PALANGKA RAYA–Vihara Avalokitesvara siap menyambut para warga yang ingin beribadah dalam rangka memperingati perayaan Tahun baru imlek yang jatuh pada tanggal 29 Januari 2025 atau bila berdasarkan penanggalan tradisional budaya Tiongkok, tahun baru ini adalah peringatan Tahun baru 2576 Kongzili.
Kesiapan Vihara yang berada di jalan Tjilik Riwut km 9, Kota Palangka Raya dalam perayaan menyambut Tahun Baru Imlek itu disampaikan oleh humas pengurus Vihara Avalokitesvara, Frangki Christanto kepada wartawan, Senin (27/1/2025).
“Vihara sudah siap menyambut perayaan Imlek” kata Frangki yang diwawancarai Kalteng Pos saat berada di kediamannya yang berada di belakang Vihara Avalokitesvara.
Dikatakan bahwa dalam rangka menyambut perayaan Imlek beberapa kegiatan sudah dilakukan pihak vihara bersama umat budha dan Konghucu sejak satu minggu yang lalu.
Kegiatan yang dilakukan diantaranya terkait kegiatan pembersihan tempat ibadah vihara dan lingkungan nya terutama kegiatan pembersihan rupang (patung atau arca dewa). “Untuk pembersihan rupang sudah dilakukan tanggal 19 (Januari) kemarin,” ujar Frangki.
Diterangkan bahwa sesuai aturan di dalam kepercayaan Konghucu sendiri, bahwa kegiatan pembersihan vihara, meja sembah, papan leluhur dan juga rupang itu berlangsung sampai batas waktu yaitu tanggal 23 Januari.
Frangki menerangkan bahwa berdasarkan kepercayaan, di tanggal 24 itulah dewa bumi melapor ke istana langit kepada dewa langit. “Jadi ada batas waktunya sampai tanggal 23 itu, jadi ceritanya tanggal 24 sesudah itu dewa bumi naik melapor ke dewa langit,” terangnya.
Sedangkan dari tanggal 24 sampai pada hari perayaan Imlek sendiri, kegiatan yang dilakukan hanya berupa menyiapkan kegiatan lain terutama terkait persembahan yang biasa digunakan pada saat perayaan Imlek.
“Mungkin kita beli buah buahan kalau ada dana sebagian, kita berbuat kebajikan kita belikan sembako dan kita bagikan kepada warga yang tidak mampu atau panti asuhan,” kata Frangki lagi.
Ditambahkannya bahwa untuk kegiatan yang bersifat sosial seperti pembagian sembako untuk warga yang tidak mampu atau panti asuhan itu sendiri dapat dilakukan langsung secara pribadi ataupun secara kolektif bersama sama dengan sesama warga yang merayakan Imlek.
Diterangkan juga bahwa sejumlah kegiatan ritual terkait Imlek juga sudah dilakukan oleh warga yang merayakannya. Seperti kegiatan fang shen atau pelepasan mahluk hidup atau satwa ke alam liar.
Tradisi yang sering dilakukan oleh umat budha ini dilakukan untuk menyelamatkan hewan yang akan disembelih atau membebaskan hewan yang ditawan.
“Kegiatan fang shen itu sudah ada, yang melakukannya,” terangnya seraya menambahkan bahwa sesuai tradisi, umat yang merayakan Imlek diharapkan untuk banyak berbuat amal kebajikan terhadap sesama manusia maupun lingkungan nyanya terutama pada saat menjelang perayaan Imlek itu.
“Karena kita menjelang Imlek ini, kita harus banyak banyak berbuat baik untuk menambah amal kebajikan dan berbagi kasih,” katanya
Frangki menerangkan bahwa puncak perayaan tahun baru Imlek itu sendiri akan berlangsung tepat pada hari selasa tengah malam atau rabu dini hari yaitu pergantian antara tanggal 28 ke tanggal 29 Januari.
Diterangkannya bahwa untuk ibadah kegiatan perayaan Imlek tahun ini akan dilaksanakan di dua tempat yaitu Vihara Avalotkitesvara dan Vihara Nagarjuna yang berada di Jalan Alson 3, Kelurahan Bukit Tunggal.
Dikatakan frangki bahwa kegiatan ibadah di Vihara Nagarjuna sendiri berisi kegiatan pembacaan ayat- ayat sutra.
“Mereka di situ baca baca sutra pertobatan lah istilahnya,” kata frangki yang menambahkan bahwa kegiatan vibadah di vihara Nagarjuna akan berlangsung mulai pukul 19.00 wib hingga selesai.
Dikatakan nya bahwa selesai kegiatan ibadah di Vihara Nagarjuna umat lanjut melakukan persembahyangan di Vihara Avalotkitesvara ini.
Franki mengatakan bahwa kegiatan perayaan tahun baru imlek di vihara Avalotkitesvara sendiri akan berlangsung secara sederhana. Acara perayaan di vihara Avalotkitesvera sendiri akan dimulai dengan kegiatan ibadah puja bakti yang dilanjutkan dengan kegiatan ibadah umum secara pribadi.
“Warga nanti akan pasang dupa, pasang lilin menyampaikan terima kasih dengan yang sudah di dapat tahun ini serta menyampaikan harapannya di tahun ular ini,” ujarnya.
Ditambahkannya bahwa sesuai tradisi Tionghoa ada juga dilakukan kegiatan sembahyang untuk leluhur di rumah masing masing.
Frangki juga menyampaikan harapannya agar di tahun Shio Ular ini kerukunan antar warga khususnya sesama umat beragama di Kota Cantik Palangka Raya semakin rukun dan harmonis.
“Semoga di Palangka Raya bisa tetap damai, rukun dan harmonis dan yang terpenting kita sama-sama saling toleransi dan bisa ditingkatkan ke moderasi,” pungkasnya. (sja/ala)