Sabtu, April 19, 2025
22.9 C
Palangkaraya

Banjir Melanda Kabupaten Mura & Kapuas, Ini Jumlah Warga & Bangunan Terdampak

 

PALANGKA RAYA-Beberapa pekan terakhir, bencana banjir melanda sejumlah wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng).

Bencana alam ini kian meluas di dua daerah, yakni Kabupaten Murung Raya (Mura) dan Kapuas. Kondisi ini membuat banyak fasilitas umum, jalan, dan jembatan terendam, serta puluhan ribu jiwa terdampak.

Banjir yang melanda wilayah hulu Mura, Selasa (15/4/2025), di Desa Muara Joloi 1 dan Muara Joloi II, Kecamatan Seribu Riam. Berdasarkan data Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Mura, ketinggian air di Desa Muara Joloi 1 berkisar 1-2 meter, menyebabkan 30 unit rumah terendam, dan 30 kepala daerah (KK) atau 108 jiwa terdampak.

Sementara, di Desa Muara Joloi 2, Kecamatan Seribu Riam, tinggi debit air berkisar 1-2,5 meter, menyebabkan 83 unit rumah terendam, termasuk 1 fasilitas umum, serta jalan dan jembatan.

“Upaya yang dilakukan BPBD Kabupaten Murung Raya adalah melakukan koordinasi dan pemantauan kondisi banjir saat ini,” kata Kalaksa BPBD Mura Fitrianul Fahriman melalui Humas BPBD Nando, Selasa malam (15/4/2025).

Lebih lanjut ia mengatakan, banjir juga melanda wilayah Kecamatan Sumber Barito dengan ketinggian air 0,5-1 meter, menyebabkan 70 unit rumah, 7 fasilitas umum, dan jalan lingkungan terendam, termasuk akses jalan dan jembatan, tepatnya di Desa Tumbang Tuan.

Di Kecamatan Sumber Barito, bencana banjir melanda Desa Tumbang Molut akibat curah hujan yang tinggi hingga menyebabkan air Sungai Barito meluap, merendam puluhan rumah, termasuk akses jalan di Kelurahan Tumbang Kunyi. Banjir juga melanda Desa Olung Liko, dengan ketinggian air mencapai 1 meter.

Baca Juga :  BKD Gelar Seleksi Penulisan Makalah, Menjaring Pejabat Kompeten

Di Kelurahan Batu Bua I, Kecamatan Laung Tuhup, ketinggian tinggi berkisar 0,5-1 meter, menyebabkan 166 unit rumah terendam dan berdampak pada 177 jiwa.

Hingga sore hari, di lokasi pemantauan air sungai STA Dermaga Putir Sikan, Puruk Cahu, ketinggian muka air (level MA) Sungai Barito mencapai 5,70 meter.

“Upaya yang dilakukan TRC BPBD Kabupaten Murung Raya terus melakukan pemantauan perkembangan kondisi muka air anak Sungai DAS Barito serta mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dan waspada terhadap bencana banjir susulan, mempertimbangkan kondisi cuaca saat ini,” ucapnya.

Sementara di daerah lain, bencana banjir melanda 28 desa pada enam kecamatan di Kabupaten Kapuas mulai tanggal 9 April hingga 15 April 2025, merendam ribuan rumah warga dan sarana umum. Perihal itu diungkapkan Pelaksana Tugas (Plt) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Ahmad M Saribi.

Ia mengatakan, berdasarkan data Pusdalops-PB BPBD Kabupaten Kapuas, kejadian awal tanggal 9 April 2025 pukul 20.00 WIB di Kecamatan Mandau Talawang Desa Sei Pinang, lalu Kecamatan Kapuas Hulu Desa Sei Hanyo, Kecamatan Pasak Talawang Desa Dandang, Balai Banjang, Jangkang, Kaburan, Tumbang Diring, Sei Ringin, Tumbang Nusa, Batu Sambung, Tumbang Tukun, Hurung Kampin.

