemimpinan selanjutnya, serta merumuskan hal-hal genting dalam lima tahun ke depan,” kata Farid, Minggu (12/1/2025).

Nama-nama seperti Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin, Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng Edy Pratowo, Anggota DPR RI Mukhtarudin, dan Ketua DPD Partai Golkar Kalteng HM Ruslan yang sudah dua periode menjabat sebagai ketua partai, punya peluang untuk memimpin kembali Partai Golkar lima tahun ke depan.

Baca Juga :  Kepengurusan DPD Golkar Kobar 2020-2025 Resmi Dikukuhkan

Farid menjelaskan, siapa pun sosok yang dekat dengan elite Golkar Kalteng berpeluang besar menjadi pemimpin Golkar. Menurutnya, nama-nama yang beredar sama-sama memiliki potensi besar. Ia melihat masing-masing memiliki faksi tersendiri. Namun organisasi tidak bisa dipisahkan dengan kepala-kepala yang berbeda.

Misalnya, HM Ruslan telah menjadi nahkoda dua periode berturut-turut. Bahkan apabila menyebut nama Partai Golkar, maka identik dengan nama HM Ruslan. Kini ia masih menjabat Ketua DPD Partai Golkar Kalteng. HM Ruslan merupakan seorang pengusaha yang juga politikus berpengalaman yang dimiliki Golkar.

“Ya, nanti bagaimana mekanismenya, tergantung pada pusda tersebut. Sebab Pak Ruslan sendiri telah menjabat dua periode,” sebutnya.

Sedangkan mengenai Fairid Naparin, ia melihat sosok tersebut punya power politik yang besar. Selain sebagai Wali Kota Palangka Raya terpilih, Fairid juga memiliki sosok besar di belakangnya, yakni Abdul Razak yang merupakan sosok sentral dalam perjalan Partai Golkar di Kalteng.

“Sosok Fairid tidak bisa dilepas dari ayahandanya sendiri yang merupakan sesepuh Partai Golkar, yang punya peran penting dalam keberlangsungan Partai Golkar di Kalteng selama ini,” ungkapnya.

Yang tak kalah menarik adalah H Edy Pratowo, yang memang memiliki rekam jejak mendalam dengan partai berlogokan pohon beringin itu. Dalam perjalanan politik, dimulai sebagai anggota DPRD, Bupati Pulang Pisau, bahkan Wakil Gubernur Kalteng periode 2021-2025, Edy selalu bersama Golkar.

Baca Juga :  Sahabat Gus Edy Dukung Agustiar Maslahatkan Rakyat Tuntaskan Masalah Kalteng

Namun ia melihat sosok Edy Pratowo memiliki reside pada pemilihan gubernur tahun 2024. Sebab ia maju sebagai wakil gubernur untuk mendampingi Agustiar Sabran, tetapi bukan sebagai kader Golkar.

“Sehingga pada musda nanti, Edy Pratowo menjadi refresentasi istana. Pada momentum itu akan dilihat bagaimana dukungan terhadapnya, terutama dari akar rumput Partai Golkar,” tuturnya.

Sedangkan sosok Mukhtarudin, menurut Farid memiliki basis massa tersendiri. Sebagai Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar dan pengurus DPP Partai Golkar, Mukhtarudin memiliki kekuatan tersendiri.

Menurut Farid, jabatan ketua DPD Golkar Kalteng sangat strategis. Sebagai partai dengan suara terbanyak kedua di Indonesia dan Kalteng, Golkar diprediksi akan banyak mengambil peran dalam perjalanan pemerintahan selama lima tahun ke depan.

“Yang pertama ini soal Partai Golkar gitu loh. Jadi bagaimana pun partai ini memiliki daya tarik tersendiri, karena Golkar terkenal sebagai partai pendukung kekuasaan, sehingga kursi pimpinan sangat seksi,” kata Farid.

Selain itu, kursi pimpinan ini nantinya akan menentukan bagaimana respons terhadap pemimpin yang baru. Dan itu harus diputuskan. Karena itulah, menurutnya musda kali ini diyakini akan berlangsung panas dan menarik untuk diikuti. (irj/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/