PALANGKA RAYA-Bencana banjir yang melanda wilayah Kabupaten Barito Selatan (Barsel) sejak 27 April 2025, mulai menunjukkan tanda-tanda surut.
Berdasarkan data terbaru Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPB-PK) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) per 27 April 2025, ketinggian air di sejumlah wilayah berangsur menurun.
Kepala BPB-PK Provinsi Kalteng Ahmad Toyib melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik Alpius Patanan menyampaikan, meski debit air mulai menurun, status tanggap darurat tetap diberlakukan di Kabupaten Barsel hingga 4 Mei 2025.
“Kami masih menetapkan status tanggap darurat, sambil terus memantau perkembangan di lapangan. Jika situasi membaik dan dinilai aman, maka status bisa ditinjau kembali,” kata Alpius saat dihubungi Kalteng Pos melalui aplikasi perpesanan, Senin (28/4/2025).
Sebelumnya, bencana banjir merendam 65 desa dan 6 kelurahan di Kabupaten Barsel, berdampak pada 30.640 kepala keluarga (KK) atau sekitar 93.521 jiwa.
Selain itu, 20.998 bangunan dilaporkan terendam air, dengan ketinggian mencapai hingga 275 sentimeter.
Alpius mengimbau masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan, meski air mulai surut.
“Kami ingatkan untuk tidak lengah, tetap prioritaskan keselamatan dan kesehatan, serta ikuti arahan petugas di lapangan,” katanya.
Ia juga berpesan kepada warga untuk menjaga kebersihan lingkungan, guna mencegah munculnya penyakit setelah bencana banjir.
Pemanfaatan air bersih dan sanitasi yang baik menjadi prioritas utama untuk menghindari penyebaran penyakit.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng di bawah kepemimpinan Gubernur H Agustiar Sabran terus menyalurkan bantuan, termasuk beras, gula, dan layanan kesehatan kepada warga terdampak bencana.
Orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai ini juga telah meninjau langsung beberapa lokasi banjir, termasuk Desa Pararapak, untuk memastikan penanganan berjalan efektif.(*afa/ham/ce/ala)