“Kemudian, Kecamatan Kapuas Tengah Tapen, Pujon, Marapit, Kota Baru, Bajuh, Kayu Bulan, Karukus, Manis, lalu Kecamatan Timpah Lawang Kamah, Tumbang Randang, Lungkuh Layang Dusun Manarang, Petak Puti Dusun Kanjarau. Selanjutnya, Kecamatan Dadahup, Tambak Bajai, Bina Jaya, Harapan Baru, Dadahup,” bebernya.

Baca Juga :  Kajati Kalteng dan Jajaran Ikuti Rakernis Bidang Intelijen

Saribi menjelaskan, ketinggian air bervariasi di tiap daerah, dari 30 cm sampai 250 cm. Tercatat ada 5.659 unit rumah yang terendam, 51 unit rumah ibadah, 58 unit fasilitas pendidikan, 6 unit fasilitas pelayanan kesehatan, 57 unit fasilitas umum, dan 78 titik akses jalan yang terendam.

“Sedangkan korban terdampak berjumlah 9.284 kepala keluarga (KK) dengan total 32.858 jiwa. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam bencana ini,” ungkapnya.

Upaya yang telah dilakukan bersama Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Kapuas yakni melakukan kaji cepat pada beberapa desa di Kecamatan Mandau Talawang dan Kecamatan Kapuas Hulu, 10-11 April 2025.

TRC BPBD Kabupaten Kapuas juga melakukan kaji cepat pada beberapa desa di Kecamatan Pasak Talawang dan Kecamatan Kapuas Tengah, 11-12 April 2025. Selanjutnya, tindakan serupa juga dilakukan pada beberapa desa di Kecamatan Timpah, 13-14 April 2025.

Imbauan disampaikan kepada pihak kecamatan, desa, dan masyarakat agar tetap mewaspadai bencana susulan, berkoordinasi dengan pihak desa dan unsur tripika yang wilayahnya terdampak bencana banjir, serta menetapkan lokasi titik kumpul dan pengungsian jika diperlukan.

“Laporan per tanggal 14 April 2025, banjir sudah surut di wilayah Kecamatan Mandau Talawang, Kapuas Hulu, dan Kecamatan Dadahup. Sedangkan di Kecamatan Pasak Tawalang, Kapuas Tengah, dan Kecamatan Timpah debit air mengalami penurunan dengan ketinggian air 50–50 cm,” pungkasnya. (dad/alh/ce/ala)

 

PALANGKA RAYA-Beberapa pekan terakhir, bencana banjir melanda sejumlah wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng).

Bencana alam ini kian meluas di dua daerah, yakni Kabupaten Murung Raya (Mura) dan Kapuas. Kondisi ini membuat banyak fasilitas umum, jalan, dan jembatan terendam, serta puluhan ribu jiwa terdampak.

Banjir yang melanda wilayah hulu Mura, Selasa (15/4/2025), di Desa Muara Joloi 1 dan Muara Joloi II, Kecamatan Seribu Riam. Berdasarkan data Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Mura, ketinggian air di Desa Muara Joloi 1 berkisar 1-2 meter, menyebabkan 30 unit rumah terendam, dan 30 kepala daerah (KK) atau 108 jiwa terdampak.

Sementara, di Desa Muara Joloi 2, Kecamatan Seribu Riam, tinggi debit air berkisar 1-2,5 meter, menyebabkan 83 unit rumah terendam, termasuk 1 fasilitas umum, serta jalan dan jembatan.

“Upaya yang dilakukan BPBD Kabupaten Murung Raya adalah melakukan koordinasi dan pemantauan kondisi banjir saat ini,” kata Kalaksa BPBD Mura Fitrianul Fahriman melalui Humas BPBD Nando, Selasa malam (15/4/2025).

Lebih lanjut ia mengatakan, banjir juga melanda wilayah Kecamatan Sumber Barito dengan ketinggian air 0,5-1 meter, menyebabkan 70 unit rumah, 7 fasilitas umum, dan jalan lingkungan terendam, termasuk akses jalan dan jembatan, tepatnya di Desa Tumbang Tuan.

Di Kecamatan Sumber Barito, bencana banjir melanda Desa Tumbang Molut akibat curah hujan yang tinggi hingga menyebabkan air Sungai Barito meluap, merendam puluhan rumah, termasuk akses jalan di Kelurahan Tumbang Kunyi. Banjir juga melanda Desa Olung Liko, dengan ketinggian air mencapai 1 meter.

