Rabu, Januari 15, 2025
28 C
Palangkaraya

Keluarga Terduga Pelaku Asusila Boc4h SD Tak Terima, Minta Jenazah Dioutopsi

 

SAMPIT– Kasus dugaan pemerkosaan bocah Sekolah Dasar (SD) di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) tengah menjadi perbincangan hangat.

Usai terduga pelaku berinisial Y ditangkap pada Minggu (12/1/2025) lalu, keluarga Y menyangkal tuduhan yang diberikan.

 

Loling, kakak dari terduga pelaku membantah laporan pemerkosaan terhadap bocah SD hingga meninggal dunia.

Ia berpendapat laporan tersebut tidak sesuai dengan pengaduan. Dirinya menduga pemerkosa adalah ayah tiri korban.

 

“Dugaan kami suami dari ibu korban bersetubuh dengan anaknya ini. Setelah menduga seperti itu, disuruhnya lah Y membawa anaknya ke Sampit untuk menghindari ayahnya tadi,” ujarnya, Selasa (13/1/2025).

 

Ia membeberkan, Y membawa korban ke sebuah kos-kosan. Di dalam kos-kosan itu, korban lari ke warung dan mengadukan pemerkosaan terhadap dirinya.

Baca Juga :  Banjir di Utara Kotim karena Hutan Sudah Kritis

Menurutnya, tidak ada tanda-tanda pemerkosaan ditubuh korban ketika korban lari ke warung.

“Korban di bawa ke situ (kos-kosan, red). Kita tidak tau perbuatannya benar atau tidak. Setelah itu anaknya kabur dan melaporkan ke warung bahwa dia diperkosa. Kalau diperkosa itu, baju sobek, celana sobek, ada memar, mungkin tidak pakai celana lagi. Kami menyangkal pemerkosaan itu sampai mati,” jelasnya.

Ia menduga kematian korban akibat dipukul oleh ibunya. Loling meminta kepada penegak hukum untuk membongkar jenazah korban dan melakukan outopsi.

Ia mengaku jika adiknya memang melanggar hukum, dirinya akan menerima hal itu.

“Kita tidak melawan hukum. Kalau itu memang benar Y silahkan bertindak. Tetapi sementara kami bermohon kepada pihak yang melapor berhati-hatilah sebelum ada pengadilan yang memutuskan,” jelasnya.(mif/ram)

Baca Juga :  Kodim 1015/Spt Gelar Persami Saka Wira Kartika

 

SAMPIT– Kasus dugaan pemerkosaan bocah Sekolah Dasar (SD) di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) tengah menjadi perbincangan hangat.

Usai terduga pelaku berinisial Y ditangkap pada Minggu (12/1/2025) lalu, keluarga Y menyangkal tuduhan yang diberikan.

 

Loling, kakak dari terduga pelaku membantah laporan pemerkosaan terhadap bocah SD hingga meninggal dunia.

Ia berpendapat laporan tersebut tidak sesuai dengan pengaduan. Dirinya menduga pemerkosa adalah ayah tiri korban.

 

“Dugaan kami suami dari ibu korban bersetubuh dengan anaknya ini. Setelah menduga seperti itu, disuruhnya lah Y membawa anaknya ke Sampit untuk menghindari ayahnya tadi,” ujarnya, Selasa (13/1/2025).

 

Ia membeberkan, Y membawa korban ke sebuah kos-kosan. Di dalam kos-kosan itu, korban lari ke warung dan mengadukan pemerkosaan terhadap dirinya.

Baca Juga :  Banjir di Utara Kotim karena Hutan Sudah Kritis

Menurutnya, tidak ada tanda-tanda pemerkosaan ditubuh korban ketika korban lari ke warung.

“Korban di bawa ke situ (kos-kosan, red). Kita tidak tau perbuatannya benar atau tidak. Setelah itu anaknya kabur dan melaporkan ke warung bahwa dia diperkosa. Kalau diperkosa itu, baju sobek, celana sobek, ada memar, mungkin tidak pakai celana lagi. Kami menyangkal pemerkosaan itu sampai mati,” jelasnya.

Ia menduga kematian korban akibat dipukul oleh ibunya. Loling meminta kepada penegak hukum untuk membongkar jenazah korban dan melakukan outopsi.

Ia mengaku jika adiknya memang melanggar hukum, dirinya akan menerima hal itu.

“Kita tidak melawan hukum. Kalau itu memang benar Y silahkan bertindak. Tetapi sementara kami bermohon kepada pihak yang melapor berhati-hatilah sebelum ada pengadilan yang memutuskan,” jelasnya.(mif/ram)

Baca Juga :  Kodim 1015/Spt Gelar Persami Saka Wira Kartika

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/