Jumat, Mei 9, 2025
24.4 C
Palangkaraya

Miris, Anak-anak Lebih Hafal Lagu Viral Ketimbang Lagu Kebangsaan

PADA akun Instagram @hellomemo menayangkan sebuah fenomena video kumpulan anak sekolah dasar mengenakan seragam pramuka sedang duduk dan mendengarkan lagu viral berjudul “Aku Dah”.

Gerakan tangannya begitu luwes pada saat memperagakan joget sambil diiringi musik tersebut.

Adanya penyimpangan dari tujuan pendidikan karakter.

Dalam momen literasi yang seharusnya digunakan untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan melalui lagu nasional atau mars perjuangan, justru diputar lagu viral populer berjudul “Aku Dah” yang dikenal luas sebagai bagian dari konten hiburan di media sosial TikTok.

Peristiwa ini melibatkan siswa kelas satu SD, yang secara usia masih berada pada tahap awal dalam membentuk identitas dan karakter.

Namun, mereka justru diperkenalkan pada budaya populer yang dinilai kurang relevan dengan nilai-nilai pendidikan dasar.

Baca Juga :  Medali Pertama di Olimpiade Tokyo

Kondisi ini memunculkan kekhawatiran terhadap arah pendidikan nasional, khususnya dalam menyongsong visi Indonesia Emas.

Dikhawatirkan, tanpa penanaman nilai yang kuat sejak dini, generasi muda dapat kehilangan pijakan dalam membangun jati diri kebangsaan. (*afa)

PADA akun Instagram @hellomemo menayangkan sebuah fenomena video kumpulan anak sekolah dasar mengenakan seragam pramuka sedang duduk dan mendengarkan lagu viral berjudul “Aku Dah”.

Gerakan tangannya begitu luwes pada saat memperagakan joget sambil diiringi musik tersebut.

Adanya penyimpangan dari tujuan pendidikan karakter.

Dalam momen literasi yang seharusnya digunakan untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan melalui lagu nasional atau mars perjuangan, justru diputar lagu viral populer berjudul “Aku Dah” yang dikenal luas sebagai bagian dari konten hiburan di media sosial TikTok.

Peristiwa ini melibatkan siswa kelas satu SD, yang secara usia masih berada pada tahap awal dalam membentuk identitas dan karakter.

Namun, mereka justru diperkenalkan pada budaya populer yang dinilai kurang relevan dengan nilai-nilai pendidikan dasar.

Baca Juga :  Medali Pertama di Olimpiade Tokyo

Kondisi ini memunculkan kekhawatiran terhadap arah pendidikan nasional, khususnya dalam menyongsong visi Indonesia Emas.

Dikhawatirkan, tanpa penanaman nilai yang kuat sejak dini, generasi muda dapat kehilangan pijakan dalam membangun jati diri kebangsaan. (*afa)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/