PALANGKA RAYA-Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) terus mengoptimalkan potensi sumber daya alam demi kesejahteraan masyarakat.
Salah satu langkah konkret dilakukan melalui Focus Group Discussion (FGD) bertema ‘Peran Perkebunan Kelapa Sawit untuk Pembangunan di Kalimantan Tengah dan Manfaat Satgas Penertiban Kawasan Hutan untuk Kesejahteraan Masyarakat’ yang digelar di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng, Kamis (8/5/2025).
Wakil Gubernur Kalteng, H. Edy Pratowo, secara resmi membuka acara yang diinisiasi oleh Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng tersebut.
Dalam sambutannya, Wagub menekankan bahwa potensi perkebunan kelapa sawit merupakan sektor unggulan yang terus dikembangkan.
“Kelapa sawit telah menjadi kontributor utama terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) Kalteng sekaligus menyerap banyak tenaga kerja. Peran ini sangat signifikan bagi pembangunan ekonomi Kalteng,” ujarnya.
Lahan sawit di Kalteng meningkat dari 1.572.934 hektar pada tahun 2019 menjadi 2.340.558 hektar pada tahun 2023, menunjukkan pertumbuhan rata-rata 10,6% per tahun.
Ketua Harian DAD Kalteng, Andrie Elia Embang, dalam kesempatan yang sama mengungkapkan bahwa FGD ini tidak hanya membahas pembangunan ekonomi, tetapi juga perlindungan hak masyarakat adat Dayak yang bergantung pada keberlangsungan hutan dan lahan.
“Kami berharap ada kebijakan yang betul-betul berpihak pada masyarakat adat, yang selama ini menjadi penjaga alam Kalteng,” tandasnya.
Oleh seban itu, FGD ini diharapkan menghasilkan gagasan konkret dan solutif dalam mengoptimalkan potensi perkebunan kelapa sawit, sekaligus menjaga kelestarian kawasan hutan sebagai warisan masyarakat adat dan penopang ekonomi daerah.(ovi/ram)