Senin, Februari 3, 2025
30.8 C
Palangkaraya

Tim FKG UGM Nilai Layak Pendirian FKG UMPR

PALANGKA RAYA – Setelah dua hari penuh melakukan pendampingan,  Tim Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM) menilai sudah layak Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) di Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR) untuk berdiri. Pendampingan dipimpin langsung Dekan Fakultas Kedokteran Gigi UGM,  Prof. drg. Suryono, SH, MM, Ph.D, selama dua hari, 31 Januari hingga 1 Februari 2025, di Fakultas Kedokteran Gigi,  Kampus 2 UMPR Jalan Anggrek, Palangka Raya.

Dalam kegiatan yang dibuka Rektor UMPR Assoc. Dr. H. Muhammad Yusuf, S.Sos, M.AP dan diikuti seluruh pejabat struktural FKG, tim task Force, dosen strukutural dan fungsional serta tenaga pendidik itu, bertujuan dalam mempersiapkan kurikulum, fasilitas dan sumber daya manusia yang diperlukan dalam pendirian FKG di kampus tersebut.

Selain itu, memberikan pendampingan secara intensif, mulai dari aspek akademik, manajerial, hingga pengembangan laboratorium dan klinik pendidikan.

Selama dua hari pendampingan, berbagai agenda telah dilaksanakan, termasuk diskusi teknis mengenai kurikulum, kunjungan ke fasilitas laboratorium, serta pelatihan bagi calon tenaga pengajar dan staf akademik UMPR. Dengan adanya bimbingan ini, UMPR semakin optimistis dalam menghadirkan Fakultas Kedokteran Gigi yang dapat memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan gigi di Kalimantan dan sekitarnya.

Baca Juga :  Murid MIN 1 Kota Sabet Juara III KSM

Rektor UMPR Assoc. Dr. H. Muhammad Yusuf, S.Sos, M.AP mengungkapkan terima kasihnya terhadap tim FKG UGM yang telah berkenan memberikan bimbingan langsung dalam proses ini. “Kami sangat berterima kasih atas pendampingan yang diberikan oleh FKG UGM. Ini merupakan langkah besar bagi UMPR dalam mewujudkan Fakultas Kedokteran Gigi yang unggul dan berdaya saing,” katanya.

Dengan kolaborasi ini, menurutnya, diharapkan FKG UMPR dapat segera terealisasi dan memberikan kontribusi bagi dunia pendidikan serta pelayanan kesehatan gigi di Indonesia.

Dia juga mengharapkan, pendampingan yang dilakukan pihak UGM ini tidak hanya berhenti saat pendirian saja, tetapi juga terus melakukan pendampingan Fakultas Kedokteran Gigi satu-satunya yang ada di Kalimantan Tengah ini, menuju predikat unggul pada saatnya nanti.

Sementara Dekan FKG UGM Prof. drg. Suryono, SH, MM, Ph.D, menyatakan, pendampingan ini merupakan bentuk kontribusi UGM dalam pengembangan pendidikan kedokteran gigi di Indonesia, khususnya di wilayah Kalimantan.

Dia menyatakan, pendampingan ini dapat membantu UMPR dalam membangun Fakultas Kedokteran Gigi yang berkualitas dan sesuai dengan standar pendidikan kedokteran gigi di Indonesia. ” Alhamdulillah kita turun langsung, berkolaborasi. Saya yakin akan melaju dengan cepat jika berkolabrosi. Apalagi Pimpinan Muhammadiyah selalu mendukung,” ucapnya.

Baca Juga :  DPD LDII Kapuas Kurban 13 Ekor Sapi

Dia mengingatkan, agar FKG UMPR mengikutkan keunggulan kerafiran lokal dan mendukung keunggulan kearifan lokal yang disusun tim task force yaitu unggul dalam penanganan karies gigi dilingkungan Daerah Aliran Sungai (DAS) berbasis kearifan lokal.

Dukungan ini disampaikannya, setelah Dekan FKG UGM ini bersama tim, menyempatkan turun langsung meninjau ke pemukiman Daerah Aliran Sungai (DAS) Air Hitam Sebangau, di Kereng Bangkirai dan sempat berbincang dengan masyarakat tentang penggunaan air setempat.

Ketika penutupan pendampingan, dia menyambut baik harapan Rektor UMPR agar  jalinan antara FKG UGM dan FKG UMPR ini berlanjut. ” Mari kita terus jalin terus antara FKG UGM dan FKG UMPR dan menjadi fakultas kedokteran gigi yang berpengaruh serta bisa bergabung dalam Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI),”ucapnya.

