Jumat, September 20, 2024
36.3 C
Palangkaraya

Tracking Masif, Covid-19 Bisa Terkendali

PALANGKA RAYA-Kondisi keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) menjadi salah satu indikasi untuk mengukur naik turunnya kasus Covid-19. Namun, kondisi keterisian tempat tidur sebagai tanda peningkatan status perlu dilihat lebih detail. Apakah karena kenaikan kasus atau tingginya tracking di lapangan.

Berdasarkan data per Jumat (18/6), tercatat tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit (RS) se-Kalteng ini berada di angka 42,3 persen. Atau dari 1.196 jumlah keseluruhan tempat tidur disiapkan, yang sudah terisi sebanyak 506.

Ketua Pelaksana Harian Satgas Covid-19 Erli Hardi mengatakan, pada dasarnya angka keterisian tempat tidur di Kalteng ini masih berada di bawah angka nasional. “Keterisian tempat tidur di Kalteng ini berada di bawah 50 persen,” katanya saat diwawancarai di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng, Kamis (17/6).

Baca Juga :  Digelar Tiap Akhir Pekan, Anak-Anak Antusias Menggambar dan Mewarnai

Diungkapkannya, beberapa hari ini memang ada penurunan reproduksi efektif atau RT. Pihaknya berharap akan terus menurun ke depannya. Memang kenaikan kasus yang terjadi juga dikarenakan adanya upaya tracking yang dilakukan secara masif.

“Dengan lebih cepatnya dilakukan tracking, maka lebih cepat pula masyarakat yang diberi treatment, seperti yang dilakukan di Kota Palangka Raya yang sempat naik angka kasusnya karena dilakukan giat tracking, tapi setelah itu angka kasus justru menurun,” ungkapnya.

Bahkan, pihaknya menyebut makin banyak orang yang di-tracking, maka makin baik pula dampaknya. Dengan demikian penularan kasus di lapangan bisa diketahui dan segera ditangani.

“Tidak ada standar dari satu orang terpapar harus berapa yang di-tracking, karena makin banyak yang di-tracking justru makin bagus,” tegasnya.

Baca Juga :  Bandara H Asan Mulai Beroperasi

PALANGKA RAYA-Kondisi keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) menjadi salah satu indikasi untuk mengukur naik turunnya kasus Covid-19. Namun, kondisi keterisian tempat tidur sebagai tanda peningkatan status perlu dilihat lebih detail. Apakah karena kenaikan kasus atau tingginya tracking di lapangan.

Berdasarkan data per Jumat (18/6), tercatat tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit (RS) se-Kalteng ini berada di angka 42,3 persen. Atau dari 1.196 jumlah keseluruhan tempat tidur disiapkan, yang sudah terisi sebanyak 506.

Ketua Pelaksana Harian Satgas Covid-19 Erli Hardi mengatakan, pada dasarnya angka keterisian tempat tidur di Kalteng ini masih berada di bawah angka nasional. “Keterisian tempat tidur di Kalteng ini berada di bawah 50 persen,” katanya saat diwawancarai di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng, Kamis (17/6).

Baca Juga :  Digelar Tiap Akhir Pekan, Anak-Anak Antusias Menggambar dan Mewarnai

Diungkapkannya, beberapa hari ini memang ada penurunan reproduksi efektif atau RT. Pihaknya berharap akan terus menurun ke depannya. Memang kenaikan kasus yang terjadi juga dikarenakan adanya upaya tracking yang dilakukan secara masif.

“Dengan lebih cepatnya dilakukan tracking, maka lebih cepat pula masyarakat yang diberi treatment, seperti yang dilakukan di Kota Palangka Raya yang sempat naik angka kasusnya karena dilakukan giat tracking, tapi setelah itu angka kasus justru menurun,” ungkapnya.

Bahkan, pihaknya menyebut makin banyak orang yang di-tracking, maka makin baik pula dampaknya. Dengan demikian penularan kasus di lapangan bisa diketahui dan segera ditangani.

“Tidak ada standar dari satu orang terpapar harus berapa yang di-tracking, karena makin banyak yang di-tracking justru makin bagus,” tegasnya.

Baca Juga :  Bandara H Asan Mulai Beroperasi

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/