PALANGKA RAYA – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Sutik, menyampaikan pandangannya terkait arah pembangunan daerah yang menurutnya harus lebih menyentuh kebutuhan riil masyarakat, terutama di sektor ekonomi dan infrastruktur dasar.
Sebagai wakil rakyat, ia menekankan wajib memperjuangakan untuk memastikan suara masyarakat tidak hanya didengar, tetapi juga diwujudkan dalam bentuk kebijakan yang konkret.
Sutik menyoroti masih banyaknya daerah terpencil di Bumi Tambun Bungai ini yang belum merasakan manfaat pembangunan secara merata.
Jalan yang rusak, jembatan yang nyaris tak bisa digunakan, hingga fasilitas umum yang terbatas masih menjadi pemandangan sehari-hari di sejumlah desa.
“Kalau akses masyarakat saja masih terhambat, bagaimana mereka bisa berkembang? Ini bukan hanya soal kenyamanan, tapi menyangkut hak dasar mereka,” ujarnya, Kamis (10/4/2025).
Ia juga menggarisbawahi pentingnya membangun kemandirian ekonomi masyarakat.
Menurutnya, sumber daya lokal yang tersedia melimpah belum banyak dimanfaatkan secara maksimal karena kurangnya dukungan kebijakan dan fasilitas dari pemerintah daerah.
“Kita punya kekayaan di sektor pertanian, perikanan, dan UMKM.
Sayangnya, belum ada upaya yang benar-benar terfokus untuk mengangkat potensi itu menjadi kekuatan ekonomi rakyat,” jelasnya.
Bagi Sutik, pembangunan tidak boleh hanya terpaku pada proyek fisik. Lebih dari itu, pembangunan harus memberi ruang bagi masyarakat untuk tumbuh dan berkembang secara ekonomi melalui pelatihan keterampilan, dukungan modal usaha, dan bimbingan usaha berkelanjutan.
Ia berharap ada sinergi yang lebih kuat antara pihak pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam membentuk ekosistem pembangunan yang menyeluruh dan berjangka panjang.
“Kita harus bergerak bersama. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri.
Dunia usaha perlu terlibat, masyarakat juga harus aktif. Kalau semua bersatu, saya yakin Kalteng akan jadi provinsi yang lebih tangguh dan sejahtera,” ucapnya.
Dirinya berharap bahwa aspirasi masyarakat, khususnya yang berada di wilayah pedalaman, tidak terus-menerus tertunda.
Baginya, kesejahteraan bukan sekadar janji, tetapi tanggung jawab yang harus diwujudkan bersama.(ovi)