Sementara Ketua Tim Task Force FKG UMPR Titin Norvayatiin, MSi, menyampaikan,  syarat yang telah pihaknya siapkan ialah kurikulum, instrumen pembukaan prodi, studi kelayakan, naskah akademik.  Kemudian pihaknya juga telah melakukan kerjasama dengan pendatanganan MoU dengan Puskesmas Kereng Bangkirai, Rumah Sakit Pembinaan Kesejahteraan Umat (RS PKU) Muhammadiyah Palangka Raya, kemudian dokumen dosen, dan sarana prasarana. (hms/b5)

PALANGKA RAYA – Setelah dua hari penuh melakukan pendampingan,  Tim Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM) menilai sudah layak Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) di Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR) untuk berdiri. Pendampingan dipimpin langsung Dekan Fakultas Kedokteran Gigi UGM,  Prof. drg. Suryono, SH, MM, Ph.D, selama dua hari, 31 Januari hingga 1 Februari 2025, di Fakultas Kedokteran Gigi,  Kampus 2 UMPR Jalan Anggrek, Palangka Raya.

Dalam kegiatan yang dibuka Rektor UMPR Assoc. Dr. H. Muhammad Yusuf, S.Sos, M.AP dan diikuti seluruh pejabat struktural FKG, tim task Force, dosen strukutural dan fungsional serta tenaga pendidik itu, bertujuan dalam mempersiapkan kurikulum, fasilitas dan sumber daya manusia yang diperlukan dalam pendirian FKG di kampus tersebut.

Selain itu, memberikan pendampingan secara intensif, mulai dari aspek akademik, manajerial, hingga pengembangan laboratorium dan klinik pendidikan.

Selama dua hari pendampingan, berbagai agenda telah dilaksanakan, termasuk diskusi teknis mengenai kurikulum, kunjungan ke fasilitas laboratorium, serta pelatihan bagi calon tenaga pengajar dan staf akademik UMPR. Dengan adanya bimbingan ini, UMPR semakin optimistis dalam menghadirkan Fakultas Kedokteran Gigi yang dapat memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan gigi di Kalimantan dan sekitarnya.

Baca Juga :  Murid MIN 1 Kota Sabet Juara III KSM

Rektor UMPR Assoc. Dr. H. Muhammad Yusuf, S.Sos, M.AP mengungkapkan terima kasihnya terhadap tim FKG UGM yang telah berkenan memberikan bimbingan langsung dalam proses ini. “Kami sangat berterima kasih atas pendampingan yang diberikan oleh FKG UGM. Ini merupakan langkah besar bagi UMPR dalam mewujudkan Fakultas Kedokteran Gigi yang unggul dan berdaya saing,” katanya.

Dengan kolaborasi ini, menurutnya, diharapkan FKG UMPR dapat segera terealisasi dan memberikan kontribusi bagi dunia pendidikan serta pelayanan kesehatan gigi di Indonesia.

Dia juga mengharapkan, pendampingan yang dilakukan pihak UGM ini tidak hanya berhenti saat pendirian saja, tetapi juga terus melakukan pendampingan Fakultas Kedokteran Gigi satu-satunya yang ada di Kalimantan Tengah ini, menuju predikat unggul pada saatnya nanti.

Sementara Dekan FKG UGM Prof. drg. Suryono, SH, MM, Ph.D, menyatakan, pendampingan ini merupakan bentuk kontribusi UGM dalam pengembangan pendidikan kedokteran gigi di Indonesia, khususnya di wilayah Kalimantan.

Dia menyatakan, pendampingan ini dapat membantu UMPR dalam membangun Fakultas Kedokteran Gigi yang berkualitas dan sesuai dengan standar pendidikan kedokteran gigi di Indonesia. ” Alhamdulillah kita turun langsung, berkolaborasi. Saya yakin akan melaju dengan cepat jika berkolabrosi. Apalagi Pimpinan Muhammadiyah selalu mendukung,” ucapnya.

Baca Juga :  DPD LDII Kapuas Kurban 13 Ekor Sapi

Dia mengingatkan, agar FKG UMPR mengikutkan keunggulan kerafiran lokal dan mendukung keunggulan kearifan lokal yang disusun tim task force yaitu unggul dalam penanganan karies gigi dilingkungan Daerah Aliran Sungai (DAS) berbasis kearifan lokal.

Dukungan ini disampaikannya, setelah Dekan FKG UGM ini bersama tim, menyempatkan turun langsung meninjau ke pemukiman Daerah Aliran Sungai (DAS) Air Hitam Sebangau, di Kereng Bangkirai dan sempat berbincang dengan masyarakat tentang penggunaan air setempat.

Ketika penutupan pendampingan, dia menyambut baik harapan Rektor UMPR agar  jalinan antara FKG UGM dan FKG UMPR ini berlanjut. ” Mari kita terus jalin terus antara FKG UGM dan FKG UMPR dan menjadi fakultas kedokteran gigi yang berpengaruh serta bisa bergabung dalam Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI),”ucapnya.

Sementara Ketua Tim Task Force FKG UMPR Titin Norvayatiin, MSi, menyampaikan,  syarat yang telah pihaknya siapkan ialah kurikulum, instrumen pembukaan prodi, studi kelayakan, naskah akademik.  Kemudian pihaknya juga telah melakukan kerjasama dengan pendatanganan MoU dengan Puskesmas Kereng Bangkirai, Rumah Sakit Pembinaan Kesejahteraan Umat (RS PKU) Muhammadiyah Palangka Raya, kemudian dokumen dosen, dan sarana prasarana. (hms/b5)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/