Baca Juga :  BKD Gelar Seleksi Penulisan Makalah, Menjaring Pejabat Kompeten

Di Kelurahan Batu Bua I, Kecamatan Laung Tuhup, ketinggian tinggi berkisar 0,5-1 meter, menyebabkan 166 unit rumah terendam dan berdampak pada 177 jiwa.

Hingga sore hari, di lokasi pemantauan air sungai STA Dermaga Putir Sikan, Puruk Cahu, ketinggian muka air (level MA) Sungai Barito mencapai 5,70 meter.

“Upaya yang dilakukan TRC BPBD Kabupaten Murung Raya terus melakukan pemantauan perkembangan kondisi muka air anak Sungai DAS Barito serta mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dan waspada terhadap bencana banjir susulan, mempertimbangkan kondisi cuaca saat ini,” ucapnya.

Sementara di daerah lain, bencana banjir melanda 28 desa pada enam kecamatan di Kabupaten Kapuas mulai tanggal 9 April hingga 15 April 2025, merendam ribuan rumah warga dan sarana umum. Perihal itu diungkapkan Pelaksana Tugas (Plt) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Ahmad M Saribi.

Ia mengatakan, berdasarkan data Pusdalops-PB BPBD Kabupaten Kapuas, kejadian awal tanggal 9 April 2025 pukul 20.00 WIB di Kecamatan Mandau Talawang Desa Sei Pinang, lalu Kecamatan Kapuas Hulu Desa Sei Hanyo, Kecamatan Pasak Talawang Desa Dandang, Balai Banjang, Jangkang, Kaburan, Tumbang Diring, Sei Ringin, Tumbang Nusa, Batu Sambung, Tumbang Tukun, Hurung Kampin.

“Kemudian, Kecamatan Kapuas Tengah Tapen, Pujon, Marapit, Kota Baru, Bajuh, Kayu Bulan, Karukus, Manis, lalu Kecamatan Timpah Lawang Kamah, Tumbang Randang, Lungkuh Layang Dusun Manarang, Petak Puti Dusun Kanjarau. Selanjutnya, Kecamatan Dadahup, Tambak Bajai, Bina Jaya, Harapan Baru, Dadahup,” bebernya.

Baca Juga :  Kajati Kalteng dan Jajaran Ikuti Rakernis Bidang Intelijen

Saribi menjelaskan, ketinggian air bervariasi di tiap daerah, dari 30 cm sampai 250 cm. Tercatat ada 5.659 unit rumah yang terendam, 51 unit rumah ibadah, 58 unit fasilitas pendidikan, 6 unit fasilitas pelayanan kesehatan, 57 unit fasilitas umum, dan 78 titik akses jalan yang terendam.

“Sedangkan korban terdampak berjumlah 9.284 kepala keluarga (KK) dengan total 32.858 jiwa. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam bencana ini,” ungkapnya.

Upaya yang telah dilakukan bersama Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Kapuas yakni melakukan kaji cepat pada beberapa desa di Kecamatan Mandau Talawang dan Kecamatan Kapuas Hulu, 10-11 April 2025.

TRC BPBD Kabupaten Kapuas juga melakukan kaji cepat pada beberapa desa di Kecamatan Pasak Talawang dan Kecamatan Kapuas Tengah, 11-12 April 2025. Selanjutnya, tindakan serupa juga dilakukan pada beberapa desa di Kecamatan Timpah, 13-14 April 2025.

Imbauan disampaikan kepada pihak kecamatan, desa, dan masyarakat agar tetap mewaspadai bencana susulan, berkoordinasi dengan pihak desa dan unsur tripika yang wilayahnya terdampak bencana banjir, serta menetapkan lokasi titik kumpul dan pengungsian jika diperlukan.

“Laporan per tanggal 14 April 2025, banjir sudah surut di wilayah Kecamatan Mandau Talawang, Kapuas Hulu, dan Kecamatan Dadahup. Sedangkan di Kecamatan Pasak Tawalang, Kapuas Tengah, dan Kecamatan Timpah debit air mengalami penurunan dengan ketinggian air 50–50 cm,” pungkasnya. (dad/alh/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/