KASUS kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang menimpa seorang pria mencuri perhatian publik setelah viral di media sosial pada Sabtu (19/1/2025).
Seorang pengguna X dengan nama akun @aabilsky membagikan kisah memilukan yang terjadi pada adiknya.
Dalam unggahannya, akun tersebut mengungkapkan bahwa adiknya sering menjadi korban KDRT yang dilakukan oleh istrinya.
Menurut penuturan pemilik akun, sang adik dilaporkan hilang sejak pagi hari setelah nekat melarikan diri dengan memanjat pagar.
Hal ini terjadi meskipun pihak keluarga telah melarangnya untuk pergi karena khawatir dengan kondisi kesehatannya.
Foto yang diunggah memperlihatkan wajah korban dengan luka memar dan mata yang memerah, menunjukkan adanya indikasi kekerasan fisik.
“Aku gapernah bikin thread, cuma mau bantuin aja siapa tau viral, soalnya ybs gak punya x (beliau minta untuk viralkan di x), maaf juga kalo misalkan sulit dimengerti yaaa yang mau tau lengkapnya boleh ke app sebelah, aku disini mau copas aja dari akun ybs,” ucapnya.
Dikatakan pemilik akun, adiknya terakhir memakai pakaian yang sama dengan yang ada di foto. Mengenakan sweater cream, celana training hitam, sepatu putih, kaos merah.
“Adik saya kerja sebagai ASN golongan III di @disporakbb, dan juga bagian dari @swj.ambassador. Dia juga seorang tiktokers dengan nama asnmilenial,” tukasnya.
Tambahnya, sang adik kenal dengan istrinya melalui aplikasi. Meskipun tidak mendapatkan restu penuh dari keluarga, mereka tetap melangsungkan pernikahan.
Setelah menikah, ia mengungkapkan bahwa mulai ada kejanggalan yang terjadi. Di antaranya tidak pernah ke rumah orangtua.
“Kami tidak diinformasikan alamat tempat tinggalnya, yang belakangan kami tahu jika mereka tinggal di Tagog Padalarang, itu tidak jauh dari rumah ortu,” sebutnya.
Tidak berhenti di situ, kata dia, pihak keluarga juga selama ini tidak pernah mendapatkan respons dari pesan yang dikirimkan.
“Padahal orang tua selalu menanyakan kabar. Adik saya beberapa kali leave group keluarga, tapi saya selalu invite kembali, dia tidak pernah komen apapun di group,” terangnya.
Lanjut dia, yang menjadi persoalan lain adalah istri adiknya acapkali melakukan playing victim. Merendahkan orangtua suaminya di saat komunikasi tidak pernah terjadi.
“Setelah beberapa lama akhirnya kami sekeluarga diblok di whastapp dan telpon oleh adik saya dan perempuan itu, sehingga kami putus kontak sama sekali, akhirnya saya datang ke kantornya untuk memberikan dia hp untuk berkomunikasi, sebenarnya adik saya di bawah tekanan dan takut untuk membuka blokiran no hp keluarga, di buka blokirannya setelah kemarin di kantor polisi,” kuncinya.(fjr/ram)