Kamis, Februari 13, 2025
27 C
Palangkaraya

Pemkab Gumas Publikasikan Prevalensi Stunting 2024 di Angka 10,39 Persen

KUALA KURUN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Mas (Gumas ) mempublikasi prevalensi stunting, yang turun lagi dari tahun 2023 yang persennya sekitar 12,9 persen data dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) dan di tahun 2024 kembali terjadi penurunan yang di angka sekitar 10,39 persen.

Sekda Gumas Richard FL mengatakan, berdasarkan data hasil survei SKI tahun 2023, prevalensi Stunting Kabupaten Gumas berada di angka 12,9 persen, mengalamai penurunan dari hasil SSGI Tahun 2022 yaitu 17,9 persen atau turun 5 persen.

“Kalau hasil untuk SSGI  tahun 2024 sedang dalam proses pelaksanaan, namun data dari e-PPGBM turun mencapai 10,39 Persen,” kata  Richard FL, belum lama ini.

Menurut dia, dalam Perpres 72 Tahun 2021 ini semakin memperkuat kerangka intervensi dan kelembagaan dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting, baik di tingkat pusat dan daerah untuk mencapai target prevalensi stunting 14  persen, pada tahun 2024 sesuai dengan RPJMN 2020-2024.

Baca Juga :  PTM Boleh tapi Harus Memenuhi Syarat

Bahkan katanya, pelaksanaan program percepatan penurunan stunting, pemerintah melakukan intervensi melalui pendekatan multisektor yang mengarah pada peningkatan kualitas intervensi spesifik dan sensitive, terutama melalui pemenuhan seluruh indikator sebagaimana tertuang dalam lampiran Perpres tersebut.

“Maka peran multisektor tersebut dikoordinasikan melalui kelembagaan Tim TPPS dari tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, hingga Kecamatan dan Desa/Kelurahan, dan harus diketahui penurunan stunting memerlukan pendekatan yang menyeluruh,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinkes Gumas Arnold melalui Kabid Kesmas Heriyanto menjelaskan, publikasi stunting dilaksanakan dalam rangka menyampaikan data prevalensi stunting terkini pada skala layanan puskesmas, kecamatan, kelurahan dan desa berdasarkan hasil pengukuran tinggi badan anak bawah lima tahun pada tahun 2024.

Baca Juga :  Pemkab Gumas Kaji Tiru Zona Integritas ke Bandung

Dia menambahkan, hasil publikasi stunting ini, nanti akan menjadi bahan evaluasi intervensi stunting yang telah dilaksakan, sebagai bahan perumusan pemecahan masalah dan memantau proses perencanaan dalam upaya percepatan penurunan stunting.

“Kalau jumlah peserta yang akan berpartisipasi dalam kegiatan publikasi stunting  ini berjumlah 60  orang, terdiri dari dinas, Camat, Kepala Puskesmas, Kades yang ada di Kabupaten Gumas, dan lama kegiatan dilaksanakan satu hari,” terang dia. (nya/ans)

KUALA KURUN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Mas (Gumas ) mempublikasi prevalensi stunting, yang turun lagi dari tahun 2023 yang persennya sekitar 12,9 persen data dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) dan di tahun 2024 kembali terjadi penurunan yang di angka sekitar 10,39 persen.

Sekda Gumas Richard FL mengatakan, berdasarkan data hasil survei SKI tahun 2023, prevalensi Stunting Kabupaten Gumas berada di angka 12,9 persen, mengalamai penurunan dari hasil SSGI Tahun 2022 yaitu 17,9 persen atau turun 5 persen.

“Kalau hasil untuk SSGI  tahun 2024 sedang dalam proses pelaksanaan, namun data dari e-PPGBM turun mencapai 10,39 Persen,” kata  Richard FL, belum lama ini.

Menurut dia, dalam Perpres 72 Tahun 2021 ini semakin memperkuat kerangka intervensi dan kelembagaan dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting, baik di tingkat pusat dan daerah untuk mencapai target prevalensi stunting 14  persen, pada tahun 2024 sesuai dengan RPJMN 2020-2024.

Baca Juga :  PTM Boleh tapi Harus Memenuhi Syarat

Bahkan katanya, pelaksanaan program percepatan penurunan stunting, pemerintah melakukan intervensi melalui pendekatan multisektor yang mengarah pada peningkatan kualitas intervensi spesifik dan sensitive, terutama melalui pemenuhan seluruh indikator sebagaimana tertuang dalam lampiran Perpres tersebut.

“Maka peran multisektor tersebut dikoordinasikan melalui kelembagaan Tim TPPS dari tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, hingga Kecamatan dan Desa/Kelurahan, dan harus diketahui penurunan stunting memerlukan pendekatan yang menyeluruh,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinkes Gumas Arnold melalui Kabid Kesmas Heriyanto menjelaskan, publikasi stunting dilaksanakan dalam rangka menyampaikan data prevalensi stunting terkini pada skala layanan puskesmas, kecamatan, kelurahan dan desa berdasarkan hasil pengukuran tinggi badan anak bawah lima tahun pada tahun 2024.

Baca Juga :  Pemkab Gumas Kaji Tiru Zona Integritas ke Bandung

Dia menambahkan, hasil publikasi stunting ini, nanti akan menjadi bahan evaluasi intervensi stunting yang telah dilaksakan, sebagai bahan perumusan pemecahan masalah dan memantau proses perencanaan dalam upaya percepatan penurunan stunting.

“Kalau jumlah peserta yang akan berpartisipasi dalam kegiatan publikasi stunting  ini berjumlah 60  orang, terdiri dari dinas, Camat, Kepala Puskesmas, Kades yang ada di Kabupaten Gumas, dan lama kegiatan dilaksanakan satu hari,” terang dia. (nya/ans)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/