PEMIMPIN tertinggi Gereja Katolik Paus Fransiskus meninggal dunia pada usia 88 tahun. . Pemilik nama lahir Jorge Mario Bergoglio merupakan Paus Gereja Katolik ke-266 wafat pada Senin (21/4/2025), setelah sempat dirawat intensif di rumah sakit karena mengalami pneumonia.
Setelah dirawat, Paus Fransiskus beberapa kali muncul ke publik, salah satunya saat perayaan Paskah pada Minggu (21/4/2025) di Basilika Santo Petrus.Sementara itu dari tanah air, ucapan duka cita atas meninggalnya Paus Fransiskus disampaikan oleh Menag Nasaruddin Umar.
Dia menyampaikan duka mendalam atas wafatnya Pemimpin Umat Katolik itu. Nasaruddin menilai Paus Fransiskus adalah salah satu sahabat dekatnya. “Tentu jasa dan persahabatan beliau tidak bisa kita lupakan,” ujarnya.
Keduanya pernah bertemu di Masjid Istiqlal beberapa waktu lalu. Dia mendoakan semoga Yang Mulia Paus mendapat tempat yang layak di sisi-Nya sesuai dengan kebajikan yang telah dilakukannya.
Seperti diketahui Nasaruddin dan Paus Fransiskus dikenal sebagai dua tokoh yang memiliki jalinan persahabatan. Selaku Imam Besar Masjid Istiqlal Nasarurudin Umar menandatangani Deklarasi Istiqlal pada 5 September 2024.
Dalam kesempatan itu Nasaruddin mengenalkan kepada Paus Fransiskus bahwa Masjid Istiqlal adalah rumah besar bagi kemanusiaan. “Baru saja (Paus Fransiskus) telah mengunjungi Indonesia, termasuk mengunjungi Masjid Istiqlal dan memberikan pernyataan bersama yang sangat mengglobal,” sebutnya.
Dia berharap kerja sama antara Indonesia dan Vatikan, serta wasiat yang telah dirintis Paus Fransiskus dapat ditindaklanjuti sebagaimana yang telah disepakati. Kepada umat Katolik yang telah ditinggalkan Paus Fransiskus, Nasaruddin berpesan untuk bersabar dalam menghadapi cobaan.
“Sekali lagi kami semuanya, keluarga besar Kementerian Agama dan segenap warga bangsa Indonesia mengucapkan turut berduka cita sedalam-dalamnya atas wafatnya Paus Fransiskus,” katanya.
Sementara itu Dirjen Bimas Katolik Kemenag Suparman mengatakan Paus Fransiscus begitu rendah hati hingga menunggu Gurunya (Yesus Kristus) menyelesaikan pekerjaannya, baru ia mengikuti-Nya.
“Beliau seorang gembala yang sederhana. Ia kini telah bersama Guru yang ditirunya semasa hidup,” kata dia. Suparman mengatakan Paus wafat sehari setelah Gereja yang dipimpinnya merayakan Kebangkitan Kristus.
Menurut dia tidak berlebihan untuk menyimpulkan bahwa Kristus telah menunggunya di pintu surga.Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Paus Fransiskus.
Ia menyebut, dunia kehilangan sosok pejuang kemanusiaan lintas batas dan agama.Menurutnya, kepergian Paus Fransiskus sebagai kehilangan besar. Bukan hanya bagi umat Katolik, tetapi juga bagi seluruh rakyat Indonesia dan dunia yang peduli pada nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan.
“Saya pribadi sangat terkejut dan berduka. Rasanya baru kemarin kita menyambut beliau dengan sukacita di Indonesia. Kehadirannya membawa pesan perdamaian dan semangat kemanusiaan yang begitu kuat,” kata Mardani kepada wartawan, Senin (21/4/2025).
Mardani menyebut, kepergian Paus Fransiskus terasa semakin menyentuh karena tak berselang lama dari kunjungannya ke Indonesia. Saat itu, masyarakat lintas agama, termasuk umat muslim, turut turun ke jalan menyambut kedatangan Paus dengan penuh suka cita.
“Kesedihan mendalam bagi kemanusiaan. Wafatnya seorang pejuang kemanusiaan yang selalu bersuara agar rakyat miskin, mereka yang tertindas dan mereka yang sendiri untuk selalu dijaga, ditemani dan dibantu,” tutur Mardani.
Mardani menuturkan, momen penyambutan Paus dari masyarakat lintas agama di Indonesia itu menunjukkan bahwa semangat kasih dan solidaritas yang Paus Fransiskus perjuangkan benar-benar hidup di tengah rakyat.
“Paus Fransiskus adalah simbol bahwa kemanusiaan bisa menyatukan kita. Kita harus melanjutkan perjuangannya. Dunia membutuhkan lebih banyak orang seperti beliau,” tambah Legislator dari Dapil Jakarta I tersebut.
Semasa hidupnya Paus Fransiskus dikenal sebagai figur yang konsisten berdiri di sisi korban ketidakadilan, tanpa memandang latar belakang. Paus Fransiskus juga sering bersuara lantang untuk rakyat Palestina dan mendampingi kaum miskin hingga anak jalanan.
“Kehilangan beliau adalah kehilangan suara hati nurani kita bersama. Beliau bukan hanya pembela Palestina, tapi juga pelindung bagi mereka yang miskin, tersisih, dan tertindas. Kita kehilangan satu sosok pejuang kemanusiaan,” ujar Mardani.
Lebih lanjut, Mardani berharap perjuangan Paus Fransiskus semasa hidup bisa terus dilanjutkan. “Selamat jalan Paus Fransiskus, perjuangan membela Palestina dan semua yang tertindas mesti kita lanjutkan,” pungkasnya.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan dukacita atas wafatnya Paus Fransiskus. Haedar mengaku memiliki kesan yang positif terhadap mendiang.
“Beliau dikenal sebagai tokoh yang humanis, sederhana, dan penebar damai di ranah global,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (21/4/2025).Haedar mengaku sempat bertemu langsung di Vatikan pada 24 Februari 2024 dalam rangka menerima Zayed Award for Human Fraternity.
Di situ, sosoknya penuh persaudaraan, penyantun, namun diselingi humor yang hangat.”Paus Fransiskus dikenal bersahaja dengan slogan Miserando atque eligendo atau Rendah Hati dan Terpilih,” imbuhnya.
Di mata Haedar, Paus Fransiskus dikenal sebagai tokoh inklusif dan aktif menggalang semangat kemanusiaan dan perdamaian untuk semua. Buktinya, bersama Grand Syaikh Al-Azhar Ahmad At-Thayib, Paus Fransiskus menerima Zayed Award yang pertama.
“Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama penerima Zayed Award tahun 2024, yang menjadikan kami diterima Paus di Vatikan dan Grand Syaikh Al-Azhar di Abu Dhabi saat itu,” jelasnya.(jpc)