Rabu, April 16, 2025
23.7 C
Palangkaraya

Penanganan Sampah di Kotim Butuh Kerjasama Pemerintah dan Masyarakat

SAMPIT – Persoalan sampah di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menjadi perhatian serius pemerintah daerah.

Wakil Bupati Kotim, Irawati, menegaskan bahwa penanganan sampah tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah, melainkan memerlukan keterlibatan seluruh elemen masyarakat.

Pernyataan itu disampaikan Irawati saat memimpin rapat bersama sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, Jumat (11/4/2025), yang membahas upaya terpadu untuk mengatasi masalah sampah yang masih menjadi tantangan di beberapa wilayah Kotim.

“Permasalahan sampah ini merupakan isu strategis yang perlu penanganan serius dan terpadu.

Karena berdampak langsung kepada kesehatan masyarakat, lingkungan serta citra daerah,” ujarnya.

Dalam rapat tersebut, Irawati memaparkan sejumlah langkah yang akan dilakukan, mulai dari peningkatan sarana dan prasarana, perbaikan sistem pengangkutan, penguatan bank sampah, hingga edukasi kepada masyarakat.

Baca Juga :  Kendalikan Inflasi dengan Menggelar Pangan Murah


Ia mengakui bahwa jumlah armada pengangkut masih terbatas.

Saat ini, hanya tersedia delapan unit truk sampah, tiga dari DLH dan lima dari PU, seluruhnya merupakan kendaraan operasional lama sejak tahun 2021.


“Untuk operasional, tahun ini belum ada tambahan truk baru. Ini tentu masih jadi kendala di lapangan,” katanya.

Menurutnya, edukasi publik penting agar masyarakat ikut menjaga kebersihan lingkungan, tidak hanya mengandalkan petugas.


“Kalau kita ingin Kotim bersih dan sehat, semua pihak harus terlibat.

Pemerintah, masyarakat, hingga komunitas lokal harus bersinergi,” pungkasnya.
(sli)

SAMPIT – Persoalan sampah di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menjadi perhatian serius pemerintah daerah.

Wakil Bupati Kotim, Irawati, menegaskan bahwa penanganan sampah tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah, melainkan memerlukan keterlibatan seluruh elemen masyarakat.

Pernyataan itu disampaikan Irawati saat memimpin rapat bersama sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, Jumat (11/4/2025), yang membahas upaya terpadu untuk mengatasi masalah sampah yang masih menjadi tantangan di beberapa wilayah Kotim.

“Permasalahan sampah ini merupakan isu strategis yang perlu penanganan serius dan terpadu.

Karena berdampak langsung kepada kesehatan masyarakat, lingkungan serta citra daerah,” ujarnya.

Dalam rapat tersebut, Irawati memaparkan sejumlah langkah yang akan dilakukan, mulai dari peningkatan sarana dan prasarana, perbaikan sistem pengangkutan, penguatan bank sampah, hingga edukasi kepada masyarakat.

Baca Juga :  Kendalikan Inflasi dengan Menggelar Pangan Murah


Ia mengakui bahwa jumlah armada pengangkut masih terbatas.

Saat ini, hanya tersedia delapan unit truk sampah, tiga dari DLH dan lima dari PU, seluruhnya merupakan kendaraan operasional lama sejak tahun 2021.


“Untuk operasional, tahun ini belum ada tambahan truk baru. Ini tentu masih jadi kendala di lapangan,” katanya.

Menurutnya, edukasi publik penting agar masyarakat ikut menjaga kebersihan lingkungan, tidak hanya mengandalkan petugas.


“Kalau kita ingin Kotim bersih dan sehat, semua pihak harus terlibat.

Pemerintah, masyarakat, hingga komunitas lokal harus bersinergi,” pungkasnya.
(sli)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/